- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
kerasnya latian para prajurit KOPASSUS


TS
nuansaap
kerasnya latian para prajurit KOPASSUS
kalok berkenan
gak nolak ane dikasih
semoga thread ane bermanfaat untuk agan agan semua



Quote:
Spoiler for no repsol:
Spoiler for yang belum tau apa itu KOPASSUS:
Komando pasukan khusus atau lebih dikenal dengan sebutan Kopassus dengan ciri khas Baret Merah, Pisau Komando dan loreng darah mengalir. Kopassus memiliki prajurit yang memilki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang metal, fisik, taktik dan tehnik untuk melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih.
Kesatuan ini telah mampu berprestasi memberantas pemberontak DI/TII, PRRI, Permesta, Pembebasan Irian Barat, menumpas pemberontakan komunis, membebasakan sandera di pesawat Woyla Don Muang Bangkok, pembebasan sandera peneliti Tim Loren di Mapenduma Iraian Jaya, menumpas gerakan pengacau keamanan di bumi Nusantara dan ikut serta partisifasi dalam pembebasan sandera di KM.Sinar Kudus serta penugasan-penugasan misi perdamaian di luar negeri merupakan bukti konsistensi pengabdian "Korps Baret Merah" sesuai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Janji Prajurit Komando.
Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Markas Komando di Cijantung Jakarta Timur merupakan pusat pengambilan keputusan yang secara cepat dapat diterusan ke Grup-Grup operasional, Grup-1 Kopassus di Serang, Banten dan Grup-2 Kopassus di Kartasura, Jawa Tengah merupakan Satuan Para Komando yang mempunyai kemampuan masuk dan meninggalkan daerah lawan dengan kecepatan dan pendadakan yang tinggi, menggunakan berbagai sarana dan dalam kondisi medan bagaimanapun sulitnya untuk melumpuhkan serta menghancurkan sasaran yang ditargetkan dengan taktik dan tehnik bertempur yang dimilki seperti operasi Komando, Raid, Gerilya lawan Greilya serta dapat mengambil bagian dalam operasi Lintas Udara, Mobilitas Udara dan operasi Amphibi.
Grup-3 Kopassus yang berkedudukan di Cijantung adalah pasukan Sandi Yudha yang mampu melakukan infiltrasi dan eksfiltrasi ke daerah lawan dengan cara yang sangat tertutup untuk melaksanakan tugas pokonya. Sebagai satuan yang berintelektual tinggi dan bermental baja Sandi Yudha hidup dari sumber setempat dengan memanfaatkan potensi wilayah serta mampu melaksanakan pertempuran dengan kelompok kecil hingga perorangan. Satuan-81 Kopassus di Cijantung adalah satuan penanggulangna teror yang mampu melaksanakan operasi anti teror dari berbagai objek sperti gedung, Bus, Kapal, Kereta Api, hingga Pesawat Udara baik di daerah sendiri maupun di daerah lawan. Operasi penghancuran dan operasi penjinakan bahan peledak merupakan salah satu ciri khas Satuan-81 Kopassus yang terus menerus menmpa diri dengan latihan-latihan.
Kehandalan prajurit Kopassus dalam mengantisifasi tugas masa depan sangat ditentukan oleh wujud pendidikan dan latihan yang dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan. Pusat pendidikan Latihan Pasukan Khusus atau Pusdipassus berada di Batujajar,Bandung adalah kawah Candradimuka yang membentuk prajurit Kopassus masa depan yang handal. Dari Pusat Pendidikan inilah dengan dukungan sarana yang memadai dan prajurit pelatih yang menerapkan disiplin baja diharapkan lahir prajurit-prajurit yang mahir dan handal. Ciri khas pendidikan Komando adalah para pelatih selalu konsisten dan adil bukan berdasarkan kepangkatan peserta didik melainkan karena semata-mata karena prestasi dan kemampuannya.
Prajurit Komando yang tanguh memerlukan manusia-manusia yang bersikap pantang menyerah, tabah dan ulet, memilki disiplin yang tinggi dan kejujuran serta keikhlasan sebagai ciri sikap Ksatria sejati. Latihan keras dalam bidang teknis kemilteran bertujuan untuk membentuk prajurit Komando yang cakap dan terampil dalam olah yudha dan memilki mental baja. Setelah menjalankan pendidikan Komando dan Spesialisasi dasar para prajurit Kopassus siap untuk ditempatkan di Grup-Grup Operasional untuk melaksanakan penugasan sesungguhnya.
Kopassus dengan motto "Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas" selalu meberikan pengabdian yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit Kopassu telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan berbagai prestasinya seperti pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan formasi 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan kedauulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari esok, siang dan malam, jaya di darat laut dan udara. "Merah Baretku adalah Merah Darahku" yang siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sangsaka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi.

Kesatuan ini telah mampu berprestasi memberantas pemberontak DI/TII, PRRI, Permesta, Pembebasan Irian Barat, menumpas pemberontakan komunis, membebasakan sandera di pesawat Woyla Don Muang Bangkok, pembebasan sandera peneliti Tim Loren di Mapenduma Iraian Jaya, menumpas gerakan pengacau keamanan di bumi Nusantara dan ikut serta partisifasi dalam pembebasan sandera di KM.Sinar Kudus serta penugasan-penugasan misi perdamaian di luar negeri merupakan bukti konsistensi pengabdian "Korps Baret Merah" sesuai Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Janji Prajurit Komando.
Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Markas Komando di Cijantung Jakarta Timur merupakan pusat pengambilan keputusan yang secara cepat dapat diterusan ke Grup-Grup operasional, Grup-1 Kopassus di Serang, Banten dan Grup-2 Kopassus di Kartasura, Jawa Tengah merupakan Satuan Para Komando yang mempunyai kemampuan masuk dan meninggalkan daerah lawan dengan kecepatan dan pendadakan yang tinggi, menggunakan berbagai sarana dan dalam kondisi medan bagaimanapun sulitnya untuk melumpuhkan serta menghancurkan sasaran yang ditargetkan dengan taktik dan tehnik bertempur yang dimilki seperti operasi Komando, Raid, Gerilya lawan Greilya serta dapat mengambil bagian dalam operasi Lintas Udara, Mobilitas Udara dan operasi Amphibi.
Grup-3 Kopassus yang berkedudukan di Cijantung adalah pasukan Sandi Yudha yang mampu melakukan infiltrasi dan eksfiltrasi ke daerah lawan dengan cara yang sangat tertutup untuk melaksanakan tugas pokonya. Sebagai satuan yang berintelektual tinggi dan bermental baja Sandi Yudha hidup dari sumber setempat dengan memanfaatkan potensi wilayah serta mampu melaksanakan pertempuran dengan kelompok kecil hingga perorangan. Satuan-81 Kopassus di Cijantung adalah satuan penanggulangna teror yang mampu melaksanakan operasi anti teror dari berbagai objek sperti gedung, Bus, Kapal, Kereta Api, hingga Pesawat Udara baik di daerah sendiri maupun di daerah lawan. Operasi penghancuran dan operasi penjinakan bahan peledak merupakan salah satu ciri khas Satuan-81 Kopassus yang terus menerus menmpa diri dengan latihan-latihan.
Kehandalan prajurit Kopassus dalam mengantisifasi tugas masa depan sangat ditentukan oleh wujud pendidikan dan latihan yang dilaksanakan secara sistematik dan berkesinambungan. Pusat pendidikan Latihan Pasukan Khusus atau Pusdipassus berada di Batujajar,Bandung adalah kawah Candradimuka yang membentuk prajurit Kopassus masa depan yang handal. Dari Pusat Pendidikan inilah dengan dukungan sarana yang memadai dan prajurit pelatih yang menerapkan disiplin baja diharapkan lahir prajurit-prajurit yang mahir dan handal. Ciri khas pendidikan Komando adalah para pelatih selalu konsisten dan adil bukan berdasarkan kepangkatan peserta didik melainkan karena semata-mata karena prestasi dan kemampuannya.
Prajurit Komando yang tanguh memerlukan manusia-manusia yang bersikap pantang menyerah, tabah dan ulet, memilki disiplin yang tinggi dan kejujuran serta keikhlasan sebagai ciri sikap Ksatria sejati. Latihan keras dalam bidang teknis kemilteran bertujuan untuk membentuk prajurit Komando yang cakap dan terampil dalam olah yudha dan memilki mental baja. Setelah menjalankan pendidikan Komando dan Spesialisasi dasar para prajurit Kopassus siap untuk ditempatkan di Grup-Grup Operasional untuk melaksanakan penugasan sesungguhnya.
Kopassus dengan motto "Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas" selalu meberikan pengabdian yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit Kopassu telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan berbagai prestasinya seperti pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan formasi 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan kedauulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari esok, siang dan malam, jaya di darat laut dan udara. "Merah Baretku adalah Merah Darahku" yang siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sangsaka Merah Putih di pangkuan Ibu Pertiwi.


Spoiler for ringkasan:
siapa sih yang gak tau KOPASSUS pasukan elite yg dimiliki INDONESIA dan sudah terkenal akan kekuatanya di dunia tidak mudah masuk dalam KORPS TNI ini mereka di latih dan di didik selama 7bulan, selama itu mereka akan ditempa smpai batas maksimal ketahanan manusia tidak jarang prajurit gugur di pelatihan, pelatihan yg diterapkan KOPASSUS banyak menuai tanggapan negatif oleh para pengamat militer dunia karena terlalu ekstrim, buka itu saja mereka di tuntut menguasai 3 mantra yaitu LAUT,UDARA, dan DARAT. KOPASSUS memiliki motto yaitu "Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam Tugas"
Spoiler for rekrutmen prajurit KOPASSUS:
"Syarat Perekrutan & Pola Pendidikan Kopassus"
Admin Abydtyawan
(IMD) - Kopassus, Komando Pasukan Khusus. adalah Branch Special Forces yang bermatra pada TNI Angkatan Darat, Kopassus terdiri dari 2 Grup Berseragam. Grup 1 di Jakarta, Grup 2 di Solo, ditambah Grup 3 Sandi Yudha (blue jeans) dan Sat 81 Gultor.
Bagaimanakan Perekrutan Anggota Kopassus??? apa saja Syaratnya??? Seorang prajurit yang bisa diterima Kopassus harus bisa berlari 12 menit dengan jarak tempuh minimal 2.800 meter, Lalu pull up 15 kali, push up 40 kali minimal dalam satu menit, sit up 40 kali minimal dalam satu menit, renang dasar 50 meter dan tidak takut ketinggian lebih dari 15 meter.
Ada beberapa tahapan yang mesti dilalui bagi warga negara Republik Indonesia untuk menjadi prajurit Kopassus, Secara umum harus lulus pendidikan pembentukan sesuai tingkatan. Mulai dari Secata (Sekolah Calon Tamtama), Secaba (Sekolah Calon Bintara). Setelah lolos dari saringan penerimaan, mereka melanjutkan ke tahap pendidikan kecabangan, pendidikan para dasar, latihan komando 7 bulan. Pelatihan 7 bulan akan berakhir dengan pembaretan di Nusakambangan. Setelah di satuan akan ditambahkan dengan materi spesialisasi dasar.
Bagi yang melewati pintu masuk dari Sepa PK dan Akademi Militer, pendidikan para dan komando baru dilakukan setelah dilantik sebagai perwira. Pendidikan komando bertujuan untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan shg mampu secara individu dan kelompok melaksanakan operasi komando. Dalam proses rekrutmen, Kopassus menerapkan standar di atas rata-rata. Dar postur tubuh saja, minimal 168 sentimeter, Penerapan standar tinggi ini tentu dengan maksud untuk mendapatkan sosok prajurit yang tangguh dan berwibawa. Dari semua tahapan pendidikan di atas, materi komando diakui paling berat namun justru dari sinilah awalnya pembentukan prajurit individu seperti yang dibutuhkan Kopassus sebagai komando tempur.
Waktu pendidikan 20 minggu. Periode dibagi atas Latihan Dasar Komando (10 minggu), Gunung&Hutan (6 minggu) dan Pendaratan Laut ( 6minggu). Dalam ketiga tahapan ini, siswa komando menerima 63 materi pelajaran seperti teknik tempur, baca peta, pionir, patroli, survival, naik gunung serta pendaratan dengan kapal motor dan pendaratan amfibi. Paket ini masih dipertahankan hingga hari ini. Pendidikan komando diakhiri di Nusakambangan.
Sebelum acara pembaretan, selalu diadakan demo penutup dari siswa komando yang disaksikan para undangan dan keluarga siswa. Kopassus menyebut demo saat matahari terbit ini dengan Seruko (Serangan Regu Komando). Setelah menyelesaikan pendidikan komando dan para dasar serta berhak menyandang brevet komando dan baret merah, saatnya berdinas dimulai.
