- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Korban Pemerkosaan Mahasiswi Unpad Asal Malaysia ternyata Hoax


TS
CCZeus
Korban Pemerkosaan Mahasiswi Unpad Asal Malaysia ternyata Hoax
Asslamualaikum Wr. Wb.
Spoiler for bantuan:
tolong dibantu untuk
nya ya gan

Spoiler for Maaf untuk:
Maaf kalau acak-acakan saya masih Newbie tolong dimaklumi heheh
Quote:
Agan-Agan dan Sista pasti masih ingat dengan peristiwa Pemerkosaan dan Perampokan yang di alami oleh Mahasiswi Unpad Asal Malaysia yang katanya mahasiswi tersebut yang berinisial JS itu di culik sekitar pukul 20.00 WIB disaat korban mengambil uang di ATM di sekitar kampus.
Spoiler for Berita:
BANDUNG, KOMPAS.com — Mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) diduga dirudapaksa di kawasan Cikole, Lembang. Korban itu berinisial JK alias PDS (20). Mahasiswi semester pertama Fakultas Kedokteran Unpad tersebut merupakan warga negara Malaysia.
Seorang warga yang bernama Tata Sumitra dan istrinya mendengar suara rintihan dan meminta pertolongan. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Tangkubanparahu, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (17/5/2014) lalu.
"Dari keterangan korban kepada warga (Tata), korban mengaku dirudapaksa oleh orang yang tidak dikenal. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sespim Polri untuk mendapatkan perawatan. Korban masih shock, belum bisa dimintai keterangannya," ujar Kapolsek Lembang Kompol Santiaji dikutip Tribun, Selasa (20/5/2014).
Informasi yang diperoleh dari Tribun, peristiwa ini berawal dari korban yang berencana mengambil uang di ATM di kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Namun, saat korban baru berjalan sekitar 150 meter dari halaman tempat indekosnya di Jatinangor itu, ada seorang pria yang memanggil-manggil nama korban.
Korban tak menghiraukannya karena merasa tidak mengenal orang yang memanggilnya. Melihat korban tidak mau menghampiri, pria yang diduga pelaku itu pun mendatanginya dan langsung menarik korban serta langsung memasukkannya ke dalam mobil.
Setelah itu, korban sudah tidak mengetahui apa-apa lagi dan hanya merasakan sakit di seluruh badan, terutama di bagian perut bawah.
Unit Reskrim Polsek Lembang telah memeriksa beberapa saksi, Tata Sumitra, yang menolong korban, Elly Chrisda, ibu indekos korban, serta Hendro Kasmanto, dosen Unpad, yang juga sebagai saksi pelapor.
Diketahui, pelaku membawa kabur barang-barang berharga milik korban, seperti 1 unit ponsel, 1 unit tablet merek Apple, kalung, dan gelang emas.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan motif pelaku dalam melakukan pencurian dan kekerasan serta dugaan pemerkosaan terhadap korban. Pasalnya, korban belum bisa dimintai keterangan karena masih shock dan belum mau bicara kepada penyidik.
"Korban dibawa ke RSHS untuk menjalani visum guna memastikan adanya tindak rudapaksaan serta keperluan penyelidikan," kata Kapolsek.
sumber:kompas.com
Seorang warga yang bernama Tata Sumitra dan istrinya mendengar suara rintihan dan meminta pertolongan. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Tangkubanparahu, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (17/5/2014) lalu.
"Dari keterangan korban kepada warga (Tata), korban mengaku dirudapaksa oleh orang yang tidak dikenal. Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sespim Polri untuk mendapatkan perawatan. Korban masih shock, belum bisa dimintai keterangannya," ujar Kapolsek Lembang Kompol Santiaji dikutip Tribun, Selasa (20/5/2014).
Informasi yang diperoleh dari Tribun, peristiwa ini berawal dari korban yang berencana mengambil uang di ATM di kawasan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Namun, saat korban baru berjalan sekitar 150 meter dari halaman tempat indekosnya di Jatinangor itu, ada seorang pria yang memanggil-manggil nama korban.
Korban tak menghiraukannya karena merasa tidak mengenal orang yang memanggilnya. Melihat korban tidak mau menghampiri, pria yang diduga pelaku itu pun mendatanginya dan langsung menarik korban serta langsung memasukkannya ke dalam mobil.
Setelah itu, korban sudah tidak mengetahui apa-apa lagi dan hanya merasakan sakit di seluruh badan, terutama di bagian perut bawah.
Unit Reskrim Polsek Lembang telah memeriksa beberapa saksi, Tata Sumitra, yang menolong korban, Elly Chrisda, ibu indekos korban, serta Hendro Kasmanto, dosen Unpad, yang juga sebagai saksi pelapor.
