- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
- [Konspirasi TANAHABANG] Ini Kronologis "Penculikan" Versi Fadli Zon 


TS
bigdaud
[Konspirasi TANAHABANG] Ini Kronologis "Penculikan" Versi Fadli Zon
![[Konspirasi TANAHABANG] Ini Kronologis "Penculikan" Versi Fadli Zon](https://dl.kaskus.id/cdn.metrotvnews.com/dynamic/content/2014/03/26/223372/n99vveibsJ.jpg?w=700)
Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon tak kapok berkicau di dunia maya. Sore tadi, ketika di perjalanan menuju Jakarta, ia kultwit (berkicau panjang) soal tuduhan penangkapan atau penculikan pada awal 1998.
Padahal, di waktu yang hampir bersamaan, Fadli diprovok oleh aktivis Fadjroel Rahman soal dosa masa lalu Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Fadjroel awalnya meminta Fadli membuat puisi soal penculikan, tentunya arah pembicaraannya ke Prabowo Subianto. Namun, akhirnya Fadli Zon terprovokasi dan mengaku bahwa Prabowo memang menculik aktivis.
Kembali ke kultwit Fadli, pada akhir 1997, RI sedang di tengah krisis. Rupiah parah melemah. Presiden Soeharto sempat sakit. IMF sudah tutup 16 bank. Keadaan ekonomi makin kacau.
"Krisis moneter berubah jadi krisis ekonomi terus multidimensi. Ada ancaman bom di gedung-gedung tinggi di Jalan Sudirman dan Thamrin Jakarta," kicaunya, Kamis (17/4).
Ancaman bom via faksimili membuat heboh dan selalu jadi berita TVRI hampir tiap hari. Para karyawan di gedung-gedung tersebut turun keluar gedung.
"Ancaman bom tak terbukti. Tapi meresahkan masyarakat waktu itu. Lalu ditemukan aktivis Fretilin bawa bom di Demak. Jadi cover story Gatra," sambungnya.
Rupiah makin terpuruk, bahkan setelah penandatanganan LoI kedua dengan IMF, 15 Januari 98. "Ingat, Camdessus melipat tangan di dada dengan postur angkuh," tegasnya.
Tanggal 18 Januari 98, di tengah krisis rupiah, ada bom meledak di rumah susun Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Menurut berita, ada 22 bom dirakit.
Masyarakat di rusun kaget dan ada aktivis kiri ditangkap babinsa. Lalu Kodam Jaya masuk. Pangdamnya Sjarie Sjamsoeddin waktu itu.
"Di dalam kos-kosan rusun ditangkap seorang aktivis lalu sejumlah dokumen, termasuk rencana-rencana mau buat kekacauan jelang SU MPR 98," sambungnya.
Nah, ada nama-nama aktivis yang dianggap aparat mau buat kekacauan. Nama-nama itu ada di laptop dan dokumen Tanah Tinggi.
Bahkan ada beberapa pengusaha dipanggil oleh Kodam karena ada namanya di dalam dokumen sebagai donatur.
"Maka militer yang waktu itu masih bertanggung jawab terhadap masalah keamanan serta pertahanan, lancarkan operasi penangkapan atau penahanan. Penangkapan ditujukan pada para aktivis yang namanya ada dalam dokumen Tanah Tinggi, tempat 22 bom ditemukan," tegasnya.
Penangkapan itu dalam rangka mencegah kerusuhan atau kekacauan jelang SU MPR 1998, tepatnya Maret 1998. Kalau sekarang disebut preemptive action, itu yang dilakukan AS menangkapi terduga teroris di seluruh dunia.
"Istilah penangkapan berubah jadi penculikan, apalagi setelah reformasi. Ada yang ditangkap oleh Tim Mawar dari Kopassus, ada juga oleh yang lain. Tak jelas. Karena salah prosedur, maka Tim Mawar diadili. Pengadilan Mahmilti memvonis anggota Tim Mawar dengan pemecatan serta penjara. Komandan Tim ini adalah seorang Mayor," jelas Fadli.
Prabowo Subianto, kemudian mengatakan bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anak buahnya di Tim Mawar. Walaupun tak pernah memerintahkan penangkapan.
Penangkapan atau penculikan adalah inisiatif Tim Mawar. Maka itu mereka diadili dan dihukum.
Mengenai yang lain, tak jelas siapa yang lakukan operasi. Yang ditangkap Tim Mawar sembilan orang dan kembali. Sekarang sebagian besar jadi kawan-kawan seperjuangan di Gerindra. Ada Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Desmond Mahesa, Aan Rusdianto dan lain-lain.
"Itulah sedikit tentang penangkapan dan penculikan sekitar 1998. Mudah-mudahan mencerahkan," demikian Fadli.
Sumber: http://m.aktual.co/politik/225648kultwit-soal-penangkapan-aktivis-fadli-zon-semoga-mencerahkan
Quote:
*Sebetulnya banyak anggota TNI aktif yang sangat ingin Kasus 98 dibuka seterang terangnya supaya ketahuan siapa dalangnya supaya TNI gak terus2an dicap "Jahat".
Jangan cuma karena 1 orang Jenderal Manja jelek semua nama TNI.
Kuncinya ada di Team Mawar yang sudah dipenjara!!
TIDAK MUNGKIN mereka bergerak sendiri tanpa ada yang suruh,ane yakin andaikata banyak Jenderal baik aktif maupun pensiunan yang lindungi mereka akan buka sesungguhnya siapa yang perintahkan mereka di tahun 1998.
Kata2 Fadli Zong yang selalu bilang Kasus 98 sudah selesai sampai di Tim Mawar yg sudah dihukum itu harus dikoreksi,tidak mungkin bawahan begitu gak ada yang nyuruh dan culik rakyat sipil kayak gak ada kerjaan!!
Kasihan mereka jadi tumbal #SaveTNI
Diubah oleh bigdaud 11-06-2014 09:28
0
13.3K
146


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
