Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan siapapun yang memimpin negeri ini, baik di pusat dan daerah, serta eksekutif, legislatif, dan yudikatif, harus kuat, kokoh, tegar, dan tidak pernah menyesal untuk mengemban misi penting terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Demikian hal itu diutarakannya pada saat membuka Forum Anti Korupsi Indonesia ke-4 di Istana Negara, Selasa (10/6), pagi.

Dalam kesempatan ini, SBY juga menyampaikan dua berita, berita bagus dan buruk. Berita bagusnya, para duta besar dan pemimpin organisasi internasional mengakui bahwa Indonesia selama lebih dari 10 tahun telah melakukan pemberantasan korupsi secara agresif.

“Saya kira ini fakta, tidak tebang pilih, tanpa pandang bulu,” ujar SBY.

Namun berita buruknya adalah, kasus korupsi masih terus terjadi. Oleh karena itu SBY meminta dan mendukung KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk mengusut kasus-kasus korupsi terhadap siapa pun.

Sementara dalam sisa masa jabatannyaa, lanjut SBY, dirinya tetap berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan terhadap pekerjaan rumah yang belum rampung. Dia pun meminta maaf jika masih ada yang belum rampung, meskipun dirinya sudah bersungguh-sungguh menyelesaikannya.

“Memang kalau saya dikritik, SBY belum berhasil benar memberantas korupsi, saya terima. Tapi kalau dikritik, SBY tidak serius memberantas korupsi, saya tidak bisa terima, karena kita sudah melakukan banyak hal untuk itu,” jelas SBY sebagaimana dinukil dalam website resminya presidenri.go.id (her)

SOL

Harusnya pemimpin sperti SBY ini dipertahankan seumur hidup Gan