bourdanzAvatar border
TS
bourdanz
Jangan Remehkan Kemampuan Internasional Jokowi. Ini Buktinya!
Spoiler for :


Sedang menjadi obrolan hangat sampai panas saat ini yang mempertanyakan kemampuan internasional Joko Widodo (Jokowi). Mulai dari kecakapan berbahasa Inggris yang diparodikan dalam video bertema “I don’t think about that” hingga keraguan akan kemampuan Jokowi bila tampil sebagai Presiden mewakili Indonesia di forum internasional. Kemampuan Internasional Jokowi dianggap hanya sejauh aktifitasnya di luar negeri sebagai seorang pengusaha meubel.

Sebagai pendukung yang tidak ingin mendukung secara membabi buta, saya sempat ragu juga dan ikut bertanya apakah Jokowi mampu tampil di forum internasional?

Keraguan saya terjawab ketika seorang teman memperlihatkan foto Jokowi sedang berdiri di mimbar sebuah forum badan PBB, UN-HABITAT. Awalnya saya masih tidak percaya, mungkin saja ini hanya foto editan yang akhir-akhir ini menjamur. Karena penasaran, saya lalu googling tentang Jokowi dan UN-HABITAT.

Dari hasil browsing saya mendapat banyak sekali informasi, ternyata sejak 2009 ketika masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, beliau sudah berdiri di mimbar konferensi internasional yang dihelat UN-HABITAT di Nairobi, Kenya. Dan bukan hanya menjadi nara sumber tapi juga menjadikan Solo sebagai tuan rumah Asia Pacific Ministers’ Conference on Housing and Urban Development (APMCHUD)/Konferensi Tingkat Menteri Asia Pasifik di Bidang Pembangunan Perumahan dan Perkotaan di tahun berikutnya (2010).

Wikipedia menjelaskan, United Nations Human Settlements Programme (UN–HABITAT) adalah badan PBB untuk tempat tinggal manusia. Didirikan tahun 1978 dan berkantor pusat di markas PBB di Nairobi, Kenya. Diberi tugas oleh Majelis Umum PBB untuk mempromosikan secara sosial dan lingkungan kota yang stabil dengan tujuan memberikan perlindungan sama bagi semua orang. Pusat regionalnya disebut ‘United Nations Centre for Human Settlements’ (UNCHS), dan berkantor di Nairobi, Rio de Janeiro, dan Fukuoka.

Ketika tampil di depan anggota Biro APMCHUD pada 30 Maret 2009, yang diselenggarakan dalam kerangka Sidang ke-22 Governing Council UN-HABITAT, di Nairobi, Kenya, 30 Maret - 3 April 2009, Joko Widodo menjadi salah satu pembicara pada sesi GC Dialogue Panelists, bersama dengan Menteri Pembangunan perkotaan Afghanistan, Dirjen Lingkungan Komisi Eropa, Walikota Harare-Zimbabwe, Walikota Dar Es Salam-Tanzania, Presiden International Union of Architecs, serta beberapa panelis dari Afrika Selatan, Brasil, Kolombia, Kenya, Nikaragua, Rumania, Swedia dan Sri Lanka.

Wali Kota terbaik ke-3 dunia itu tampil mempresentasikan makalah berjudul Challenges in The Financial Crisis Era : Solving Slums and Squatters and Improving People’s Welfare. Joko Widodo berbagi pengalaman mengenai upaya mengatasi masalah permukiman kumuh, permukiman ilegal dan perbaikan kesejahteraan masayarakat melalui perubahan paradigma dari top down approach menjadi kemitraan dan partisipatif; dari birokratis menjadi kewirausahaan; dari prosedural menjadi orientasi kepada hasil; dan dari penanganan yang parsial menjadi terintegrasi.

Keberhasilan Jokowi dalam konferensi itu menarik UN-HABITAT untuk menunjuk Solo sebagai tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri Asia Pasifik di Bidang Pembangunan Perumahan dan Perkotaan (APMCHUD) Ke-3 tahun 2010. Dan Jokowi pun menyatakan kesediaan Solo menjadi tuan rumah hajatan internasional itu.

Kota Solo di bawah pimpinan Jokowi menjalankan kepercayaan UN-HABITAT dengan baik dan sukses menyelenggarakan konferensi APCHMUD ke tiga tanggal 22-24 Juni 2010 di The Sunan Hotel Solo. Tampil berbicara dalam upacara pembukaan, Sekjen dan Direktur Eksekutif UN-HABITAT, Anna Tibaijuka pada tanggal 22 Juni 2010 dan hadir diantaranya Menkokesra Agung Laksono, Menpera Suharso Monoarfa, Menteri Perumahan dan pembangunan perkotaan Iran, Ali Nikzad, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Kepala Koordinator APMCHUD, Sunil K. Singh. Hadir pula 28 delegasi dari 68 negara yang diundang. Dari 28 delegasi itu, 14 diantaranya adalah menteri Bidang Perumahan dari negara luar dan tiga Menteri Republik Indonesia.

Pelaksanaan konferensi APMCHUD ketiga ini, merupakan wujud komitmen regional dalam mengatasi masalah-masalah akibat pesatnya urbanisasi, semakin meluasnya kawasan kumuh, minimnya akses penduduk terhadap kebutuhan dasar dan pengaruh perubahan iklim yang banyak ditemui di berbagai belahan dunia.

Konferensi APMCHUD di Solo menghasilkan sebuah deklarasi yang disebut “Deklarasi Solo” Juni 2010. Isi Deklarasi Solo adalah mendorong pemberdayaan masayarakat dalam pembangunan perumahan dan urbanisasi.
***

Informasi ini menjadi bukti nyata yang menghapus keraguan saya dan mungkin banyak orang mengenai kemampuan Jokowi di level internasional. Kalau masih Wali Kota di Solo saja kemampuan internasional Jokowi sudah terbukti, tentu saat ini kepiawaian itu semakin terasah ketika sudah menjadi Gubernur Jakarta dan lebih banyak berhubungan dengan pejabat-pejabat internasional seperti Dubes-Dubes negara sahabat maupun pejabat internasional lainnya.

Buktinya sudah ada, kenapa ragu memilih Jokowi?
***

Sumber:
1. Kementrian Luar Negeri.
2. Wikipedia.
3. UN-HABITAT.
4. DISHUBKOMINFO Surakarta.
Diubah oleh bourdanz 09-06-2014 15:09
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.9K
28
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan