Ada kabar baik bagi Anda yang sering menderita migren. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr. Peter Goadsby, telah dipublikasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Neurology di Philadelphia pada tanggal 22 April yang lalu.

Penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat obat baru untuk mengatasi migren yang memiliki efikasi yang bagus untuk meredakan sakit kepala tersebut.

ALD403 dan LY2951742, adalah dua jenis obat baru untuk mengatasi migren tersebut. Sampai saat ini, peneliti belum memberikan nama untuk kedua zat tersebut. Menurut Dr. Peter Goadsby, yang juga merupakan seorang Professor ahli syaraf dari Kings College, London dan University of California, San Francisco, USA, menyebutkan bahwa penemuan dua obat untuk mengatasi migren ini bekerja dengan menurunkan frekuensi migren, jumlah dan beratnya serangan migren.

Mekanisme Kerja Obat





Metode dan Hasil Penelitian

Dalam penelitian pertama, peneliti menggunakan ALD403 dosis tunggal yang disuntikan pada 163 penderita migren yang kerap mengalami migren selama 5-14 hari. Penelitian ini juga dibandingkan dengan pasien yang menerima plasebo.



Pada penelitian kedua, peneliti menggunakan LY2951742, dan hal yang kurang lebih sama juga terjadi, dimana terlihat adanya efektivitas penggunaanya dengan penurunan frekuensi migren.

Peneliti melakukan pencobaan dengan 217 pasien yang mengalami migren selama 4-14 hari per bulan dalam waktu 3 bulan. Mereka mendapatkan injeksi 150 mg LY2951742 setiap dua minggu sekali.





Penyakit migren paling sering terjadi di antara dekade ketiga dan keenam dari kehidupan seorang pria maupun wanita, atau sekitar usia 35 – 45 tahun. Migren mempengaruhi banyak orang dari seluruh usia, termasuk anak-anak dan usia lanjut. Dan, wanita tiga kali lebih sering mengalami migren ketimbang pria.

Migren kronis diindikasikan dengan kemunculan sekitar 15 hari sakit kepala setiap bulannya, yang terjadi setidaknya selama enam bulan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan migren sebagai satu dari 20 penyakit paling melumpuhkan, disebabkan ketika migren menyerang, penderita bisa absen dari kerja dan karena saat migren muncul, kepala terasa sangat sakit yang bisa membuat mereka sulit beranjak dari tempat tidur.

Namun, Goadsby mengatakan bahwa penelitian obat baru untuk mengatasi migren ini masih tetap harus berlanjut, terkait dengan uji klinis dalam skala besar, dan tentu saja masalah perizinan dari Food Drug Administration, sebelum akhirnya dilempar ke pasar.

Ane salah satu orang yang sering ngalamin sakit kepala migren, berharap obat ini segera diluncurkan di pasaran lah gan. Abis ane kalo dah kambuh migrennya suka gak bisa ngapa-ngapain. Bisa perih kepala ane selama 3 hari

Moga info ini berguna gan

Sumber : HealthBuzZ.asia