Prajurit-prajurit baru itu disebar di Grup 1 dan 2. Di Grup, pada tahap awal mereka akan melaksanakan orientasi! Baru setelah itu dibawah pembinaan Grup, mereka menerima beberapa materi latihan untuk meningkatkan kemampuan, setidaknya memelihara kualifikasi yang sudah diperoleh, Tuntutan selama di Grup adalah setiap prajurit minimal harus mengikuti satu kali tugas operasi. Tuntutan ini adalah syarat mutlak apabila salah satu dari mereka dipromosikan ke Sat 81 atau Grup 3.
Pada masa menunggu sebelum tugas operasi turun, prajurit diberi pendidikan lanjutan di Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus). Sepursus diselenggarakan di Pusdik Passus, Batujajar. Kemampuan yang akan dikuasai ini sangat menunjang dalam operasi komando. karena beroperasi dalam tim-tim kecil dgn menerapkan teknik-teknik unconventional warfare, pertempuran yang dilakukan memang tidak keroyokkan! Perebutan, pengepungan, pencidukan, penyekatan atau penculikan tokoh musuh, adalah jenis pertempuran yang tidak sembarangan.
materi-materi di Sepursus diarahkan kepada kebutuhan tugas. Meliputi Pertempuran Jarak Dekat, perang kota, gerilya lawan gerilya, Meliputi PJD (Pertempuran Jarak Dekat), perang kota, gerilya lawan gerilya, selam militer dan antiteror, Selain Sepursus, prajurit juga diharuskan mengikuti pendidikan spesialisasi. Jika Sepursus difokuskan untuk level kelompok tempur, maka pendidikan spesialisasi adalah kecakapan individu untuk mendukung kelompok tempur. Kopassus menggunakan istilah regu untuk kelompok tempur terkecilnya yang berkekuatan 10 orang.
Sneak Peek Pendidikan Komando Kopassus :
-Melelahkan dan meruntuhkan mental. Itulah kesimpulan akhir dari pendidikan komando. Ada yang kuat, setengah kuat dan yang gagal!
-Penilaian akhir pendidikan komando dilakukan secara akumulatif dari puluhan materi yang diberikan, Dari penilaian itu akan terlihat kecenderungan, kelebihan dan kekurangan seorang prajurit. Peserta gagal biasanya karena sakit.
-Standar selama pendidikan di atas rata-rata. Kalau nilai jasmani di satuan lain minimal 61, Kopassus menerapkan angka 70. Yang berat juga dalam urusan jasmani adalah renang nonstop 2.000 meter dan renang ponco menyeberangi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.
-Setidaknya ada dua materi yang bikin bulu kuduk merinding dalam tahap Perang Hutan. Yaitu Pelolosan dan Kamp Tawanan, Pelolosan diawali dengan dilepasnya siswa satu demi satu di sebuah tempat di Nusakambangan, ia harus tiba di save house di pantai Permisan. Pelolosan dimulai pukul 7 pagi hingga paling lambat memasuki save house pukul 10 malam. Setelah dilepas instruktur, siswa yang tidak dibekali apapun itu harus mampu menembus segala rintangan selama di perjalanan. Rintangan baik dari alam atau rekaan para instruktur. Rekaan instruktur bisa berupa tembakan atau dikejar sampai tertangkap. Siswa harus berupaya agar tidak tertangkap, karena tertangkap sama saja gagal melaksanakan tugas.
Selesai Pelolosan, berikutnya sudah menunggu materi Kamp Tawanan! Jika di Pelolosan hanya yang tertangkap merasakan siksaan sebagai tawanan, maka di Kamp Tawanan seluruh siswa merasakannya. Selama tiga hari tiga malam, siswa merasakan beratnya menjadi tawanan perang. Walau semua jenis siksaan fisik ini sudah ditentang lewat Konvensi Jenewa, namun siapa bisa menjamin tidak akan terjadi? Semua keganasan dan kebrutalan pelatihan Kopassus tadi, semua bersumber kepada 1 kalimat, "UNTUK MENJAGA BUMI PERTIWI / NKRI"!
Anggota Kopassus harus kuat siaga 24 jam di dalem perut bangkai kerbau... (Terbukti saat Darurat Militer di Aceh dulu), harus bisa hidup selama 1 minggu dan tidak terdeteksi tapi juga bisa sampai ke target yang ditentukan bermodal pisau di hutan kalimantan. (Div 3) kalau lagi off-duty harus punya personality and fisik yg tidak seperti anggota militer tapi mampu mengemban tugas kopassus. Komentar Tentara Amerika dan Australia yang pernah Latihan bareng Kopassus di Hutan Sulawesi = Neraka.
Mereka (siswa komando) punya istilah kaki tomat, yakni kaki yang melepuh karena harus long march dari Bandung ke Cilacap jalan kaki! Long March dari Bandung ke Cilacap jalan kaki dengan jarak tempuh 500 kilometer selama 10 hari dengan beban perorangan 30 kg di pundak dan itupun selama long march suka ditambahi materi tambahan. misalnya merangkak dalam kubangan atau Got di pinggir jalan.
lebih mengenaskan lagi saat pendidikan komando angkatan pertama (saat namanya RPKAD) Long March BDG-cilacap kena ambush pemberontak DI/TII. salah satu materi gila dalam kurikulum pendidikan komando adalah : Arctic Warfare / Pertempuran di Medan Bersalju, pendidikan materi pertempuran musim dingin diadakan di puncak jayawijaya papua setelah Hutan Banyuwangi & Gumug Pasir di Yogyakarta. latihan di ketinggian diatas 4000 meter diatas permukaan laut dengan suhu dibawah 0 derajat celcius. seems legit for them!
Kesaksian Seorang Anggota Group 3 Sandi Yudha : "paling enak kalo ditugaskan disarang lawan, sendirian. ada adrenalin tersendiri. hidup itu terasa indah ketika ajal setiap saat mengintai"
oke mungkin itu dari saya, sebagai penutup : "Kopassus : We Eat RAMBO for Breakfast"
sumber: https://www.facebook.com/pages/Info-...58471770918874
Admin Abydtyawan
(IMD) - Kopassus, Komando Pasukan Khusus. adalah Branch Special Forces yang bermatra pada TNI Angkatan Darat, Kopassus terdiri dari 2 Grup Berseragam. Grup 1 di Jakarta, Grup 2 di Solo, ditambah Grup 3 Sandi Yudha (blue jeans) dan Sat 81 Gultor.
Bagaimanakan Perekrutan Anggota Kopassus??? apa saja Syaratnya??? Seorang prajurit yang bisa diterima Kopassus harus bisa berlari 12 menit dengan jarak tempuh minimal 2.800 meter, Lalu pull up 15 kali, push up 40 kali minimal dalam satu menit, sit up 40 kali minimal dalam satu menit, renang dasar 50 meter dan tidak takut ketinggian lebih dari 15 meter.
Ada beberapa tahapan yang mesti dilalui bagi warga negara Republik Indonesia untuk menjadi prajurit Kopassus, Secara umum harus lulus pendidikan pembentukan sesuai tingkatan. Mulai dari Secata (Sekolah Calon Tamtama), Secaba (Sekolah Calon Bintara). Setelah lolos dari saringan penerimaan, mereka melanjutkan ke tahap pendidikan kecabangan, pendidikan para dasar, latihan komando 7 bulan. Pelatihan 7 bulan akan berakhir dengan pembaretan di Nusakambangan. Setelah di satuan akan ditambahkan dengan materi spesialisasi dasar.
Bagi yang melewati pintu masuk dari Sepa PK dan Akademi Militer, pendidikan para dan komando baru dilakukan setelah dilantik sebagai perwira. Pendidikan komando bertujuan untuk mendidik dan mengembangkan kemampuan shg mampu secara individu dan kelompok melaksanakan operasi komando. Dalam proses rekrutmen, Kopassus menerapkan standar di atas rata-rata. Dar postur tubuh saja, minimal 168 sentimeter, Penerapan standar tinggi ini tentu dengan maksud untuk mendapatkan sosok prajurit yang tangguh dan berwibawa. Dari semua tahapan pendidikan di atas, materi komando diakui paling berat namun justru dari sinilah awalnya pembentukan prajurit individu seperti yang dibutuhkan Kopassus sebagai komando tempur.
Waktu pendidikan 20 minggu. Periode dibagi atas Latihan Dasar Komando (10 minggu), Gunung&Hutan (6 minggu) dan Pendaratan Laut ( 6minggu). Dalam ketiga tahapan ini, siswa komando menerima 63 materi pelajaran seperti teknik tempur, baca peta, pionir, patroli, survival, naik gunung serta pendaratan dengan kapal motor dan pendaratan amfibi. Paket ini masih dipertahankan hingga hari ini. Pendidikan komando diakhiri di Nusakambangan.
Sebelum acara pembaretan, selalu diadakan demo penutup dari siswa komando yang disaksikan para undangan dan keluarga siswa. Kopassus menyebut demo saat matahari terbit ini dengan Seruko (Serangan Regu Komando). Setelah menyelesaikan pendidikan komando dan para dasar serta berhak menyandang brevet komando dan baret merah, saatnya berdinas dimulai.
Prajurit-prajurit baru itu disebar di Grup 1 dan 2. Di Grup, pada tahap awal mereka akan melaksanakan orientasi! Baru setelah itu dibawah pembinaan Grup, mereka menerima beberapa materi latihan untuk meningkatkan kemampuan, setidaknya memelihara kualifikasi yang sudah diperoleh, Tuntutan selama di Grup adalah setiap prajurit minimal harus mengikuti satu kali tugas operasi. Tuntutan ini adalah syarat mutlak apabila salah satu dari mereka dipromosikan ke Sat 81 atau Grup 3.
Pada masa menunggu sebelum tugas operasi turun, prajurit diberi pendidikan lanjutan di Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus). Sepursus diselenggarakan di Pusdik Passus, Batujajar. Kemampuan yang akan dikuasai ini sangat menunjang dalam operasi komando. karena beroperasi dalam tim-tim kecil dgn menerapkan teknik-teknik unconventional warfare, pertempuran yang dilakukan memang tidak keroyokkan! Perebutan, pengepungan, pencidukan, penyekatan atau penculikan tokoh musuh, adalah jenis pertempuran yang tidak sembarangan.
materi-materi di Sepursus diarahkan kepada kebutuhan tugas. Meliputi Pertempuran Jarak Dekat, perang kota, gerilya lawan gerilya, Meliputi PJD (Pertempuran Jarak Dekat), perang kota, gerilya lawan gerilya, selam militer dan antiteror, Selain Sepursus, prajurit juga diharuskan mengikuti pendidikan spesialisasi. Jika Sepursus difokuskan untuk level kelompok tempur, maka pendidikan spesialisasi adalah kecakapan individu untuk mendukung kelompok tempur. Kopassus menggunakan istilah regu untuk kelompok tempur terkecilnya yang berkekuatan 10 orang.
Sneak Peek Pendidikan Komando Kopassus :
-Melelahkan dan meruntuhkan mental. Itulah kesimpulan akhir dari pendidikan komando. Ada yang kuat, setengah kuat dan yang gagal!
-Penilaian akhir pendidikan komando dilakukan secara akumulatif dari puluhan materi yang diberikan, Dari penilaian itu akan terlihat kecenderungan, kelebihan dan kekurangan seorang prajurit. Peserta gagal biasanya karena sakit.
-Standar selama pendidikan di atas rata-rata. Kalau nilai jasmani di satuan lain minimal 61, Kopassus menerapkan angka 70. Yang berat juga dalam urusan jasmani adalah renang nonstop 2.000 meter dan renang ponco menyeberangi selat dari Cilacap ke Nusakambangan.
-Setidaknya ada dua materi yang bikin bulu kuduk merinding dalam tahap Perang Hutan. Yaitu Pelolosan dan Kamp Tawanan, Pelolosan diawali dengan dilepasnya siswa satu demi satu di sebuah tempat di Nusakambangan, ia harus tiba di save house di pantai Permisan. Pelolosan dimulai pukul 7 pagi hingga paling lambat memasuki save house pukul 10 malam. Setelah dilepas instruktur, siswa yang tidak dibekali apapun itu harus mampu menembus segala rintangan selama di perjalanan. Rintangan baik dari alam atau rekaan para instruktur. Rekaan instruktur bisa berupa tembakan atau dikejar sampai tertangkap. Siswa harus berupaya agar tidak tertangkap, karena tertangkap sama saja gagal melaksanakan tugas.
Selesai Pelolosan, berikutnya sudah menunggu materi Kamp Tawanan! Jika di Pelolosan hanya yang tertangkap merasakan siksaan sebagai tawanan, maka di Kamp Tawanan seluruh siswa merasakannya. Selama tiga hari tiga malam, siswa merasakan beratnya menjadi tawanan perang. Walau semua jenis siksaan fisik ini sudah ditentang lewat Konvensi Jenewa, namun siapa bisa menjamin tidak akan terjadi? Semua keganasan dan kebrutalan pelatihan Kopassus tadi, semua bersumber kepada 1 kalimat, "UNTUK MENJAGA BUMI PERTIWI / NKRI"!
Anggota Kopassus harus kuat siaga 24 jam di dalem perut bangkai kerbau... (Terbukti saat Darurat Militer di Aceh dulu), harus bisa hidup selama 1 minggu dan tidak terdeteksi tapi juga bisa sampai ke target yang ditentukan bermodal pisau di hutan kalimantan. (Div 3) kalau lagi off-duty harus punya personality and fisik yg tidak seperti anggota militer tapi mampu mengemban tugas kopassus. Komentar Tentara Amerika dan Australia yang pernah Latihan bareng Kopassus di Hutan Sulawesi = Neraka.
Mereka (siswa komando) punya istilah kaki tomat, yakni kaki yang melepuh karena harus long march dari Bandung ke Cilacap jalan kaki! Long March dari Bandung ke Cilacap jalan kaki dengan jarak tempuh 500 kilometer selama 10 hari dengan beban perorangan 30 kg di pundak dan itupun selama long march suka ditambahi materi tambahan. misalnya merangkak dalam kubangan atau Got di pinggir jalan.
lebih mengenaskan lagi saat pendidikan komando angkatan pertama (saat namanya RPKAD) Long March BDG-cilacap kena ambush pemberontak DI/TII. salah satu materi gila dalam kurikulum pendidikan komando adalah : Arctic Warfare / Pertempuran di Medan Bersalju, pendidikan materi pertempuran musim dingin diadakan di puncak jayawijaya papua setelah Hutan Banyuwangi & Gumug Pasir di Yogyakarta. latihan di ketinggian diatas 4000 meter diatas permukaan laut dengan suhu dibawah 0 derajat celcius. seems legit for them!
Kesaksian Seorang Anggota Group 3 Sandi Yudha : "paling enak kalo ditugaskan disarang lawan, sendirian. ada adrenalin tersendiri. hidup itu terasa indah ketika ajal setiap saat mengintai"
oke mungkin itu dari saya, sebagai penutup : "Kopassus : We Eat RAMBO for Breakfast"
sumber: https://www.facebook.com/pages/Info-...58471770918874

Spoiler for foto pendidikan kopassus:
Spoiler for gambar1:

Spoiler for gambar2:

Spoiler for gambar3 (bapak yg memakaikan baret ke anknya):

Spoiler for gambar4 (tangisan haru ibu dari peserta pendidikan):

Spoiler for gambar5:

Spoiler for gambar6:

Spoiler for gambar7:

Spoiler for gambar8:

Spoiler for gambar9:

Spoiler for gambar10:

sumber gambar dari google.com
Spoiler for bonus:
minta doanya gan ane tahun depan ingin masuk angkatan cita cita ane waktu kecil, NKRI HARGA MATI !!

Diubah oleh nuansaap 07-06-2014 23:44
0
46.6K
Kutip
255
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan