Wajah Wali Kota Bogor Bima Arya Memerah Dikatai Banci
BOGOR, Wajah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memerah saat seseorang dari massa Laskar Antikorupsi dan Gerakan Reformasi Islam meneriakkannya banci. Dia langsung menemui para pendemo untuk menanyakan siapa yang menyebutnya banci.
Hal ini berawal dari pengunjuk rasa yang menuntut agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga di Cibungbulang, Kabupaten Bogor, ditutup. Pemkot Bogor agar tidak lagi membuang sampah di TPA Bogor yang berada di wilayah Kabupaten Bogor.
"Kami menuntut agar Pemerintah Kota Bogor tidak lagi membuang sampah di Galuga. Karena itu juga sudah menjadi keputusan di Pengadilan Negeri Cibinong yang diabaikan oleh Pemkot Bogor sehingga membuat warga Galuga terlantar," ujar Nanang Hidayat, koordinator aksi, Senin (9/6/2014).
Massa juga meminta Pemkot Bogor bertanggung jawab kepada warga Galuga karena banyak menderita kerugian. Setelah orasi itu, Bima Arya menanggapi.
"Kami akan melakukan kajian tentang itu. Kami masih membahas lokasi lain untuk membuang sampah. Saya akan datang ke Galuga dan berdialog dengan warga di sana," kata Bima Arya yang disambut tepuk tangan para pendemo.
Namun, suasana berubah ricuh setelah Nanang Hidayat, koordinator di lapangan, menilai Bima Arya banci.
"Statement-statement itu adalah statement seorang banci. Bima Arya tidak tegas," kata Nanang berkali-kali dalam orasinya.
Disebut banci oleh pendemo, Bima Arya yang tengah berjalan kaki menuju kantornya langsung berbalik arah. Dia terlihat begitu marah.
"Siapa yang bicara tadi?" kata Bima Arya di tengah kerumunan pendemo di Balaikota Bogor. Ketegangan pun tidak terhindarkan.
Saat itu juga kericuhan tak terelakkan. Adu mulut hingga teriakan agar pendemo ditangkap terdengar.
Akhirnya kericuhan mereda setelah Bima Arya kembali mengeluarkan statement dan berjanji akan segera menemui warga Galuga dalam waktu dekat.
"Minggu ini, kami lihat agendanya. Jika ada agenda yang kosong, saya akan langsung ke sana melihat lokasi itu," katanya.
SUMBER..........