Presiden SBY, Prabowo, Jokowi, Abu Rizal Bakrie (ARB) dan Rhoma Irama naik pesawat bareng habis kampanye di Bali. Tiba-tiba pilot keluar kokpit dan bilang:
"Maaf pak presiden, sebentar lagi pesawat akan jatuh, kita hanya punya lima parasut. Saya ambil satu karena saya harus melaporkan kecelakaan yang melibatkan tokoh2 penting." Sang pilot langsung loncat.

Presiden SBY mengambil satu parasut dan memasangnya: "Maaf bapak2, hidup 230 juta rakyat Indonesia ada di tangan saya, jadi saya masih harus menjalani sisa masa tugas saya," dia pun loncat keluar pesawat.Prabowo, maklum bekas tentara, dg sigap merebut satu parasut dan berkata: "Saya satu2nya calon presiden yg bisa nyaingi Jokowi. Tanpa sy nanti cuma ada satu calon, pemilu bisa bubar. Lagi pula kalau sy mati, penggemar saya ibu2 dan janda2 banyak yg semaput, selamat tinggal."

Melihat semua pada kabur, ARB buru-buru merebut satu parasut di samping Rhoma. "Nasib Golkar dan Lapindo di tangan saya," dalihnya. "Lagi pula Rhoma, kamu kan cuma penyanyi. Sy harus hidup krn modal yang sudah keluar untuk kampanye belum balik. Sy nunggu jatah menteri dari Prabowo. Kamu dan Pak Jokowi hom pimpah aja ya, mudah2an km menang, pak Jokowi kalah. Gara2 dia sy batal jadi Capres, kalah populer!" ARB pun langsung terbang sambil teriak: 'Marcelaaaa... I love youuuuuuu ..."

Tinggal berdua, Jokowi pun menatap mata Rhoma. "Bang haji," ujar Jokowi lembut. "Silakan bang haji saja yg pake parasut, penggemar bang haji jutaan. Kalau sy mati, silakan bang haji jadi capres lawan Prabowo, masa' kalah? Bang haji kan Satria Bergitar, Prabowo cuma pensiunan jenderal berkuda. Bang haji banyak bini, Prabowo gak punya. Gunakan parasut ini, cepat selamatkan diri bang haji, lawan Prabowo, bismillah!" Jokowi menangis terharu memeluk Rhoma.

"Jangan sedih, Pak Jokowi (Joko Widodo)!" balas Rhoma. "ARB memang terrr ....laaaa .....lu! Makanya saya dulu keluar dari Golkar. Kita masih punya dua parasut. Yang diambil ARB tadi tas bungkus gitar saya!"


MASIH MAU BONTOK BONTOKAN RIBUT CAPRES?
MENDING KETAWA N KASIH ANE CENDOL