- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[TERHARU GAN] Anak Tukang Becak Raih Cum Laude dan Terima Beasiswa ke Inggris
TS
anggaraksa19
[TERHARU GAN] Anak Tukang Becak Raih Cum Laude dan Terima Beasiswa ke Inggris
Quote:
Quote:
Status ekonomi sosial yang rendah tidak selalu jadi penghalang untuk pendidikan, cita-cita dan impian. Hal ini dibuktikan oleh Raeni, seorang mahasiswi anak tukang becak yang baru saja lulus dari Universitas Negeri Semarang dengan predikat cum laude
Raeni merupakan putri dari Mugiyono, yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak dengan penghasilan 10 ribu/hari. Dengan jumlah pendapatan yang minim dari ayahnya, namun Raini tetap semangat belajar dan mencari ilmu, hingga akhirnya bisa mendapat IPK 3.96
Raeni merupakan putri dari Mugiyono, yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak dengan penghasilan 10 ribu/hari. Dengan jumlah pendapatan yang minim dari ayahnya, namun Raini tetap semangat belajar dan mencari ilmu, hingga akhirnya bisa mendapat IPK 3.96
Quote:
Pas baca berita tentang Raeni di gadget, ane langsung pengen mewek, Tapi untung keburu sadar kalo saat itu ane lagi nonton bareng timnas, dan kondisi rame
Quote:
Setelah ane renungkan sejenak, ternyata alasan pertama ane pengen mewek bukan terharu karena prestasinya dia, tapi karena penghasilan bapaknya yang cuma 10 ribu. Ya, berita prestasi kan udah banyak banget, kayak misalnya Agnez Mo, Rio Harianto, Liliana Natsir, SMASH
Tapi yang ini beda, berasal dari kalangan bawah yang bener-bener bawah. Coba ente bayangin, penghasilan 300 ribu perbulan cukup buat apa di era global yang penuh dengan hawa nafsu liar ini? Betapa hebat tuh si Raeni, bisa ngatur uang jajan, kebutuhan kuliah dll dengan biaya minim. Tapi toh dia tetep hidup dan bertahan hidup, gak patah semangat justru makin semangat, sampai akhirnya berangkat ke negara abang Bechkam
Tapi yang ini beda, berasal dari kalangan bawah yang bener-bener bawah. Coba ente bayangin, penghasilan 300 ribu perbulan cukup buat apa di era global yang penuh dengan hawa nafsu liar ini? Betapa hebat tuh si Raeni, bisa ngatur uang jajan, kebutuhan kuliah dll dengan biaya minim. Tapi toh dia tetep hidup dan bertahan hidup, gak patah semangat justru makin semangat, sampai akhirnya berangkat ke negara abang Bechkam
Quote:
Pas di wisuda, si neng Raeni diantar menggunakan becak oleh bapaknya ke kampus, sontak jadi perhatian banyak orang. Tapi Raeni gak malu sedikitpun, justru dia bangga. Bayangin betapa bangga dan terharunya orang tua Raeni. Ini contoh orang sukses yang gak lupa dari mana dia berasal.
Quote:
Siapa sangka lulusan terbaik dari Universitas negeri adalah seorang putri tukang becak?
Setelah lulus, dia berencana ngelanjutin kuliah S2 jurusan Akuntansi di Inggris dengan dibiayai oleh pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga pihak kampus.
Setelah lulus, dia berencana ngelanjutin kuliah S2 jurusan Akuntansi di Inggris dengan dibiayai oleh pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga pihak kampus.
LIHAT VIDEONYA DI SINI
Anak Tukang Becak Raih Cum Laude dan Beasiswa Ke InggrisIni Sumber Beritanya
Spoiler for TEMPO.CO:
Anak Tukang Becak Ini Terima Beasiswa ke Inggris
TEMPO.CO, Semarang - Raini, wisudawati Universitas Negeri Semarang yang meraih predikat cum laude dengan IPK 3,96, akan diberikan beasiswa kuliah S2 di luar negeri. Mahasiswa berprestasi itu adalah anak tukang becak dengan penghasilan Rp 10 ribu per hari.
"Beasiswa itu kami upayakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi, kalau pemerintah tidak bisa, kami yang akan siapkan," kata Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman saat dihubungi Tempo pada Rabu, 11 Juni 2014.
Dalam menentukan beasiswa itu, ujar Fathur, Raini yang akan memilih sendiri perguruan tinggi dan negara yang diminati. Menurut dia, Raini berkeinginan melanjutkan S2 di Inggris dengan jurusan akuntansi, seperti yang diambilnya di Universitas Negeri Semarang. Setelah lulus S2, Raini diharapkan bisa mengajar di perguruan tinggi tempat ia mengenyam pendidikan S1. (Baca: Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96)
Raini merupakan angkatan pertama dari program Bidikmisi yang berjalan sejak 2010. Total mahasiswa program Bidikmisi di universitas itu mencapai 5.450 orang. Di kampusnya, Raini tak hanya dikenal berprestasi dalam bidang akademik, tapi juga aktif dalam kegiatan mahasiswa. (Baca: Bidikmisi, Unnes Gratiskan 5.350 Mahasiswa Miskin)
"Raini aktif di BEM, UKM bidang riset, dan sering menang lomba karya tulis ilmiah," tuturnya.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/0...swa-ke-Inggris
TEMPO.CO, Semarang - Raini, wisudawati Universitas Negeri Semarang yang meraih predikat cum laude dengan IPK 3,96, akan diberikan beasiswa kuliah S2 di luar negeri. Mahasiswa berprestasi itu adalah anak tukang becak dengan penghasilan Rp 10 ribu per hari.
"Beasiswa itu kami upayakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi, kalau pemerintah tidak bisa, kami yang akan siapkan," kata Rektor Universitas Negeri Semarang Fathur Rokhman saat dihubungi Tempo pada Rabu, 11 Juni 2014.
Dalam menentukan beasiswa itu, ujar Fathur, Raini yang akan memilih sendiri perguruan tinggi dan negara yang diminati. Menurut dia, Raini berkeinginan melanjutkan S2 di Inggris dengan jurusan akuntansi, seperti yang diambilnya di Universitas Negeri Semarang. Setelah lulus S2, Raini diharapkan bisa mengajar di perguruan tinggi tempat ia mengenyam pendidikan S1. (Baca: Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96)
Raini merupakan angkatan pertama dari program Bidikmisi yang berjalan sejak 2010. Total mahasiswa program Bidikmisi di universitas itu mencapai 5.450 orang. Di kampusnya, Raini tak hanya dikenal berprestasi dalam bidang akademik, tapi juga aktif dalam kegiatan mahasiswa. (Baca: Bidikmisi, Unnes Gratiskan 5.350 Mahasiswa Miskin)
"Raini aktif di BEM, UKM bidang riset, dan sering menang lomba karya tulis ilmiah," tuturnya.
Sumber: http://www.tempo.co/read/news/2014/0...swa-ke-Inggris
Spoiler for KOMPAS.COM:
Wisudawati dengan IPK 3,96 Itu Diantar Ayahnya dengan Becak
SEMARANG, KOMPAS.com — Di acara wisuda Universitas Negeri Semarang (Unnes), Selasa (10/6/2014), perhatian para keluarga wisudawan dan handai taulan yang hadir mengarah pada sosok Raeni, wisudawati dari Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi (FE).
Raeni yang datang dengan mengenakan kebaya dan kain lengkap dengan toga wisudanya tiba di lokasi wisuda dengan menggunakan becak.
Seperti ditulis dalam situs resmi Unnes, Raeni diantar oleh ayahnya, Mugiyono, yang memang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak.
Meski hidup dalam keluarga dengan ekonomi pas-pasan, Raeni justru membuktikan keunggulan dan prestasinya untuk meniti masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.
