Cideng Tak Terbukti
MINGGU, 08 JUNI 2014 | 15:26 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Moeldoko menyatakan aksi pendataan pemilih terhadap warga oleh bintara pembina desa di Cideng, Jakarta Pusat, tidak terbukti.

Hal tersebut dia paparkan setelah Badan Pengawasan Pemilu datang ke lokasi peristiwa dan melaporkan hasilnya ke TNI. "Bawaslu datang ke lokus kejadian dengan aparat daerah setempat. Ada masyarakat di sekitar situ. Apa yang dikatakan pelapor tidak terbukti," kata Moeldoko saat menggelar konferensi pers di Base Ops TNI Angkatan Udara di Halim Perdanakusuma, Minggu, 8 Juni 2014. (Baca: TNI AD: Babinsa Partisan atas Inisiatif Pribadi)

Berdasarkan laporan warga di daerah tersebut, petugas babinsa yang melakukan pendataan diduga mengarahkan warga untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Moeldoko meyakinkan bahwa hasil pengecekan ke lokus peristiwa membuktikan tidak terjadi perilaku penyimpangan yang dilakukan babinsa. Banwaslu pun telah menyerahkan kasus ini untuk selanjutnya diselesaikan Panglima TNI. (Baca: Babinsa Partisan Dipenjarakan TNI AD)

Diakui Moeldoko bahwa isu mengenai adanya aparat babinsa yang melakukan kegiatan serupa terjadi juga di beberapa daerah seperti Subang di Jawa Barat dan Sidoarjo, Jawa Timur. Namun pihak TNI mendeteksi bahwa isu yang tersiar merupakan upaya untuk membuat situasi semakin runyam. "Sementara ini pihak TNI mendeteksi peristiwa serupa seperti itu," ujar Moeldoko.

Babinsa merupakan struktur yang berada langsung di bawah naungan komando rayon militer dalam struktur komando daerah militer TNI Angkatan Darat. Babinsa memiliki tugas menjaga pertahanan negara di tingkat desa.

http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/08/269583395/Panglima-TNI-Aksi-Babinsa-di-Cideng-Tak-Terbukti?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
.
Ampun gan... running text tv metromini ternyata fitnah gan