Diketahui, pelaku membawa kabur barang-barang berharga milik korban, seperti 1 unit ponsel, 1 unit tablet merek Apple, kalung, dan gelang emas.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan motif pelaku dalam melakukan pencurian dan kekerasan serta dugaan pemerkosaan terhadap korban. Pasalnya, korban belum bisa dimintai keterangan karena masih shock dan belum mau bicara kepada penyidik.
"Korban dibawa ke RSHS untuk menjalani visum guna memastikan adanya tindak rudapaksaan serta keperluan penyelidikan," kata Kapolsek.
sumber:kompas.com
Spoiler for Berita dari tv:

Quote:
Beberapa minggu berlalu akhirnya hasil visum pun keluar dan tidak di temui adanya kekerasan organ vital pada tubuh korban.
Spoiler for "Hasil Visum":
Merdeka.com - Hasil visum terhadap JS (20) Mahasiswi Unpad asal Malaysia tidak ditemukan adanya kekerasan seksual. Temuan itu bertolak belakang dengan laporan korban yang mengaku diculik dan dirudapaksa. JS ditemukan lemas di Rumah Makan Grafika Lembang Kabupaten Bandung Barat 17 Mei lalu oleh warga sekitar.
"Hasil visum tidak ada kekerasan terhadap organ vital tubuh korban dan kami juga tidak menemukan adanya sperma," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan di Bandung, Senin (9/6).
Menurut dia, kehadiran mahasiswi Jurusan Kedokteran itu dibutuhkan untuk penyelidikan lanjut. Saat ini JS masih berada di Malaysia. Polisi saat ini akan mencocokkan sejumlah barang bukti dan keterangan saksi.
"Kita akan kembali panggil dia yang kini berada di Malaysia untuk dimintai keterangan lebih lanjut," jelasnya.
Untuk diketahui, JS yang mengaku diculik pada Jumat 16 Mei lalu saat mengambil uang di ATM di kawasan Jatinangor. Namun tiba-tiba JS di datangi pelaku dan dibius kemudian dibawa menggunakan mobil sebelum akhirnya ditemukan warga di kawasan Lembang, sehari kemudian.
Sumber:merdeka.com
"Hasil visum tidak ada kekerasan terhadap organ vital tubuh korban dan kami juga tidak menemukan adanya sperma," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan di Bandung, Senin (9/6).
Menurut dia, kehadiran mahasiswi Jurusan Kedokteran itu dibutuhkan untuk penyelidikan lanjut. Saat ini JS masih berada di Malaysia. Polisi saat ini akan mencocokkan sejumlah barang bukti dan keterangan saksi.
"Kita akan kembali panggil dia yang kini berada di Malaysia untuk dimintai keterangan lebih lanjut," jelasnya.
Untuk diketahui, JS yang mengaku diculik pada Jumat 16 Mei lalu saat mengambil uang di ATM di kawasan Jatinangor. Namun tiba-tiba JS di datangi pelaku dan dibius kemudian dibawa menggunakan mobil sebelum akhirnya ditemukan warga di kawasan Lembang, sehari kemudian.
Sumber:merdeka.com
Spoiler for Kejanggalannya:
BANDUNG - Dari hasil penyelidikan yang dilakukan tim gabungan Polda Jabar, Polres Sumedang, dan Polresta Cimahi, memastikan jika laporan mengenai perampokan dan pemerkosaan yang dilaporkan seorang mahasiswi Unpad asal Malaysia adalah bohong.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan, menjelaskan, ada beberapa fakta yang menjurus kepada kebohongan yang dilakukan oleh korban.
"Pertama, dari hasil olah tkp selama tiga hari pukul 20.00 WIB, lokasi penculikan di Jatinangor itu ramai. Ada satpam, tukan foto kopi, tukang makanan, jadi mana mungkin bisa diculik. Kalau pun ada pasti ada orang yang tahu," jelasnya, Senin (9/6/2014).
Selanjutnya pada pukul 23.00 WIB di hari yang sama, korban sempat melakukan komunikasi dengan mantan pacarnya yang tengah berada di Medan, Sumatera Utara.
"Jadi mana mungkin kalau sedang diculik bisa nelepon, apalagi sambil mesra-mesraan seperti itu," tuturnya.
Lebih lanjut Iriawan juga memastikan, dari hasil visum terhadap korban, tim dokter tidak menemukan kekerasan dalam organ vital korban. "Dan tidak ada sperma yang ditemukan juga," ucapnya.
Fakta lain yang menguatkan rekayasa tersebut yakni ditemukannya HP, Tab, dan beberapa barang milik korban yang tersimpan rapiI di lokasi tempat ditemukannya korban, yang saat itu pura-pura dibuang di RM Grafika Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Disinggung soal perjalanan JS dari Jatinangor, Kabupaten Sumedang ke Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang cukup jauh. Iriawan mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan. Pasalnya saat itu tidak ada satu orang pun saksi yang melihat atau mengetahui bagaimana JS bisa berpindah dari Jatinangor hingga ke Lembang. (kem)
sumber : okezone.com
Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan, menjelaskan, ada beberapa fakta yang menjurus kepada kebohongan yang dilakukan oleh korban.
"Pertama, dari hasil olah tkp selama tiga hari pukul 20.00 WIB, lokasi penculikan di Jatinangor itu ramai. Ada satpam, tukan foto kopi, tukang makanan, jadi mana mungkin bisa diculik. Kalau pun ada pasti ada orang yang tahu," jelasnya, Senin (9/6/2014).
Selanjutnya pada pukul 23.00 WIB di hari yang sama, korban sempat melakukan komunikasi dengan mantan pacarnya yang tengah berada di Medan, Sumatera Utara.
"Jadi mana mungkin kalau sedang diculik bisa nelepon, apalagi sambil mesra-mesraan seperti itu," tuturnya.
Lebih lanjut Iriawan juga memastikan, dari hasil visum terhadap korban, tim dokter tidak menemukan kekerasan dalam organ vital korban. "Dan tidak ada sperma yang ditemukan juga," ucapnya.
Fakta lain yang menguatkan rekayasa tersebut yakni ditemukannya HP, Tab, dan beberapa barang milik korban yang tersimpan rapiI di lokasi tempat ditemukannya korban, yang saat itu pura-pura dibuang di RM Grafika Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Disinggung soal perjalanan JS dari Jatinangor, Kabupaten Sumedang ke Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang cukup jauh. Iriawan mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan. Pasalnya saat itu tidak ada satu orang pun saksi yang melihat atau mengetahui bagaimana JS bisa berpindah dari Jatinangor hingga ke Lembang. (kem)
sumber : okezone.com
Spoiler for hanya Rekayasa:
Merdeka.com - Polisi menemukan banyak hal janggal dalam kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa JS (20) Mahasiswi Unpad asal Malaysia. Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan bahkan menyebut JS diduga merekayasa laporan adanya kasus penculikan dan pemerkosaan.
"Korban bisa jadi diduga merekayasa (laporan dan keterangan kepada penyidik kepolisian)," kata Iriawan di Bandung, Senin (9/6).
Indikasi itu menurut dia mengacu dari pemeriksaan sejumlah saksi dan barang bukti. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, jenderal bintang dua tersebut mengaku adanya perbedaan mendasar sehingga itu dianggap janggal.
"Jam delapan malam korban yang mengaku diculik kita sudah lakukan olah TKP di situ. Tapi sebenarnya tempat itu ramai tak mungkin ada penculikan," jelasnya.
"Kita juga tanya saksi ada satpam dan rekan korban tidak ada yang melihat (penculikan) di lokasi tersebut," tambahnya.
Masih di hari yang sama atau 17 Mei lalu, menurut Iriawan polisi menemukan jejak komunikasi antara korban dan mantan pacarnya melalui telepon seluler yang tersambung ke Medan sekitar pukul 23.00 WIB.
"Jam 11 (malam) menelepon bekas pacarnya di Medan dan itu mesra-mesraan. Apa mungkin sedang diculik menelepon, mesra lagi," tuturnya. Dia pun mengaku akan segara memanggil JS untuk menyingkronkan keterangan yang dibuat dengan hasil temuan di lapangan. Saat ini JS masih berada di Malaysia.
Adapun untuk hasil visum Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, tidak ditemukan tanda kekerasan seksual. Sehingga polisi menengarai bahwa JS ini tidak dirudapaksa.
sumber:merdeka.com
"Korban bisa jadi diduga merekayasa (laporan dan keterangan kepada penyidik kepolisian)," kata Iriawan di Bandung, Senin (9/6).
Indikasi itu menurut dia mengacu dari pemeriksaan sejumlah saksi dan barang bukti. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, jenderal bintang dua tersebut mengaku adanya perbedaan mendasar sehingga itu dianggap janggal.
"Jam delapan malam korban yang mengaku diculik kita sudah lakukan olah TKP di situ. Tapi sebenarnya tempat itu ramai tak mungkin ada penculikan," jelasnya.
"Kita juga tanya saksi ada satpam dan rekan korban tidak ada yang melihat (penculikan) di lokasi tersebut," tambahnya.
Masih di hari yang sama atau 17 Mei lalu, menurut Iriawan polisi menemukan jejak komunikasi antara korban dan mantan pacarnya melalui telepon seluler yang tersambung ke Medan sekitar pukul 23.00 WIB.
"Jam 11 (malam) menelepon bekas pacarnya di Medan dan itu mesra-mesraan. Apa mungkin sedang diculik menelepon, mesra lagi," tuturnya. Dia pun mengaku akan segara memanggil JS untuk menyingkronkan keterangan yang dibuat dengan hasil temuan di lapangan. Saat ini JS masih berada di Malaysia.
Adapun untuk hasil visum Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, tidak ditemukan tanda kekerasan seksual. Sehingga polisi menengarai bahwa JS ini tidak dirudapaksa.
sumber:merdeka.com
Spoiler for IPK korban saat di universitas:
BANDUNG - Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), Ganjar Kurnia, menyerahkan sepenuhnya urusan hukum kasus dugaan perampokan dan pemerkosaan mahasiswinya yang berinisial JS pada pihak kepolisian.
"Kalau saya sih itu urusannya sudah urusan hukum. Soal rekayasa atau tidak, saya serahkan, saya serahkan pada kepolisian. Itu bukan wilayah kami," kata Ganjar di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/6/2014).
Disinggung soal status kemahasiswaan JS, ia menyebut itu tergantung yang bersangkutan apakah ingin melanjutkan kuliah atau tidak.
"Prinsip dasarnya kita sudah sepakat, kalau memang dia mau terus, kami berikan kesempatan," ungkapnya.
Tapi ada persoalan sendiri jika JS ingin melanjutkan kuliah, indeks prestasi kumulatif (IPK) JS di bawah rata-rata. "Masalahnya IPK-nya 1,7, susah juga tentunya (kalau ingin dilanjutkan)," ungkap Ganjar.
Unpad sendiri tidak menyiapkan tim investigasi khusus. Tapi Unpad akan memfasilitasi berbagai kebutuhan yang terkait penanganan kasus tersebut. "Kalaupun itu rekayasa, ya sudah itu amal," tandasnya.
sumber:[URL="ipk-js-mahasiswi-unpad-asal-malaysia-hanya-1-7"]daerah.sindonews.com[/URL]
"Kalau saya sih itu urusannya sudah urusan hukum. Soal rekayasa atau tidak, saya serahkan, saya serahkan pada kepolisian. Itu bukan wilayah kami," kata Ganjar di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/6/2014).
Disinggung soal status kemahasiswaan JS, ia menyebut itu tergantung yang bersangkutan apakah ingin melanjutkan kuliah atau tidak.
"Prinsip dasarnya kita sudah sepakat, kalau memang dia mau terus, kami berikan kesempatan," ungkapnya.
Tapi ada persoalan sendiri jika JS ingin melanjutkan kuliah, indeks prestasi kumulatif (IPK) JS di bawah rata-rata. "Masalahnya IPK-nya 1,7, susah juga tentunya (kalau ingin dilanjutkan)," ungkap Ganjar.
Unpad sendiri tidak menyiapkan tim investigasi khusus. Tapi Unpad akan memfasilitasi berbagai kebutuhan yang terkait penanganan kasus tersebut. "Kalaupun itu rekayasa, ya sudah itu amal," tandasnya.
sumber:[URL="ipk-js-mahasiswi-unpad-asal-malaysia-hanya-1-7"]daerah.sindonews.com[/URL]
Quote:
Kesimpulan yang bisa diambil dari saya dari berita tersebut yaitu
1.Korban yang berinisial JS itu tidak di sukai teman kuliahnya dikarenakan korban pernah ada kasus yaitu mencuri kartu kredit milik temannya.
2. Menurut pengakuan teman-temannya korban terbilang Baong(nakal) dikarenakan korban sering keluar malam dan sering dugem.
3. Hasil dari IPK korban yaitu sekitar 1.7 dan menurut saya korban malu dengan hasil tersebut.
4. Korban sepertinya tidak betah tinggal di Bandung dikarenakan korban jauh dari keluarganya dan mungkin juga tidak ada teman dari negaranya.
Spoiler for Kesimpulan:
1.Korban yang berinisial JS itu tidak di sukai teman kuliahnya dikarenakan korban pernah ada kasus yaitu mencuri kartu kredit milik temannya.
2. Menurut pengakuan teman-temannya korban terbilang Baong(nakal) dikarenakan korban sering keluar malam dan sering dugem.
3. Hasil dari IPK korban yaitu sekitar 1.7 dan menurut saya korban malu dengan hasil tersebut.
4. Korban sepertinya tidak betah tinggal di Bandung dikarenakan korban jauh dari keluarganya dan mungkin juga tidak ada teman dari negaranya.
Sekian dari saya maaf bila ada salah kata karena saya masih Newbie dan ini merupakan Thread pertama sekian dan terimakasih
Diubah oleh CCZeus 09-06-2014 23:48
0
6.9K
Kutip
37
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan