- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Detik-detik Berakhirnya Karier Militer Prabowo


TS
Nanda.gitar
Detik-detik Berakhirnya Karier Militer Prabowo
akarta - Presiden BJ Habibie mencopot Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto hanya beberapa hari setelah ayah mertuanya, Soeharto, lengser dari kursi RI 1. Tak lama setelah dicopot dari Pangkostrad, karier politik Prabowo pun diakhiri dengan terhormat.
Buku 'Detik-detik Yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi' karya BJ Habibie mencatat sejarah penting di era transisi pemerintahan menuju reformasi itu.
Dikutip detikcom dari buku tersebut, Kamis (12/6/2014), pada tanggal 22 Mei 1998 tepatnya pukul 06.10 WIB BJ Habibie menelepon Jenderal TNI Wiranto dan menunjuknya sebagai Menhankam/Panglima ABRI dalam kabinet yang baru saja dibentuk. Tak sampai 3 jam kemudian Wiranto melaporkan hal penting ke Habibie.
"Hanya sekitar tiga jam kemudian, saya menerima laporan mengenai gerakan pasukan Kostrad. Oleh karena itu kepada Pangab saya beri perintah untuk segera mengganti Pangkostrad, dan kepada Pangkostrad baru diperintahkan untuk mengembalikan pasukan Kostrad ke basis masing-masing pada hari ini juga sebelum matahari terbenam," kata Habibie dalam buku tersebut.
Panglima Divisi Siliwangi Mayjen Djamari Chaniago ditunjuk sebagai Pangkostrad dan baru dilantik 23 Mei 1998 keesokan harinya. Sementara itu Asisten Operasi Pangab Letjen Johny Lumintang menjadi Pangkostrad sementara dengan tugas segera mengembalikan semua pasukan ke basis masing-masing sebelum matahari terbenam.
Sebelum Djamari Chaniago resmi jadi Pangkostrad, Prabowo menemui Habibie. Prabowo mencoba menawar agar masa kekuasaannya sebagai Pangkostrad diperpanjang. Namun Habibie menolak dengan tegas.
Ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, mengungkap hal lain soal detik-detik berakhirnya karier Prabowo dari militer. Dalam sebuah buku berjudul 'Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, Sumitro Djojohadikusumo', Sumitro mengisahkan sulitnya posisi Prabowo di akhir era kepemimpinan Presiden Soeharto. Sumitro mengisahkan Soeharto memendam prasangka buruk bahwa Prabowo bersama BJ Habibie bersekongkol untuk menumbangkannya. Cerita semacam ini jadi spekulasi panas di awal tahun 1998.
Cerita miring tersebut meluas dengan cepat, dijelaskan Sumitro dalam bukunya, di luar istana terdapat barisan perwira ABRI yang cemburu terhadap melejitnya karier Letjen Prabowo. Salah satu yang tidak lagi menyembunyikan rasa tidak sukanya terhadap Prabowo, disebutkan Sumitro, adalah Pangab Jenderal Wiranto.
Sumitro menyebut Wiranto tak menyia-nyiakan peluang untuk menghempaskan Prabowo. Dalam buku tersebut dituliskan bahwa sekitar 21 Mei 1998 Wiranto mengeluh kepada Soeharto mengenai pergerakan Prabowo. Mendengar keluhan itu, Soeharto pun menginstruksikan agar Prabowo dicopot dari kostrad. Namun pada akhirnya Habibie lah yang mencopot Prabowo dari Pangkostrad.
Puncaknya tanggal 25 Mei 1998, Letjen Prabowo Subianto resmi dicopot dari Pangkostrad. Prabowo langsung dikirim ke Bandung menjadi Komandan Sesko ABRI. Tak lama kemudian Dewan Kehormatan Perwira dibentuk.
Dewan Kehormatan Perwira dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Sekp/533/P/VII/1998 tanggal 14 Juli 1998. Sebelum mengambil keputusan ini, Dewan Kehormatan Perwira telah bersidang pada tanggal 10, 12, dan 18 Agustus 1998 dengan terperiksa Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto sebagai Danjen Kopassus.
Dewan Kehormatan Perwira pada akhirnya mengeluarkan surat keputusan Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP. Surat tersebut dibuat dan ditandatangani pada 21 Agustus 1998 oleh Ketua Dewan Kehormatan Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, anggota Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota Letjen Yusuf Kartanegara. Isinya adalah sederet pelanggaran Prabowo dan menutup dengan rekomendasi pemberhetian dari TNI.
Namun menurut pengakuan kubu Prabowo, Habibie tidak memecat Prabowo. Melainkan memberhentikan dengan hormat. Sehingga sampai saat ini Prabowo masih berdiri gagah sebagai pensiunan Letjen TNI yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Pangkostrad.
http://m.detik.com/news/pemilu2014/read/2014/06/12/162345/2606528/1562/2/detik-detik-berakhirnya-karier-militer-prabowo
note : miris yaa sudah menghrumkan tni pda operasi pnylematan yg terknal d international. jd tumbal prubahan ordS E N S O R. sy pndukung prabowo. bkn panasbung
dan saat ini prabowo msih menerima pensiun jg stelah d behentikan
dkp di bentuk oleh pangab saat it wiranto melalu keputusan pangab (ada d atas)
komen yg brkualitas jgn abal2
Buku 'Detik-detik Yang Menentukan: Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi' karya BJ Habibie mencatat sejarah penting di era transisi pemerintahan menuju reformasi itu.
Dikutip detikcom dari buku tersebut, Kamis (12/6/2014), pada tanggal 22 Mei 1998 tepatnya pukul 06.10 WIB BJ Habibie menelepon Jenderal TNI Wiranto dan menunjuknya sebagai Menhankam/Panglima ABRI dalam kabinet yang baru saja dibentuk. Tak sampai 3 jam kemudian Wiranto melaporkan hal penting ke Habibie.
"Hanya sekitar tiga jam kemudian, saya menerima laporan mengenai gerakan pasukan Kostrad. Oleh karena itu kepada Pangab saya beri perintah untuk segera mengganti Pangkostrad, dan kepada Pangkostrad baru diperintahkan untuk mengembalikan pasukan Kostrad ke basis masing-masing pada hari ini juga sebelum matahari terbenam," kata Habibie dalam buku tersebut.
Panglima Divisi Siliwangi Mayjen Djamari Chaniago ditunjuk sebagai Pangkostrad dan baru dilantik 23 Mei 1998 keesokan harinya. Sementara itu Asisten Operasi Pangab Letjen Johny Lumintang menjadi Pangkostrad sementara dengan tugas segera mengembalikan semua pasukan ke basis masing-masing sebelum matahari terbenam.
Sebelum Djamari Chaniago resmi jadi Pangkostrad, Prabowo menemui Habibie. Prabowo mencoba menawar agar masa kekuasaannya sebagai Pangkostrad diperpanjang. Namun Habibie menolak dengan tegas.
Ayah Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo, mengungkap hal lain soal detik-detik berakhirnya karier Prabowo dari militer. Dalam sebuah buku berjudul 'Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, Sumitro Djojohadikusumo', Sumitro mengisahkan sulitnya posisi Prabowo di akhir era kepemimpinan Presiden Soeharto. Sumitro mengisahkan Soeharto memendam prasangka buruk bahwa Prabowo bersama BJ Habibie bersekongkol untuk menumbangkannya. Cerita semacam ini jadi spekulasi panas di awal tahun 1998.
Cerita miring tersebut meluas dengan cepat, dijelaskan Sumitro dalam bukunya, di luar istana terdapat barisan perwira ABRI yang cemburu terhadap melejitnya karier Letjen Prabowo. Salah satu yang tidak lagi menyembunyikan rasa tidak sukanya terhadap Prabowo, disebutkan Sumitro, adalah Pangab Jenderal Wiranto.
Sumitro menyebut Wiranto tak menyia-nyiakan peluang untuk menghempaskan Prabowo. Dalam buku tersebut dituliskan bahwa sekitar 21 Mei 1998 Wiranto mengeluh kepada Soeharto mengenai pergerakan Prabowo. Mendengar keluhan itu, Soeharto pun menginstruksikan agar Prabowo dicopot dari kostrad. Namun pada akhirnya Habibie lah yang mencopot Prabowo dari Pangkostrad.
Puncaknya tanggal 25 Mei 1998, Letjen Prabowo Subianto resmi dicopot dari Pangkostrad. Prabowo langsung dikirim ke Bandung menjadi Komandan Sesko ABRI. Tak lama kemudian Dewan Kehormatan Perwira dibentuk.
Dewan Kehormatan Perwira dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pangab Nomor Sekp/533/P/VII/1998 tanggal 14 Juli 1998. Sebelum mengambil keputusan ini, Dewan Kehormatan Perwira telah bersidang pada tanggal 10, 12, dan 18 Agustus 1998 dengan terperiksa Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto sebagai Danjen Kopassus.
Dewan Kehormatan Perwira pada akhirnya mengeluarkan surat keputusan Nomor KEP/03/VIII/1998/DKP. Surat tersebut dibuat dan ditandatangani pada 21 Agustus 1998 oleh Ketua Dewan Kehormatan Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, anggota Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota Letjen Yusuf Kartanegara. Isinya adalah sederet pelanggaran Prabowo dan menutup dengan rekomendasi pemberhetian dari TNI.
Namun menurut pengakuan kubu Prabowo, Habibie tidak memecat Prabowo. Melainkan memberhentikan dengan hormat. Sehingga sampai saat ini Prabowo masih berdiri gagah sebagai pensiunan Letjen TNI yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus dan Pangkostrad.
http://m.detik.com/news/pemilu2014/read/2014/06/12/162345/2606528/1562/2/detik-detik-berakhirnya-karier-militer-prabowo
note : miris yaa sudah menghrumkan tni pda operasi pnylematan yg terknal d international. jd tumbal prubahan ordS E N S O R. sy pndukung prabowo. bkn panasbung
dan saat ini prabowo msih menerima pensiun jg stelah d behentikan
dkp di bentuk oleh pangab saat it wiranto melalu keputusan pangab (ada d atas)
komen yg brkualitas jgn abal2
Diubah oleh Nanda.gitar 12-06-2014 17:40
0
2.9K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan