- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Asli Bajingan] Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung


TS
publicbaths
[Asli Bajingan] Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung
Quote:
Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung
Minggu, 8 Juni 2014 17:45 WIB
![[Asli Bajingan] Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung](https://dl.kaskus.id/jogja.tribunnews.com/foto/bank/images/sapi-gerobak-bajingan_1605.jpg)
Laporan Reporter Tribun Jogja, Siti Ariyanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sekitar 65 gerobak sapi berjalan beriringan di Jalan Imogiri Barat, Bantul Minggu pagi (8/6/2014). Dengan titik start dari Stadion Sultan Agung, puluhan gerobak sapi itu berjalan sekitar 3 kilometer dan finish di stadion tersebut.
Eko Slamet Widodo, Sekretaris Paguyuban Gerobak Sapi Langgeng Sehati Jateng DIY mengatakan, festival gerobak sapi ini merupakan yang pertama kali di Bantul. Festival ini juga menjadi pertanda diresmikannya Paguyuban Gerobak Sapi Langgeng Sehati untuk Kabupaten Bantul.
"Sebelum di sini, kita mengadakan festival di Klaten. Setiap daerah mengadakan satu tahun sekali. Jadi di Bantul tahun depan akan ada festival lagi," kata Eko di sela-sela acara.
Dari total 65 peserta, 20 di antaranya berasal dari Bantul. Sedangkan yang lainnya berasal dari Sleman, Klaten dan daerah lain di seputar DIY Jateng.
Menurut Eko, acara ini bertujuan untuk melestarikan gerobak sapi sebagai alat transportasi. Gerobak sapi sebagai salah satu kebudayaan bangsa Indonesia perlu dijaga eksistensinya oleh masyarakat.
"Sekarang kan zaman modern. Jadi transportasi menggunakan gerobak sapi ini jarang digunakan. Kami ingin melestarikan gerobak sapi sebagai bagian kebudayaan Indonesia. Ini juga untuk menyambut bulan puasa juga," tambahnya.
Eko mengatakan, minat para bajingan (kusir gerobak sapi) gerobak sapi untuk ikut festival ini juga cukup tinggi. Pasalnya, hanya 40 orang yang diundang, tetapi bajingan yang turut hadir mencapai 65 orang.
Untuk mengikuti festival ini, juga tak perlu spesifikasi sapi khusus. Apapun jenis sapi dan berapa umurnya dapat mengikuti festival gerobak sapi langgeng sehati tersebut.
"Apapun jenisnya boleh ikut ini,"kata Eko. (Tribunjogja.com)
Terkait#Sapi
http://jogja.tribunnews.com/2014/06/...-sultan-agung/
Minggu, 8 Juni 2014 17:45 WIB
![[Asli Bajingan] Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung](https://dl.kaskus.id/jogja.tribunnews.com/foto/bank/images/sapi-gerobak-bajingan_1605.jpg)
Laporan Reporter Tribun Jogja, Siti Ariyanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sekitar 65 gerobak sapi berjalan beriringan di Jalan Imogiri Barat, Bantul Minggu pagi (8/6/2014). Dengan titik start dari Stadion Sultan Agung, puluhan gerobak sapi itu berjalan sekitar 3 kilometer dan finish di stadion tersebut.
Eko Slamet Widodo, Sekretaris Paguyuban Gerobak Sapi Langgeng Sehati Jateng DIY mengatakan, festival gerobak sapi ini merupakan yang pertama kali di Bantul. Festival ini juga menjadi pertanda diresmikannya Paguyuban Gerobak Sapi Langgeng Sehati untuk Kabupaten Bantul.
"Sebelum di sini, kita mengadakan festival di Klaten. Setiap daerah mengadakan satu tahun sekali. Jadi di Bantul tahun depan akan ada festival lagi," kata Eko di sela-sela acara.
Dari total 65 peserta, 20 di antaranya berasal dari Bantul. Sedangkan yang lainnya berasal dari Sleman, Klaten dan daerah lain di seputar DIY Jateng.
Menurut Eko, acara ini bertujuan untuk melestarikan gerobak sapi sebagai alat transportasi. Gerobak sapi sebagai salah satu kebudayaan bangsa Indonesia perlu dijaga eksistensinya oleh masyarakat.
"Sekarang kan zaman modern. Jadi transportasi menggunakan gerobak sapi ini jarang digunakan. Kami ingin melestarikan gerobak sapi sebagai bagian kebudayaan Indonesia. Ini juga untuk menyambut bulan puasa juga," tambahnya.
Eko mengatakan, minat para bajingan (kusir gerobak sapi) gerobak sapi untuk ikut festival ini juga cukup tinggi. Pasalnya, hanya 40 orang yang diundang, tetapi bajingan yang turut hadir mencapai 65 orang.
Untuk mengikuti festival ini, juga tak perlu spesifikasi sapi khusus. Apapun jenis sapi dan berapa umurnya dapat mengikuti festival gerobak sapi langgeng sehati tersebut.
"Apapun jenisnya boleh ikut ini,"kata Eko. (Tribunjogja.com)
Terkait#Sapi
http://jogja.tribunnews.com/2014/06/...-sultan-agung/
Quote:
Pawai Gerobak Jelang Ramadan
Danar Widiyanto | Minggu, 8 Juni 2014 | 23:44 WIB | Dibaca: 375 |
![[Asli Bajingan] Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung](https://dl.kaskus.id/krjogja.com/photos/32042f1dabc53f0c2ee60d41f2b5aeae.jpg)
BANTUL (KRjogja.com) - Pawai gerobak digelar di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (8/6/2014). Sebanyak 127 bajingan atau kusir gerobak se-DIY, berkumpul di Stadion Sultan Agung untuk mensucikan diri dengan bermaaf-maafan sebelum menyambut Bulan Ramadan.
"Ada 127 bajingan yang datang. Mereka berasal dari berbagai persatuan gerobak se-DIY," kata Ketua Panitia Pelaksana, H Latif Munir SH, di sela acara.
Menurutnya perkumpulan bajingan sengaja digelar lantaran mereka akan libur sebulan penuh pada Bulan Ramadan. Hingga Lebaran mendatang, tidak akan ada parade gerobak atau pertemuan bajingan yang digelar. "Aktivitas dalam perekonomian juga dihentikan, misalnya penyewaan gerobak. Kalau pun ada, tidak semaksimal hari biasa," tambahnya.
Sebaliknya, selama Ramadan, para bajingan akan memfokuskan diri untuk beribadah. Gerobak mereka akan diparkir agar bisa lebih konsen dalam menjalankan puasa. Melalui pertemuan tersebut, lanjut Latif Munir, para bajingan diharapkan bisa saling memaafkan kesalahan satu sama lain. Sebelum berpisah, para bajingan ini mengarak gerobak masing-masing dengan start dan finish di Stadion Sultan Agung.
"Dari stadion, ke Perempatan Sudiimoro kemudian balik stadion lagi. Jarak tempuhnya sekitar 3km," ujarnya.(Roy)
http://krjogja.com/read/218906/pawai...ang-ramadan.kr
Quote:
Gerobak Sapi Punya Manfaat Lebih Banyak daripada Kendaraan Bermesin Mesin
![[Asli Bajingan] Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung](https://dl.kaskus.id/images.harianjogja.com/2013/08/Kirab-gerobak-sapi.jpg)
Senin, 9 Juni 2014 09:37 WIB | Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja |
Harianjogja.com, BANTUL-Pada era 1990-an, gerobak sapi sebagai transportasi barang sempat punah karena tergeser kendaraan bermotor seperti mobil. Namun beberapa tahun belakangan kembali muncul. Transportasi alternatif ini kini dipilih karena memiliki manfaat lebih banyak.
Maryono, pemilik gerobak sapi asal Prambanan, Sleman mengungkapkan, sejak berpuluh tahun silam, keluarganya tidak pernah meniadakan gerobak sapi. Gerobak sapi, menurut dia, memiliki banyak manfaat. Fungsi utama sapi digunakan untuk membajak sawah, kotoran sapi untuk pupuk. Gerobak sapi sendiri digunakan untuk angkutan barang yang tidak mencemari lingkungan.
“Gerobak sapi kan enggak seperti mobil mencemari lingkungan, olinya juga merusak tanah kalau sepeda motor,” lanjut Maryono.
Itu pula kenapa, ia masih setia menggunakan gerobak sapi dan tidak tergoda membeli mobil seperti pick up hanya untuk angkutan barang. Selain itu, tambah pemilih gerobak lain, Wiyono, harga purna jual sapi selalu lebih mahal ketimbang sepeda motor.
“Kalau mobil kan makin lama murah dan jadi rosok. Tapi kalau sapi enggak,” imbuhnya.
Menurut dia gerobak sapi kini semakin populer berkat event gerobak sapi yang terus bermunculan. Kegiatan seperti itu dianggap menjadi pendorong bagi warga untuk terus menjaga tradisi gerobak sapi di Jogja.
Di Bantul, kegiatan bertema gerobak sapi juga diadakan di arena stadion Sultan Agung Bantul Minggu (8/6/2014). Sebanyak 97 gerobak sapi dari berbagai wilayah DIY serta Jawa Tengah ikut memeriahkan acara.
Ketua Panitia Acara Gerobak Sapi, Latif Munir mengatakan, seluruh gerobak sapi mendapat nomor undian dan berhak diundi untuk mendapatkan door prize. Hadiah door prize berupa ternak seperti kambing, bebek dan ayam. Ada sebanyak 34 pasang ternak yang diperebutkan.
Kegiatan gerobak sapi tersebut, menurut dia, merupakan kali pertama digelar di Bantul. Kegiatan itu sebagai upaya memelihara budaya dan tradisi gerobak sapi di kalangan masyarakat. Ini sekaligus menjadi objek wisata di Jogja.
“Selama ini kan yang selalu ada di Sleman, sekarang di Bantul. Ini demi nguri-uri budaya,” kata Latif Munir.
![[Asli Bajingan] Puluhan Bajingan Meriahkan Festival di Sultan Agung](https://dl.kaskus.id/images.harianjogja.com/2013/08/Kirab-gerobak-sapi.jpg)
Senin, 9 Juni 2014 09:37 WIB | Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja |
Harianjogja.com, BANTUL-Pada era 1990-an, gerobak sapi sebagai transportasi barang sempat punah karena tergeser kendaraan bermotor seperti mobil. Namun beberapa tahun belakangan kembali muncul. Transportasi alternatif ini kini dipilih karena memiliki manfaat lebih banyak.
Maryono, pemilik gerobak sapi asal Prambanan, Sleman mengungkapkan, sejak berpuluh tahun silam, keluarganya tidak pernah meniadakan gerobak sapi. Gerobak sapi, menurut dia, memiliki banyak manfaat. Fungsi utama sapi digunakan untuk membajak sawah, kotoran sapi untuk pupuk. Gerobak sapi sendiri digunakan untuk angkutan barang yang tidak mencemari lingkungan.
“Gerobak sapi kan enggak seperti mobil mencemari lingkungan, olinya juga merusak tanah kalau sepeda motor,” lanjut Maryono.
Itu pula kenapa, ia masih setia menggunakan gerobak sapi dan tidak tergoda membeli mobil seperti pick up hanya untuk angkutan barang. Selain itu, tambah pemilih gerobak lain, Wiyono, harga purna jual sapi selalu lebih mahal ketimbang sepeda motor.
“Kalau mobil kan makin lama murah dan jadi rosok. Tapi kalau sapi enggak,” imbuhnya.
Menurut dia gerobak sapi kini semakin populer berkat event gerobak sapi yang terus bermunculan. Kegiatan seperti itu dianggap menjadi pendorong bagi warga untuk terus menjaga tradisi gerobak sapi di Jogja.
Di Bantul, kegiatan bertema gerobak sapi juga diadakan di arena stadion Sultan Agung Bantul Minggu (8/6/2014). Sebanyak 97 gerobak sapi dari berbagai wilayah DIY serta Jawa Tengah ikut memeriahkan acara.
Ketua Panitia Acara Gerobak Sapi, Latif Munir mengatakan, seluruh gerobak sapi mendapat nomor undian dan berhak diundi untuk mendapatkan door prize. Hadiah door prize berupa ternak seperti kambing, bebek dan ayam. Ada sebanyak 34 pasang ternak yang diperebutkan.
Kegiatan gerobak sapi tersebut, menurut dia, merupakan kali pertama digelar di Bantul. Kegiatan itu sebagai upaya memelihara budaya dan tradisi gerobak sapi di kalangan masyarakat. Ini sekaligus menjadi objek wisata di Jogja.
“Selama ini kan yang selalu ada di Sleman, sekarang di Bantul. Ini demi nguri-uri budaya,” kata Latif Munir.
ini dia bajingan sejati, bajingan kw dilarung aja

Diubah oleh publicbaths 09-06-2014 03:56
0
3.1K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan