RMOL . Pasangan Prabowo-Hatta tidak mau terganggu
dengan teror bom yang terjadi di markas mereka, Rumah
Polonia, Jakarta Timur. Mereka hanya melaporkan hal
tersebut kepada pihak kepolisian.
"Kita enggak menggubris lah, cukup lapor polisi. Sms-sms
terornya sudah langsung kita forward ke kepolisian," ujar
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD di
Rumah Polonia, Jakarta Timur, Minggu (8/6).
Ia mengatakan bahwa teror tersebut tidak dilakukan oleh
kubu pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Tetapi dilakukan
oleh kelompok yang menginginkan adanya kekacauan
selama masa kampanye sekarang ini.
"Saya yakin bukan dari pihak Jokowi-JK. Bahkan mereka
juga ikut kena teror," sebut Mahfud.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Komunikasi dan
Media Timkamnas Prabowo-Hatta, Budi Purnomo
Karjodihardjo menerima SMS bernada ancaman sekitar
empat kali sejak kemarin sore (Sabtu, 7/6). Pesan singkat
itu berbunyi "Akan ada ledakan di Polonia, lebih baik acara
Prabowo dibubarkan agar tidak ada korban." Namun saat
dihubungi, nomor pengirim SMS itu tidak aktif.
Mendapati hal itu, Budi kemudian melaporkan peristiwa
tersebut kepada Wakil Sekretaris Timkamnas Prabowo-
Hatta, Idrus Marham dan Direktur Operasi Timkamnas
Prabowo-Hatta, Edhy Prabowo. Budi sendiri mengaku tidak
tahu apakah ada pihak lain yang mendapatkan SMS serupa.
[dem]
m.rmol.co/news.php?id=158672