- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Ustadz Bersabda] Sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah serang Jokowi


TS
mas.wowo
[Ustadz Bersabda] Sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah serang Jokowi
http://www.merdeka.com/pemilu-2014/s...ng-jokowi.html
Ustadz Fahri telah bersabda
yang suudzon siap siap dibakar api neraka
Quote:
Sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah serang Jokowi
Reporter : Randy Ferdi Firdaus | Sabtu, 7 Juni 2014 10:17
![[Ustadz Bersabda] Sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah serang Jokowi](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2014/06/07/378518/996x498/sindiran-sindiran-galak-fahri-hamzah-serang-jokowi.jpg)
Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah salah satu orang yang konsisten mengkritik dan menyindir Capres Joko Widodo (Jokowi). Sebelum Jokowi ditetapkan menjadi capres, Fahri sudah sering berkomentar miring tentangnya.
Ketika Jokowi resmi ditetapkan sebagai capres, PKS pun memilih mendukung kubu yang berseberangan yakni Prabowo Subianto. Dia merasa pencapresan Jokowi terkesan dipaksakan.
Hal ini dilihat dari beberapa pidato politik Jokowi yang dinilai belum layak sebagai seorang capres. Jokowi tampak gugup ketika harus berduel pidato dengan Prabowo.
"Sudah saya katakan bahwa pencapresan Jokowi agak maksain diri," ujar Fahri kepada merdeka.com, Jumat (6/6).
Saat Pilpres 9 Juli semakin dekat, sindiran Fahri kian menjadi. Baik secara langsung, maupun melalui akun Twitter-nya, Fahri tak henti-hentinya bicara miring tentang Jokowi.
Berikut sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah kepada Jokowi yang dihimpun merdeka.com:
Fahri sindir Jokowi copras-capres, enggak mikir
Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah merasa harus mengkritisi perihal konsistensi Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang awalnya tak mau memikirkan soal capres. Namun pada akhirnya, Jokowi akhirnya maju sebagai capres.
Fahri bahkan masih ingat kalimat Jokowi yang sama sekali tidak berniat maju sebagai capres di Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi selalu di urutan teratas sejumlah survei capres.
"Copras capres. Enggak mikir," sindir Fahri saat dikonfirmasi merdeka.com perihal tantangan Jokowi kepada dirinya soal adu gagasan, Selasa (25/3).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, dirinya harus kritis kepada setiap capres. Sebab, hal ini akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat yang telah memilihnya di pemilu.
"Saya sebagai anggota dewan harus kritis sebab loyalitas saya kepada pemilih bukan kepada presiden," tegas dia.
Fahri sindir Jokowi: Jadi ketua RT dulu, ada waktunya jadi RW
Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah angkat bicara soal peristiwa undian nomor urut capres dan cawapres di KPU kemarin. Dia menilai banyak momen-momen yang membedakan antara capres Joko Widodo (Jokowi) dan capres jagoannya Prabowo Subianto.
Melalui akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, dia melihat sikap Prabowo yang berterima kasih kepada seluruh lembaga negara yang telah menjaga pemilu tetap aman. Begitu juga ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak lupa diucapkan oleh Prabowo.
Dia juga membandingkan pidato Prabowo dengan Jokowi kemarin di rapat pleno KPU. "Sekarang, kita bandingkan dengan pidato Jokowi. Saya kira bedanya sangat jauh," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Senin (2/6).
Anggota Komisi III DPR ini menyindir jika Jokowi memang belum mampu menjalankan tugas sebagai seorang calon presiden. Dia menganalogikan dengan jabatan sebagai seorang ketua Rukun Tetangga (RT).
"Kalau baru bisa jadi ketua RT... Ya ketua RT lah dulu... Ada waktunya kita akan pantas jadi ketua RW... #PrabowoituAsli," sindir Fahri.
Fahri juga menyayangkan sikap Jokowi yang tidak mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Bahkan, Jokowi tidak mengucapkan terima kasih kepada Megawati.
"Dia langsung.. Kampanye untuk angka 2.. Bahkan melanggar UU.. Ajakan memilih... #PrabowoituAsli. Maaf ya, Ini subjektif... Tapi ini nyata... Jangan memaksakan diri... KASIAN publik... #PrabowoituAsli," kata Fahri.
Fahri: Bukalah topengmu, kami ingin tahu isi otakmu
Merdeka.com - Fahri Hamzah kembali menyindir Joko Widodo (Jokowi) dalam pencapresannya di Pilpres 2014. Dia membandingkan niatan Prabowo Subianto dalam pencapresan dengan apa yang ditunjukkan Jokowi selama ini.
Lewat Twitter-nya @Fahrihamzah, awalnya dia mengkritisi jadwal debat capres yang dinilai kurang. KPU hanya menyediakan lima kali debat untuk Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
"Padahal... 1. Ada calon yang terbuka bicara... 2. Ada calon yang tertutup... #JanganMauDitipu," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Jumat (6/6).
Menurut dia, debat adalah sebagai ajang masyarakat mengetahui latar belakang dan kemampuan capres cawapres jelang pencoblosan. Dia menyindir, ada capres yang tertutup dan terkesan menghindari debat.
"Bung, Jangan bodohi rakyat.. Kami tak sudi membeli senyummu... Senyum mudah dipalsukan... #JanganMauDitipu," sindir Jubir Timses Prabowo-Hatta ini.
Dengan hashtag jangan mau ditipu, Fahri berkomentar tentang dua sosok capres. Dia juga ingin mengetahui isi otak capres tersebut melalui debat kandidat.
"Bung, Buka lah topengmu Bicaralah kepada kami.. Kami ingin tahu isi otakmu.. #JanganMauDitipu," tulis Fahri lagi.
Fahri: Santun di wajah, tak jamin baik hatinya
Merdeka.com - Tidak hanya itu saja sindiran Fahri kepada Jokowi. Dia juga mengkritik sikap mantan wali kota Solo itu yang menjual sikap santun. Sebab santun, lanjut dia, tidak bisa menjamin baik hatinya.
"Santun di wajah.. Dalam banyak pengalaman ku.. Tak menjamin baiknya hati... Kata2 lebih bisa menjadi cermin...," kata lewan akun Twitter-nya @Fahrihamzah.
Fahri juga mengibaratkan persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara membeli pisang. Fahri selalu mempertanyakan kemampuan seorang Jokowi.
"Bung, Apakah kalau kau membeli se-sisir pisang, Maka semua masalah bangsa selesai? #JanganMauDitipu," tukasnya.
Reporter : Randy Ferdi Firdaus | Sabtu, 7 Juni 2014 10:17
![[Ustadz Bersabda] Sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah serang Jokowi](https://dl.kaskus.id/cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2014/06/07/378518/996x498/sindiran-sindiran-galak-fahri-hamzah-serang-jokowi.jpg)
Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah salah satu orang yang konsisten mengkritik dan menyindir Capres Joko Widodo (Jokowi). Sebelum Jokowi ditetapkan menjadi capres, Fahri sudah sering berkomentar miring tentangnya.
Ketika Jokowi resmi ditetapkan sebagai capres, PKS pun memilih mendukung kubu yang berseberangan yakni Prabowo Subianto. Dia merasa pencapresan Jokowi terkesan dipaksakan.
Hal ini dilihat dari beberapa pidato politik Jokowi yang dinilai belum layak sebagai seorang capres. Jokowi tampak gugup ketika harus berduel pidato dengan Prabowo.
"Sudah saya katakan bahwa pencapresan Jokowi agak maksain diri," ujar Fahri kepada merdeka.com, Jumat (6/6).
Saat Pilpres 9 Juli semakin dekat, sindiran Fahri kian menjadi. Baik secara langsung, maupun melalui akun Twitter-nya, Fahri tak henti-hentinya bicara miring tentang Jokowi.
Berikut sindiran-sindiran galak Fahri Hamzah kepada Jokowi yang dihimpun merdeka.com:
Fahri sindir Jokowi copras-capres, enggak mikir
Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah merasa harus mengkritisi perihal konsistensi Jokowi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta yang awalnya tak mau memikirkan soal capres. Namun pada akhirnya, Jokowi akhirnya maju sebagai capres.
Fahri bahkan masih ingat kalimat Jokowi yang sama sekali tidak berniat maju sebagai capres di Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi selalu di urutan teratas sejumlah survei capres.
"Copras capres. Enggak mikir," sindir Fahri saat dikonfirmasi merdeka.com perihal tantangan Jokowi kepada dirinya soal adu gagasan, Selasa (25/3).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, dirinya harus kritis kepada setiap capres. Sebab, hal ini akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat yang telah memilihnya di pemilu.
"Saya sebagai anggota dewan harus kritis sebab loyalitas saya kepada pemilih bukan kepada presiden," tegas dia.
Fahri sindir Jokowi: Jadi ketua RT dulu, ada waktunya jadi RW
Merdeka.com - Wasekjen PKS Fahri Hamzah angkat bicara soal peristiwa undian nomor urut capres dan cawapres di KPU kemarin. Dia menilai banyak momen-momen yang membedakan antara capres Joko Widodo (Jokowi) dan capres jagoannya Prabowo Subianto.
Melalui akun Twitter-nya, @Fahrihamzah, dia melihat sikap Prabowo yang berterima kasih kepada seluruh lembaga negara yang telah menjaga pemilu tetap aman. Begitu juga ucapan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak lupa diucapkan oleh Prabowo.
Dia juga membandingkan pidato Prabowo dengan Jokowi kemarin di rapat pleno KPU. "Sekarang, kita bandingkan dengan pidato Jokowi. Saya kira bedanya sangat jauh," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Senin (2/6).
Anggota Komisi III DPR ini menyindir jika Jokowi memang belum mampu menjalankan tugas sebagai seorang calon presiden. Dia menganalogikan dengan jabatan sebagai seorang ketua Rukun Tetangga (RT).
"Kalau baru bisa jadi ketua RT... Ya ketua RT lah dulu... Ada waktunya kita akan pantas jadi ketua RW... #PrabowoituAsli," sindir Fahri.
Fahri juga menyayangkan sikap Jokowi yang tidak mengucapkan terima kasih kepada Prabowo. Bahkan, Jokowi tidak mengucapkan terima kasih kepada Megawati.
"Dia langsung.. Kampanye untuk angka 2.. Bahkan melanggar UU.. Ajakan memilih... #PrabowoituAsli. Maaf ya, Ini subjektif... Tapi ini nyata... Jangan memaksakan diri... KASIAN publik... #PrabowoituAsli," kata Fahri.
Fahri: Bukalah topengmu, kami ingin tahu isi otakmu
Merdeka.com - Fahri Hamzah kembali menyindir Joko Widodo (Jokowi) dalam pencapresannya di Pilpres 2014. Dia membandingkan niatan Prabowo Subianto dalam pencapresan dengan apa yang ditunjukkan Jokowi selama ini.
Lewat Twitter-nya @Fahrihamzah, awalnya dia mengkritisi jadwal debat capres yang dinilai kurang. KPU hanya menyediakan lima kali debat untuk Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
"Padahal... 1. Ada calon yang terbuka bicara... 2. Ada calon yang tertutup... #JanganMauDitipu," tulis Fahri dikutip merdeka.com, Jumat (6/6).
Menurut dia, debat adalah sebagai ajang masyarakat mengetahui latar belakang dan kemampuan capres cawapres jelang pencoblosan. Dia menyindir, ada capres yang tertutup dan terkesan menghindari debat.
"Bung, Jangan bodohi rakyat.. Kami tak sudi membeli senyummu... Senyum mudah dipalsukan... #JanganMauDitipu," sindir Jubir Timses Prabowo-Hatta ini.
Dengan hashtag jangan mau ditipu, Fahri berkomentar tentang dua sosok capres. Dia juga ingin mengetahui isi otak capres tersebut melalui debat kandidat.
"Bung, Buka lah topengmu Bicaralah kepada kami.. Kami ingin tahu isi otakmu.. #JanganMauDitipu," tulis Fahri lagi.
Fahri: Santun di wajah, tak jamin baik hatinya
Merdeka.com - Tidak hanya itu saja sindiran Fahri kepada Jokowi. Dia juga mengkritik sikap mantan wali kota Solo itu yang menjual sikap santun. Sebab santun, lanjut dia, tidak bisa menjamin baik hatinya.
"Santun di wajah.. Dalam banyak pengalaman ku.. Tak menjamin baiknya hati... Kata2 lebih bisa menjadi cermin...," kata lewan akun Twitter-nya @Fahrihamzah.
Fahri juga mengibaratkan persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara membeli pisang. Fahri selalu mempertanyakan kemampuan seorang Jokowi.
"Bung, Apakah kalau kau membeli se-sisir pisang, Maka semua masalah bangsa selesai? #JanganMauDitipu," tukasnya.
Ustadz Fahri telah bersabda

0
3.8K
Kutip
43
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan