- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
Fatih Seferagic Si Bule yang Hafidz 30 Juz


TS
mstore24
Fatih Seferagic Si Bule yang Hafidz 30 Juz
Bismillahirrohmanirrohim...
Setelah sekian lama akhirnya bikin thread lagi nih...
Semoga kali ini thread yang ane bikin bisa bikin penceraha buaat kita sebagai muslim yang dari lahir udah Islam yang hidup di negara yang mayoritas beragama Islam. Semoga kita bukan bagian dari manusia Indonesia yang "Islam KTP"
Bicara tentang pemuda, tidak akan habis pena dan tinta untuk mengulasnya. para penyair dari berbagai zaman, mulai dari Kahlil Gibran dengan " Sang Nabi" nya, Shakespeare dengan "Hamlet" nya, dan Soe Hok Gie dengan "Catatan Seorang Demonstran-nya," berbicara tentang kehidupan pemuda. Sang Nabi menceritakan tentang seorang oemuda yang mengembara, sementara Hamlet berkisah tentang bagaimana pemuda menyelamatkan negeri dan kerajaan ayahnya. "To be or not tobe that's the question." Idiom yang paling dikenal dari keseluruhan drama ini. Soe Hok Gie dengan jiwa mudanya berhasil menggetarkan bumi pertiwi dengan catatan-catatan dan tulisannya yang kritis dan tajam. Ia benar-benar obyektif dalam mengkritisi pemerintahan mulai dari Orde Sukarno sampai orde baru. Ia tidak membela kelompok atau satu tokoh, tetapi ia menyuarakan kebenaran dari dalam hati nuraninya. ia memperjuangkan nilai yang benar-benar ia yakini sebagai suatu kebenaran.
Bicara tentang pemuda dari zaman ke zaman... bila dibandingkan dengan pemuda masa kini, ada perubahan yang cukup drastis yang terjadi. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Mulai dari mesin tik sederhana yang bermetamorfosis menjadi komputer, laptop dan sekarang gadget kecil yang bisa dibawa kemana-mana dengan akses internet tak terbatas. Internet membuat yang jauh menjadi dekat, mimpi menjadi realitas. Teman tidak terbatas jarak, waktu , dan usia. hanya berbekal kalimat sebaris layar semuanya pun terhubung.
Teknologi informasi yang harusnya menjadi tolok ukur kemajuan pemikiran dan peradaban manusia, kini berbalik menjadi bumerang. Berbagai sosial media menjadi pengaruh yang cukup signifikan bagi para pemuda. Mereka menghabiskan sebagian waktunya untuk berinteraksi lewat media-media tersebut. Banyak dari mereka yang kecanduan game online hingga menghabiskan waktu mereka berjam-jam di depan layar komputer. Mereka melupakan kewajiban-kewajiban asasi seperti mencari ilmu, belajar, dan membantu orang tua. Narkoba menjadi racun pertama yang mematikan generasi muda. Mereka lebih menyukai hidup tanpa gangguan dan ketenangan sesaat daripada bekerja keras. Alih-alih mengejar berprestasi, sebagian dari mereka bahkan terlibat tawuran pelajar dan geng motor yang meresahkan masyarakat.
Di tengah-tengah kondisi yang mengancam jiwa dan perkembangan kepribadian para pemuda, kita perlu teladan yang bisa memberikan gebrakan baru. bahwa masa muda tidak melulu hanya dihabiskan dengan hura-hura, tetapi sebagai wujud karya yang nyata. Kita butuh orang-orang seperti Solahudin Al Ayyubi seroang pemimpin dinasti Ayyubiyah, atau Muhammad Al Fatih seorang penakluk kekaisaran Romawi. Kita butuh teladan yang bisa menjadi cerminan para pemuda dan melecutkan semangat mereka untuk berprestasi.
Di tengah-tengah era yang serba terbuka ini, dengan berbagai informasi yang tidak tersaring. Dunia kini mulai mengenal sosok yang menjadi idola baru para remaja. pemuda itu bernama Fatih Seferagic pemuda Amerika yang tinggal di Houston. Ia adalah keturunan Boznia yang Hafidz Qur'an di usia 12 tahun. Amerika yang dalam pandangan orang sebagai negara bebas dan menerapkan liberalisme, ternyata muncul seorang Hafidz Qur'an yang menjadi Imam masjid, dan me- recite beberapa surah dalam Al Qur'an. Dia cukup fenomenal di kalangan remaja, karena baru kali ini publik mengenal seroang Hafidz Qur'an, muda dan bertampang "Edward Cullen."
Tetapi sebenarnya yang perlu digaris bawahi adalah, semangatnya untuk belajar Al Qur'an dalam usia muda. Bahkan menghafalkannya mulai usia 9 tahun. Sekarang dia menjadi "Qur'an Teacher sekaligus mahasiswa di sebuah universitas. Semoga para remaja tidak hanya mengaguminya, tetapi juga meneladani akhlak dan prestasinya. Pemuda itu bernama Fatih Seferagic... sesuai namanya, "Fatih" artinya pembuka. Dia adalah pembuka jalan bagi para pemuda muslim di dunia, untuk lebih mencintai Islam dan Al'quran. Serta menjadi pembaharu di masyarakatnya.





Sumber
Sumber
Fatih Seferagic
Segitu dulu gan, semoga ini menjadi pencerahan untuk kita semua termasuk ane...

Setelah sekian lama akhirnya bikin thread lagi nih...
Semoga kali ini thread yang ane bikin bisa bikin penceraha buaat kita sebagai muslim yang dari lahir udah Islam yang hidup di negara yang mayoritas beragama Islam. Semoga kita bukan bagian dari manusia Indonesia yang "Islam KTP"
Spoiler for Selayang Pandang:
Siapa coba, yang tidak tertarik dengan remaja sholih nan tampan ini. Masih muda, 17 tahun, hafal Qur’an. Hari gini anak muda bisa hafal Qur’an itu 1000.000 : 1. Apalagi anak muda Indonesia. Susah mencari remaja yang model si Fatih ini di Indonesia. Dan suara Fatih ini merdunya hampir sama dengan Mishari Rasheed. Pokoknya mendengarkan suara Fatih, membuat kita bergetar dan semakin merasakan bahwa begitu indahnya Firman Allah.
Remaja Indonesia (sebagian) yang sekarang terkenal dengan remaja hura-hura. Perokok, pergaulan bebas, pecandu narkoba dan sejenisnya. Mungkin mereka sudah kehilangan sosok figur (idola) yang bisa ditiru. Generasi sebelum mereka kebanyakan mencontohkan hal yang tidak baik, sehingga mungkin sedikit bisa dimaklumi mereka juga akhirnya rusak seperti itu.
Fatih Seferagic bisa menjadi satu figur remaja yang layak dicontoh untuk remaja. Untuk itu, mungkin diperlukan lagi berita tentang dia dan terus dibagikan ke remaja seluruh dunia terutama Indonesia. Syukur-syukur kalau bisa menghadirkan sosoknya ke sini.
Dialah pemuda itu. Hafiz Qur’an, bersuara indah dan tampan pula. Masyaallah.. Tinggal dan menetap di Amerika Serikat bukan menjadi alasan baginya untuk tidak menghafal AL-Qur’an. Akhi berkebangsaan Bosnia ini lahir di Stuttgart, Jerman dan sekarang tinggal di Texas, AS. Pada umur 4 tahun ia pindah ke AS, tinggal di Arizona selama 3-4 tahun sebelum menetap di Baltimore, Maryland selama 7 tahun dimana ia memulai dan menuntaskan hafalan Al-Qurannya.
Sejatinya ia baru memulai menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun dan menuntaskan hafalannya dalam 3 tahun, alias menjadi hafiz pada usia 12 tahun (catat! 12 tahun!). Ia melatih hafalannya itu di bawah bimbingan Syekh Qari Zahid dan Qari Abid. Sekarang sambil sekolah, ia juga mengajar Al Qur’an dan menjadi ketua remaja mesjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas.
Itu di Amerika loh, di negara adikuasa yang sama-sama kita tahu Islam masih menjadi minoritas. So, bagaimana dengan kita?
di negara INDONESIA yang mayoritas adalah umat Islam. Sudah hafal berapa juz? Sudah berapa ayat hari ini?
#tanyakan pada diri sendiri
Remaja Indonesia (sebagian) yang sekarang terkenal dengan remaja hura-hura. Perokok, pergaulan bebas, pecandu narkoba dan sejenisnya. Mungkin mereka sudah kehilangan sosok figur (idola) yang bisa ditiru. Generasi sebelum mereka kebanyakan mencontohkan hal yang tidak baik, sehingga mungkin sedikit bisa dimaklumi mereka juga akhirnya rusak seperti itu.
Fatih Seferagic bisa menjadi satu figur remaja yang layak dicontoh untuk remaja. Untuk itu, mungkin diperlukan lagi berita tentang dia dan terus dibagikan ke remaja seluruh dunia terutama Indonesia. Syukur-syukur kalau bisa menghadirkan sosoknya ke sini.
Dialah pemuda itu. Hafiz Qur’an, bersuara indah dan tampan pula. Masyaallah.. Tinggal dan menetap di Amerika Serikat bukan menjadi alasan baginya untuk tidak menghafal AL-Qur’an. Akhi berkebangsaan Bosnia ini lahir di Stuttgart, Jerman dan sekarang tinggal di Texas, AS. Pada umur 4 tahun ia pindah ke AS, tinggal di Arizona selama 3-4 tahun sebelum menetap di Baltimore, Maryland selama 7 tahun dimana ia memulai dan menuntaskan hafalan Al-Qurannya.
Sejatinya ia baru memulai menghafal Al-Qur’an pada usia 9 tahun dan menuntaskan hafalannya dalam 3 tahun, alias menjadi hafiz pada usia 12 tahun (catat! 12 tahun!). Ia melatih hafalannya itu di bawah bimbingan Syekh Qari Zahid dan Qari Abid. Sekarang sambil sekolah, ia juga mengajar Al Qur’an dan menjadi ketua remaja mesjid Shaykh Yasir Birjas di Dallas, Texas.
Itu di Amerika loh, di negara adikuasa yang sama-sama kita tahu Islam masih menjadi minoritas. So, bagaimana dengan kita?
di negara INDONESIA yang mayoritas adalah umat Islam. Sudah hafal berapa juz? Sudah berapa ayat hari ini?
#tanyakan pada diri sendiri
Spoiler for Sedikit Cerita:
Bicara tentang pemuda, tidak akan habis pena dan tinta untuk mengulasnya. para penyair dari berbagai zaman, mulai dari Kahlil Gibran dengan " Sang Nabi" nya, Shakespeare dengan "Hamlet" nya, dan Soe Hok Gie dengan "Catatan Seorang Demonstran-nya," berbicara tentang kehidupan pemuda. Sang Nabi menceritakan tentang seorang oemuda yang mengembara, sementara Hamlet berkisah tentang bagaimana pemuda menyelamatkan negeri dan kerajaan ayahnya. "To be or not tobe that's the question." Idiom yang paling dikenal dari keseluruhan drama ini. Soe Hok Gie dengan jiwa mudanya berhasil menggetarkan bumi pertiwi dengan catatan-catatan dan tulisannya yang kritis dan tajam. Ia benar-benar obyektif dalam mengkritisi pemerintahan mulai dari Orde Sukarno sampai orde baru. Ia tidak membela kelompok atau satu tokoh, tetapi ia menyuarakan kebenaran dari dalam hati nuraninya. ia memperjuangkan nilai yang benar-benar ia yakini sebagai suatu kebenaran.
Bicara tentang pemuda dari zaman ke zaman... bila dibandingkan dengan pemuda masa kini, ada perubahan yang cukup drastis yang terjadi. Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Mulai dari mesin tik sederhana yang bermetamorfosis menjadi komputer, laptop dan sekarang gadget kecil yang bisa dibawa kemana-mana dengan akses internet tak terbatas. Internet membuat yang jauh menjadi dekat, mimpi menjadi realitas. Teman tidak terbatas jarak, waktu , dan usia. hanya berbekal kalimat sebaris layar semuanya pun terhubung.
Teknologi informasi yang harusnya menjadi tolok ukur kemajuan pemikiran dan peradaban manusia, kini berbalik menjadi bumerang. Berbagai sosial media menjadi pengaruh yang cukup signifikan bagi para pemuda. Mereka menghabiskan sebagian waktunya untuk berinteraksi lewat media-media tersebut. Banyak dari mereka yang kecanduan game online hingga menghabiskan waktu mereka berjam-jam di depan layar komputer. Mereka melupakan kewajiban-kewajiban asasi seperti mencari ilmu, belajar, dan membantu orang tua. Narkoba menjadi racun pertama yang mematikan generasi muda. Mereka lebih menyukai hidup tanpa gangguan dan ketenangan sesaat daripada bekerja keras. Alih-alih mengejar berprestasi, sebagian dari mereka bahkan terlibat tawuran pelajar dan geng motor yang meresahkan masyarakat.
Di tengah-tengah kondisi yang mengancam jiwa dan perkembangan kepribadian para pemuda, kita perlu teladan yang bisa memberikan gebrakan baru. bahwa masa muda tidak melulu hanya dihabiskan dengan hura-hura, tetapi sebagai wujud karya yang nyata. Kita butuh orang-orang seperti Solahudin Al Ayyubi seroang pemimpin dinasti Ayyubiyah, atau Muhammad Al Fatih seorang penakluk kekaisaran Romawi. Kita butuh teladan yang bisa menjadi cerminan para pemuda dan melecutkan semangat mereka untuk berprestasi.
Di tengah-tengah era yang serba terbuka ini, dengan berbagai informasi yang tidak tersaring. Dunia kini mulai mengenal sosok yang menjadi idola baru para remaja. pemuda itu bernama Fatih Seferagic pemuda Amerika yang tinggal di Houston. Ia adalah keturunan Boznia yang Hafidz Qur'an di usia 12 tahun. Amerika yang dalam pandangan orang sebagai negara bebas dan menerapkan liberalisme, ternyata muncul seorang Hafidz Qur'an yang menjadi Imam masjid, dan me- recite beberapa surah dalam Al Qur'an. Dia cukup fenomenal di kalangan remaja, karena baru kali ini publik mengenal seroang Hafidz Qur'an, muda dan bertampang "Edward Cullen."
Tetapi sebenarnya yang perlu digaris bawahi adalah, semangatnya untuk belajar Al Qur'an dalam usia muda. Bahkan menghafalkannya mulai usia 9 tahun. Sekarang dia menjadi "Qur'an Teacher sekaligus mahasiswa di sebuah universitas. Semoga para remaja tidak hanya mengaguminya, tetapi juga meneladani akhlak dan prestasinya. Pemuda itu bernama Fatih Seferagic... sesuai namanya, "Fatih" artinya pembuka. Dia adalah pembuka jalan bagi para pemuda muslim di dunia, untuk lebih mencintai Islam dan Al'quran. Serta menjadi pembaharu di masyarakatnya.
Spoiler for Penampakan:





Spoiler for Kalo gak merinding patut dipertanyakan:

Sumber
Sumber
Fatih Seferagic
Segitu dulu gan, semoga ini menjadi pencerahan untuk kita semua termasuk ane...

0
5K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan