lagi-lagi korban HAM mau dilupakan oleh pihak PRAHARA, terbukti dari statement ketua gerindra
isu HAM dalam debat capres sudah sangat basi untuk di bahasnah kalau memang sudah di bahas? kok belum ada di tindakan hukumnya malah menolak panggilan dari KomnasHAM, kasian keluarga korban don,,,di PHP in.....jadi orang-orang yang ikut membantu dan menghilangkan informasi tentang HAM sama artinya orang tersebut ikut dalam menculikan, pembunuhan orang2 yang jadi korban.....
Quote:
SEJUMLAH orangtua aktivis 1998 yang menjadi korban penculikan mengaku kecewa pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena tidak memasukkan isu hak asasi manusia (HAM) dalam materi debat calon presiden (capres). Salah satunya Ucok Munandar. Sebagai orangtua, ia mengaku masih menunggu kabar nasib anaknya hingga kini. Anaknya tidak pulang ke rumah sejak menyuarakan sikap kritis pada pemerintahan Orde Baru pada 1998. "Kita berulang kali meminta KPU agar debat nanti memasukkan HAM sebagai materi perdebatan para capres. Namun, mengapa KPU tidak memasukkannya? Apakah KPU paham persoalan HAM itu sangat asasi?" gugatnya dalam keterangan pers di kantor Kontras Jakarta, kemarin. Hadir pula Payan Siahaan, Darwin, dan beberapa lagi kerabat korban penculikan yang semuanya menyatakan hal serupa.
Darwin mengatakan maju nya Prabowo Subianto sebagai capres menjadi cerminan lemahnya komitmen negara dalam menegakkan HAM. Ia menyayangkan sikap negara yang masih memberi jalan kepada Prabowo yang diduga sebagai dalang penculikan aktivis tersebut sebagai capres. "Enam belas tahun kami menunggu, 16 tahun kami berjuang ternyata tidak menghasilkan keadilan. Kini kita kembali mau memilih pemimpin, mengapa KPU tidak memberi jalan untuk menanyakan komitmen mereka dalam masalah HAM?" keluh Darwin. Meski begitu, Darwin mengaku tidak akan berhenti berjuang menegakkan hak anak-anaknya yang hilang saat berjuang. Sebelumnya, Komnas HAM telah mendesak KPU untuk memasukkan isu HAM dalam debat capres. Ketua Komnas HAM Hafid Abbas berharap dengan adanya isu HAM capres terpilih nantinya dapat berkomitmen mewujudkan keadilan HAM bagi bangsa Indonesia. "Negara harus menjaga hak setiap warga negaranya. Tanpa keadilan HAM, kita sebagai bangsa akan semakin redup," kata Hafid.
MEDIA INDONESIA