Penerima beasiswa Bidikmisi ini beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4. Prestasi itu dipertahankan hingga akhirnya dia lulus dan ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,96.
“Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Penginnya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi,” kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut.
Keberhasilan Raeni tentu saja tak lepas dari peran dan dukungan Mugiyono, ayahnya. Dia mengaku terus mendukung putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru sesuai dengan cita-citanya.
“Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon,” kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu setelah berhenti bekerja.
Setiap hari, Mugiyono kerap mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Dalam sehari, dia bisa mengumpulkan uang antara Rp 10.000 – Rp 50.000.
Namun, penghasilannya kerap tak menentu. Oleh karena itu, dia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450.000 per bulan.
Sementara itu, Rektor Unnes, Fathur Rokhman, mengatakan, sosok Raeni membuktikan bahwa tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.
“Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Sampai saat ini Unnes menyediakan 26 persen dari jumlah kursi yang dimilikinya untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni,” katanya.
Dia bahkan yakin akan makin banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu yang bisa menjadi kaum terpelajar dan sukses, bahkan mungkin menjadi pemimpin negara. Untuk mewujudkannya, Unnes sendiri menyalurkan sekitar 1.850 beasiswa Bidikmisi setiap tahun.
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2014...a.dengan.Becak
Spoiler for ANTARANEWS.COM:
Anak tukang becak jadi wisudawan terbaik
Semarang (ANTARA News) - Raeni (21), anak tukang becak asal Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menjadi lulusan terbaik pada upacara wisuda periode kedua 2014 Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Lulusan Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unnes itu berangkat menuju ke tempat wisuda, Auditorium Unnes, Selasa, menumpang becak yang digenjot Mugiyono (55), ayahandanya.
Tanpa memperlihatkan rasa canggung, anak bungsu dari dua bersaudara pasangan Mugiyono dan Sujamah itu naik becak mulai dari tempat indekosnya, sekitar kampus Unnes, menuju lokasi wisuda.
Demikian pula, ketika usai wisuda, peraih beasiswa Bidik Misi itu kembali menumpang becak yang digenjot ayahnya, bahkan Rektor Unnes Prof. Fathur Rokhman pun ikut menumpang menuju rektorat.
Raeni mengaku bangga bisa menamatkan kuliah di Unnes dengan prestasi yang membanggakan dan menyandang predikat lulusan terbaik meski dirinya berasal dari kalangan keluarga yang tidak mampu.
"Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Pengin-nya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi," kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut.
Mugiyono, ayahanda Raeni, membenarkan kebulatan tekad dan semangat besar dari putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru yang memang menjadi cita-citanya sejak dulu.
"Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon," kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.
Dari uang pesangon yang didapatnya itu, kata dia, di antaranya digunakan untuk membeli laptop seharga Rp5,6 juta bagi Raeni karena menyadari perangkat itu sangat dibutuhkan untuk perkuliahan.
"Selepas pensiun dari perusahaan kayu lapis, saya mbecak. Hasilnya, ya, tidak tentu, sehari Rp10 ribu. Namun, saya juga nyambi jadi penjaga malam sekolah dengan bayaran Rp450 ribu/bulan," katanya.
Warga RT 01/RW 02, Langenharjo, Kendal itu, mengaku selama ini dirinya yang menjadi tulang punggung keluarga karena istrinya memang tidak bekerja, sementara kakak Raeni sudah menikah.
Untungnya, kata Mugiyono, Raeni mendapatkan beasiswa Bidik Misi sehingga keluarga tidak mengeluarkan banyak biaya, tinggal mencukupi kebutuhan hidupnya, seperti indekos dan makan.
Sementara itu, Rektor Unnes Prof. Fathur Rokhman mengatakan bahwa apa yang dilakukan Raeni membuktikan tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.
"Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni," katanya.
Pada kesempatan itu, Unnes mewisuda sebanyak 1.053 lulusan, terdiri atas sebanyak enam orang lulusan program doktor, 73 orang lulusan magister, 955 lulusan sarjana, dan 19 lulusan diploma tiga.
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/438...udawan-terbaik
Spoiler for MERDEKA.COM:
Ini perjuangan Raeni, anak tukang becak lulusan terbaik di Unnes
Merdeka.com - Senang tak terhingga dirasakan Raeni (21), mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (Unnes). Putri seorang penarik becak ini lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96 (Sumlade).
Sosok Raeni mencuri perhatian karena lulusan terbaik ini menghadiri wisuda naik becak yang dikayuh ayahnya.
"Di Unnes (Universitas Negeri Semarang) itu IPK minimal 3, jadi saya berusaha sebaik mungkin, dan nggak nyangka aja hasilnya Alhamdulillah seperti ini," ungkap Raeni bangga saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (11/6).
Buat si bungsu dari dua bersaudara ini, hasil yang diperolehnya adalah jawaban dari perjuangan panjang selama 3 tahun 6 bulan 10 hari mengenyam ilmu. Sejak di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Raeni mengaku sudah belajar dengan giat agar mendapat beasiswa.
"Alhamdulillah saya di SMK juga nilainya bagus," ungkapnya.
Dulu Raeni sempat terancam tak bisa kuliah. Penghasilan ayahnya sebagai penarik becak tak cukup untuk menguliahkan dirinya. Apalagi ditambah biaya indekos, makan dan pengeluaran lain. Tapi Raeni tak mau menyerah oleh keadaan.
"Saya kesana kemari mencari beasiswa tapi tidak ada yang dapat. Kemudian saya tahu Unnes masih buka pendaftaran. Saya coba daftar dan ternyata diterima," katanya.
Nilai sempurna yang didapat Raeni menjadi kado terindah yang dia berikan untuk kedua orang tuanya. Dia membuktikan, anak seorang tukang becak pun mampu berprestasi.
"Ya walaupun bapak pengayuh becak dan ibu rumah tangga, dan sempat terkendala biaya, saya bisa buktikan hasil yang terbaik," tambahnya.
Soal kendala tentulah ada. Dia menilai itu sebagai penyemangat agar belajar lebih giat.
"Kendala pasti ada tapi lebih ke kadang semangat, kadang kurang. Karena saya harus bagi waktu antara kuliah juga kegiatan lainnya," jelas gadis kelahiran 13 Januari ini.
Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/ini...-di-unnes.html
Spoiler for DETIK.COM:
Sempat Minder karena Ayah Tukang Becak, Raeni Tebus dengan Disiplin Belajar
Semarang - Raeni (21) kini menatap masa depannya. Lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan IPK 3,96 ini masih punya mimpi-mimpi yang lain yang ingin diraihnya. Dia ingin menjadi pengajar, walau kini sudah menjadi asisten dosen.
Mundur ke belakang, setelah tamat dari SMKN 1 Kendal, sebagai anak tukang becak dia memiliki tekad kuat untuk berkuliah. Mendaftar ke universitas lain dia tidak diterima, hingga akhirnya dia melihat adanya beasiswa Bidikmisi di Unnes.
Raeni pun diterima dan berkuliah di kampus itu dengan beasiswa. Sang ayah Mugiyono yang menjadi tukang becak di Kendal sesekali membantu. Sehari-hari ayahnya mendapat penghasilan Rp 10-50 ribu, karenanya profesi sampingan sebagai penjaga malam dengan upah Rp 450 ribu/bulan dilakoni.
"Dulu pernah minder orangtua tukang becak. Tapi, kenapa minder? Beliau orangtua saya, mendidik saya, meski tidak memberi biaya hidup banyak (saat kuliah), tapi mendukung saya, Saya sangat bangga," ujarnya dengan mata berkaca saat ditemui di tempat kosnya di Jl Kalimasada 24, Semarang, Rabu (11/6/2014).
Raeni membayar kepercayaan ayahnya dengan belajar keras. Dia tak mau mengecewakan keluarganya yang menaruh harapan pada dirinya.
Baik di kampus maupun di lingkungan kos, Raeni memang dikenal cerdas dan disiplin. Ia berkali-kali menjuarai lomba dan memperoleh hadiah uang tunai yang kemudian ia berikan kepada orang tuanya, Mugiyono dan Sujamah.
Dara kelahiran 13 Januari 1993 itu juga sangat aktif di kampus antara lain dengan menjadi Tenaga Laboratorium Asistenship Pendidikan Akuntansi FE Unnes dan Tenaga Laboratorium Asistenship Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unnes. Nilai 3,96 dalam IPK-nya pun sering ia raih selama menempuh pendidikan di Unnes.
Sumber: http://news.detik.com/read/2014/06/1...?992204topnews
Spoiler for OKEZONE.COM:
Raeni, Wisudawan Terbaik Unnes & Becak Sang Ayah
JAKARTA - Datang ke lokasi wisuda bersama orangtua tercinta adalah tradisi bagi para wisudawan di berbagai kampus. Bagi Raeni, ini berarti menumpang becak yang digenjot sang ayah, Mugiyono.
Tidak ada raut malu di wajah wisudawan terbaik di Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu. Raeni tersenyum sumringah di atas becak sang ayah hingga ke lokasi wisuda. Pemandangan ini pun menyita perhatian para keluarga wisudawan dan puluhan wartawan di kampus Unnes.
Gadis berkerudung ini lulus dari jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Unnes. Sejak semester pertama, peraih Bidikmisi ini membuktikan, keterbatasan ekonomi bukan halangan meraih prestasi. Dia beberapa kali meraih nilai indeks prestasi (IP) sempurna, 4,00. Hingga akhir masa studinya, Raeni mempertahankan prestasi tersebut dan mengantongi nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) akhir 3,96.
Lulus kuliah S-1 bukan berarti perjalanan Raeni terhenti. Faktanya, Raeni menunjukkan tekad baja agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.
"Selepas sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Penginnya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi," kata Raeni seperti dinukil dari laman Unnes, Rabu (11/6/2014).
Sang ayah pun mendukung sepenuh hati keinginan Alumnus SMK 1 Kendal yang ingin menjadi guru itu. Bahkan, Mugiyono rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon.
Sebagai gantinya, Mugiyono pun mulai mengayuh becak sejak 2010. Setiap hari, dia mangkal di Kelurahan Langenharjo, Kendal; tidak jauh dari rumahnya.
"Sebagai tukang becak, penghasilan saya tidak menentu, sekira Rp10 ribu hingga Rp50 ribu. Karena itu, saya juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp450 ribu per bulan," ujar Mugiyono.
Menurut Rektor Unnes, Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., pencapaian Raeni membuktikan, anak dari keluarga kurang mampu tidak memiliki halangan untuk bisa berkuliah dan berprestasi. Salah satu contohnya adalah Raeni.
Tidak hanya itu, Fathur meyakini, dalam waktu dekat, kaum dhuafa akan bangkit melalui pendidikan. Keyakinan Fathur cukup masuk akal mengingat setiap tahun ada 50 ribu mahasiswa tidak mampu yang menerima Bidikmisi. Unnes sendiri menyalurkan setidaknya 1.850 Bidikmisi setiap tahun dan menyediakan 26 persen dari total jumlah mahasiswa mereka untuk para siswa dari keluarga tidak mampu.
"Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni. Anak-anak dari keluarga miskin akan segera tampil menjadi kaum terpelajar baru. Mereka akan tampil sebagai eksekutif, intelektual, pengusaha, bahkan pemimpin republik ini," kata Fathur.
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2014/...ecak-sang-ayah
Semoga bisa jadi inspirasi dan Renungan buat banyak orang.
Mahasiswa kayak Raeni patut dikasih apresiasi dan penghargaan sosial dari masyarakat, supaya banyak yang niru langkahnya, termasuk ane sendiri, Semoga. Maju terus anak bangsa
Diubah oleh anggaraksa19 11-06-2014 18:34
0
5.2K
Kutip
32
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan