Metro TV vs TV One

spyagent

13-06-2014 05:13

Metro TV vs TV One

Haloo Agan Semua

Ane sekedar mau cerita tentang persepsi ane antara TV ONe dan Metro Tv. Seperti agan semua ketahui bahwa Metro TV adalah milik Surya Paloh yang notabene mendukung Jokowi. Maka porsi pemberitaan Jokowi sangat dominan disini. Tiap hari isinya tentang deklarasi-deklarasi dukungan kepada Jokowi dari seantero Indonesia Raya. Ada juga perjalanan kampanye Jokowi dari mulai gunung Sianbung sampai dengan Lumpur Lapindo.

Bagitu juga TV ONe yang milik ARB, tentu saja mendukung Prabowo-hatta dengan berusaha memberitakan kegiatan pasangan ini tiap harinya.

Namun ane cenderung melihat Tv one kurang obyektif dengan pemberitaannya. terkadang kesannya dikondisikan dan membentuk opini publik yang negatif terhadap jokowi. Opini itu dibentuk dari asumsi-asumsi tokoh-tokoh yang diundangnya. Dari iklan-iklan / tayangan negatif tentang Jokowi yang diulang-ulang. Misalnya ditayangkan berulang-ulang sewaktu Jokowi kampanye dan berkata "komit selama 5 tahun membangun Jakarta" lalu disandingkan dengan tayangan dekalrasi Capres Jokowi. Lalu diberi judul "kejujuran Pemimpin". Menurut ane ini asumsinya terlalu jauh...seolah-olah di asumsikan Jokowi tidak jujur, berbohong kepada rakyat dll. Padahal menurut ane pindah jabatan sebelum kelar waktunya karena ada tugas lain yang lebih besar itu adalah hal yang wajar saja.

Beda dengan Metro TV, yang ada berita Prabowo negatif juga tetapi lebih bersifat obyektif dan isu-isu yang diangkat lebih bervariasi dan kreatif. Bukan merupakan tayangan / opini yang diulang-ulang untuk membentuk opini/persepsi publik seperti tv One.

bagaimana menurut agan?

dibawah ini sekedar refensi bacaan dari merdeka.com

Spoiler for merdeka.com:

Pemilik MetroTV di sisi Jokowi, tvOne-MNC Grup di sisi Prabowo

Merdeka.com - Ada cerita menarik di balik siaran langsung televisi berita dalam ajang Pilpres 2014. Dukungan berbeda antara pemilik kedua stasiun televisi berita tvOne dan MetroTV tampak pada pemberitaan.

Kemarin, MetroTV menayangkan pendaftaran duet capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla , tvOne memilih menyiarkan langsung deklarasi Prabowo-Hatta Rajasa, Senin (19/5).

Perbedaan ini tak bisa dipisahkan dari sikap politik para pemilik kedua stasiun televisi. Pemilik MetroTV, Surya Paloh dikenal sebagai ketua umum Partai NasDem yang mendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Sementara pemilik tvOne , Aburizal Bakrie memberikan dukungan kepada Prabowo. Bahkan ada juga pemilik televisi yang mendukung Prabowo yaitu Hary Tanoesoedibjo yang dikenal menguasai tiga televisi RCTI, GlobalTV, dan MNC TV.

Hari ini, tvOne juga sudah menyiarkan langsung agenda duet Prabowo-Hatta ke TMP Kalibata, sementara MetroTV tidak menayangkan agenda tersebut.

Apakah dukungan dari pemilik televisi ini akan bisa mempengaruhi opini publik? Mantan komisioner KPI Dadang Rahmat menyatakan sudah menjadi rahasia umum soal independensi media di saat pemiliknya berafiliasi ke dunia politik. Bahkan, konten yang ditayangkan kerap kali hanya menampilkan salah satu partai atau sosok yang didukung.

"Masyarakat sendiri melihat bahwa media yang punya afiliasi dengan pemilik afiliasi politik cenderung secara kuantitatif paling tidak memberi kesempatan lebih kepada partai yang bersangkutan," ungkap Dadang saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (20/5).

Merujuk aktivitas politik yang tengah terjadi saat ini, Dadang yakin apa yang pernah terjadi pada Pemilu Legislatif (Pileg) lalu akan kembali terjadi. Beberapa media di mana para pemilik mendukung salah satu calon, maka porsi yang akan disampaikan cenderung berat sebelah.

"Berkaca pada Pileg lalu, bukan tidak mungkin pada saat pilpres pun akan begitu," ucapnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/politik/pemil...i-prabowo.html

[tyo]

15.4K

Kutip

Balasan

Komentar yang asik ya

Urutan

Terbaru

Terlama

Komentar yang asik ya

Komunitas Pilihan