- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indra Piliang: Karier Fadli Zon Cuma di Ketiak Prabowo


TS
rakinara
Indra Piliang: Karier Fadli Zon Cuma di Ketiak Prabowo
Jakarta, - Waketum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut level cawapres Jusuf Kalla lebih rendah dari dirinya. Tim sukses Jokowi-JK, Indra J Piliang pun menilai pernyataan itu sangat tidak pantas.
Indra hadir di Seminar Nasional 'Peluang Capres Pemilu 2014' yang diadakan Universitas Mercubuana di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakpus, Kamis (12/6/2014). Ia mengaku secara khusus datang untuk menemui Fadli Zon yang jadi pembicara bersama Tjahjo Kumolo di acara itu.
Namun sayangnya hingga acara seminar itu usai, Fadli tak kunjung tiba. Padahal, Indra mengaku sangat berniat untuk memberikan buku biografi politik JK kepada sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta itu.
"Sayang dia nggak datang. Padahal saya mau ngasih buku tentang pak JK ini biar dia tau," ungkap Indra kepada detikcom di lokasi acara.
Indra mengaku sangat menyayangkan pernyataan Fadli tentang sosok JK. Menurut Indra, karier Fadli Zon tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan apa yang JK perbuat JK untuk Indonesia.
"Dibandingkan dengan pak JK yang sudah mendamaikan banyak hal, termasuk di Poso, Aceh, segala macam lah. JK juga Ketua Umum PMI, Dewan Masjid Indonesia, karier Fadli nggak ada apa-apanya," ucapnya.
"Karier Fadli kan cuma satu dari dulu. Karier politik Fadli Zon sama Prabowo aja. Artinya nggak ada karier dia yang lain. Nggak pernah megang yang lain. Prabowo kemana, dia kemana. Istilahnya, di ketiaknya Prabowo lah. Artinya secara pribadi dia nggak punya kemampuan untuk keluar dari sana," ucapnya.
Menurut Indra, kubu Prabowo-Hatta salah tafsir terhadap pertanyaan JK ke Prabowo dalam debat pertama 9 Juni lalu. Ia menilai, saat itu JK bertanya konsep HAM secara luas, bukan menyudutkan sang mantan Danjen Kopassus itu.
"Fadli coba menempatkan pak JK dalam posisi orang yang sudah mendesain pertanyaan, sengaja mendiskreditkan. Padahal bukan. Itu kan arusnya dari pernyataan pak Prabowo sendiri," kata Indra.
Ditambahkan Indra, sebagai orang Minang tidak pantas Fadli mengatakan level JK lebih rendah. Apalagi dalam adat Minangkabau diketahui ada tata krama berkomunikasi yang disebut dengan Kato Nan Ampek.
"Sebagai orang Minang dia (Fadli) nggak ngerti filsafat adat Minangkabau. Kalau orang Minangkabau mengerti apa itu mandaki, manurun, malereng, dan juga mandata," jelasnya.
"Silahkan yang senior-senior bicara (di kubu Prabowo-Hatta), jangan Fadli Zon. Umurnya baru berapa, baru seumur saya. Nggak layak lah. Saya saja mengomentari pak Prabowo hati-hati, apalagi mengomentari yang lain yg lebih senior," tandasnya.
SUMBER



Indra hadir di Seminar Nasional 'Peluang Capres Pemilu 2014' yang diadakan Universitas Mercubuana di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakpus, Kamis (12/6/2014). Ia mengaku secara khusus datang untuk menemui Fadli Zon yang jadi pembicara bersama Tjahjo Kumolo di acara itu.
Namun sayangnya hingga acara seminar itu usai, Fadli tak kunjung tiba. Padahal, Indra mengaku sangat berniat untuk memberikan buku biografi politik JK kepada sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta itu.
"Sayang dia nggak datang. Padahal saya mau ngasih buku tentang pak JK ini biar dia tau," ungkap Indra kepada detikcom di lokasi acara.
Indra mengaku sangat menyayangkan pernyataan Fadli tentang sosok JK. Menurut Indra, karier Fadli Zon tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan apa yang JK perbuat JK untuk Indonesia.
"Dibandingkan dengan pak JK yang sudah mendamaikan banyak hal, termasuk di Poso, Aceh, segala macam lah. JK juga Ketua Umum PMI, Dewan Masjid Indonesia, karier Fadli nggak ada apa-apanya," ucapnya.
"Karier Fadli kan cuma satu dari dulu. Karier politik Fadli Zon sama Prabowo aja. Artinya nggak ada karier dia yang lain. Nggak pernah megang yang lain. Prabowo kemana, dia kemana. Istilahnya, di ketiaknya Prabowo lah. Artinya secara pribadi dia nggak punya kemampuan untuk keluar dari sana," ucapnya.
Menurut Indra, kubu Prabowo-Hatta salah tafsir terhadap pertanyaan JK ke Prabowo dalam debat pertama 9 Juni lalu. Ia menilai, saat itu JK bertanya konsep HAM secara luas, bukan menyudutkan sang mantan Danjen Kopassus itu.
"Fadli coba menempatkan pak JK dalam posisi orang yang sudah mendesain pertanyaan, sengaja mendiskreditkan. Padahal bukan. Itu kan arusnya dari pernyataan pak Prabowo sendiri," kata Indra.
Ditambahkan Indra, sebagai orang Minang tidak pantas Fadli mengatakan level JK lebih rendah. Apalagi dalam adat Minangkabau diketahui ada tata krama berkomunikasi yang disebut dengan Kato Nan Ampek.
"Sebagai orang Minang dia (Fadli) nggak ngerti filsafat adat Minangkabau. Kalau orang Minangkabau mengerti apa itu mandaki, manurun, malereng, dan juga mandata," jelasnya.
"Silahkan yang senior-senior bicara (di kubu Prabowo-Hatta), jangan Fadli Zon. Umurnya baru berapa, baru seumur saya. Nggak layak lah. Saya saja mengomentari pak Prabowo hati-hati, apalagi mengomentari yang lain yg lebih senior," tandasnya.
SUMBER



0
4.7K
47


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan