centilluqueAvatar border
TS
centilluque
Prabowo Dibantu Demokrat. PDIP: Ada 1.000 Sekalipun Tokoh Dukung Prabowo, Gak Ngaruh!
Prabowo-Hatta Dapat Tenaga Tambahan dari Demokrat
Sat, 07/06/2014 - 16:38 WIB



RIMANEWS - Calon Wakil Presiden Hatta Rajasa menyatakan adanya dukungan dari kader Partai Demokrat terhadap pasangan Capres/Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa merupakan tenaga tambahan.

"Itu merupakan tenaga tambahan," katanya seusai melakukan "blusukan" ke Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu. (7/6)

Ia memahami jika secara institusi Partai Demokrat itu netral, namun tidak mempersoalkan jika kadernya mengambil sikap pilihan.

Sebagian besar kader Demokrat sendiri, mayoritas mendukung kami, tandasnya.

Dijelaskan, tenaga tambahan dari bergabungnya kader demokrat itu, tidak terlepas dari mereka memiliki pendukung, kemampuan yang baik, dan infrastruktur yang baik pula.

Di bagian lain, ia juga tidak mempermasalahkan adanya kader partai politik yang bergabung dengan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Tentu ini kan pilihan," katanya bijaksana.

Ia juga menyebutkan partai politik yang ada di tanah air merupakan sahabat politik. JK sahabat politik juga, silaturahmi terus dijaga, katanya.

Sebelumnya, Partai Demokrat menunjukkan dukungan bulat kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden "Dukungan tersebut terlihat dari pernyataan-pernyataan tokoh utama Partai Demokrat seperti ketua harian, sekretaris jenderal, dan anggota dewan pembina," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat. (6/6)

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan, yakni pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan nomor urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla
http://www.rimanews.com/read/2014060...-dari-demokrat

Tambahan 'amunisi' baru dari Demokrat:
Prabowo-Hatta Berpeluang Menangkan Pilpres atas Jokowi-JK

Sat, 07/06/2014 - 13:14 WIB

RIMANEWS - Kepala Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang, menegaskan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa lebih berpeluang memenangkan pertarungan pilpres 2014 atas pesainnya, Jokowi-Jusuf Kalla. Hal itu bisa dibuktikan seiring dengan dukungan yang diberikan Partai Demokrat kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 1.

Menurut Yunita, di atas kertas, bergabungnya Demokrat membuat kubu Prabowo-Hatta mengantongi suara 59,12 persen dari sebelumnya sebesar 48,93 persen. Sementara, poros koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengantongi dukungan 40,88 persen. Apalagi menurutnya, faktor figur dalam pilpres ini sangat menentukan raihan suara.

"Pilpres menyangkut pertarungan figur. Suara parpol bukan satu-satunya andalan," kata Kepala Indonesia Research Centre (IRC), Yunita Mandolang, dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (7/6).

Yunita mengatakan pihaknya menggabungkan elektabilitas para capres dengan elektabilitas para tokoh partai yang sebelumnya sempat diwacanakan bakal menjadi capres.

Misalnya menggabungkan elektabilitas Prabowo-Hatta dengan Mahfud MD. Atau elektabilitas Jokowi dengan Surya Paloh. "Hitungan kami Prabowo-Hatta unggul dengan 47,9 persen dan Jokowi-JK sebesar 42,7 persen," ujar Yunita.

Raihan suara 10 persen Demokrat menjadi bukti masih kuatnya figur Ketua Umum Partai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yunita menyatakan kharisma SBY menjadi modal mengikat separuh konstituen untuk tetap loyal. "Kharisma ini bisa memperkuat keterpilihan Prabowo-Hatta," katanya.

Survey IRC dilakukan dengan mewawancara 4.108 pemilih di 2.100 TPS di seluruh Indonesia dengan distribusi 50 persen laki-laki, 50 persen perempuan, 50 persen berumur di bawah 35 tahun, dan 50 persen di atas 36 tahun, pada 9 April 2014. Responden dipilih secara acak sistemati
http://www.rimanews.com/read/2014060...atas-jokowi-jk

PDIP : Mau 1.000 Sekalipun Tokoh Dukung Prabowo-Hatta yah Nggak Ngaruh
Jumat, 23 Mei 2014 16:32 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan menilai tidak ada pengaruh signifikan dukungan sejumlah tokoh kepada pasangan Capres dan Cawapres, Prabowo-Hatta Rajasa. Sejumlah tokoh yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta antara lain Mahfud MD, Hary Tanoesudibjo, Rhoma Irama dan Fuad Bawazier.

"Ada 1.000 tokoh tidak pengaruh sebab lebih kepada figur. Berpengaruh iya tapi tidak banyak," kata Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (23/5/2014).

PDIP bersama NasDem, Hanura, dan PKB mengusung pasangan Joko Widodo- Jusuf Kalla. Hasanuddin mengatakan tokoh tersebut belum tentu membawa gerbong suara. Apalagi sejumlah elit partai pendukung koalisi Prabowo-Hatta sedang tersandung kasus.

"Seperti Ketua Umum PPP teriak-teriak tapi akhirnya tersangka, ya wassalam. Presiden PKS LHI (Lutfi Hasan Ishaaq) perintah atau berbicara tapi dari penjara," tuturnya.

Ia melihat dukungan PPP juga terpecah karena di Provinsi Jawa Barat lebih mendukung Jokowi-JK dibanding Prabowo-Hatta. Ia pun tidak khawatir dengan koalisi besar yang dibangun pasangan Prabowo-Hatta.

"Kita membuktikan waktu Pilkada DKI cuma dua partai saja sudah menang. Di Kalimantan, Golkar menang walau dikeroyok, jadi lebih kepada figur," imbuhnya.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...h-nggak-ngaruh

Sabtu, 07 Juni 2014 , 17:21:00
Hendropriyono Anggap Pilpres Pertarungan Rakyat Vs Penguasa

JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyatakan bahwa pemilu presiden (pilpres) kali ini merupakan pertarungan antara elite penguasa kontra kekuatan rakyat. Hendro yang kini bergabung dengan tim pemenangan calon presiden-calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pun mengajak rakyat bisa menjungkalkan elite penguasa di pilpres yang digelar 9 Juli nanti.

Pernyataan Hendro itu disampaikannya saat berbicara pada acara konsolidasi organisasi relawan Kawan Jokowi, di Jakarta, Sabtu (7/6). Menurutnya, pilpres kali ini bisa menjadi pertarungan asimetrik ketika kekuatan yang didukung modal besar dan elite-elite penguasa tak otomatis menang.

Hendro mengatakan, kubu capres yang didukungnya bisa memenangi pilpres karena dukungan rakyat yang penuh semangat. “Yang kecil bisa menang, yang tidak punya duit bisa menang. Karena modal kita adalah semangat," kata Hendro dalam acara konsolidasi organisasi relawan Kawan Jokowi, di Jakarta, Sabtu (7/6). Hadir pula dalam kesempatan itu Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo.

Lebih lanjut Hendro mengatakan, semangat rakyat itu bisa digunakan untuk menangkal penggunaan aparat negara demi memenangkan pasangan calon tertentu. Salah satu contohnya adalah kabar Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI yang dikerahkan untuk mendata warga dan menggiring pilihan di pilpres

Hendro memprediksikan upaya-upaya untuk mencurangi kubu Jokowi-JK akan semakin kuat. Karenanya ia menganggap pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Panglima TNI Jenderal Moeldoko maupun kepala staf angkatan bahwa TNI netral hanya bersifat menghibur saja.

Hendro bahkan menganggap pernyataan normatif SBY maupun Panglima TNI tidak memecahkan masalah. “Kalau mau memecahkan masalah, tunjukkan siapa yang berbuat itu, di mana, bagaimana, dan mengapa," tegasnya.

Hendro pun menyarankan warga yang melihat adanya kecurangan untuk mencatat, mendokumentasikannya dan mengecek identitas pelakunya. “Jadi kita tak hanya melapor ke polisi. Kita harus gagah berani menunjukkan bukti kecurangan," lanjutnya
http://www.jpnn.com/read/2014/06/07/...t-Vs-Penguasa-

----------------------

Memang tidak atau belum tentu berpengaruh. Tapi koalisi itu lanjut hingga nanti kalau Pemerintahan baru terbentuk, dengan sebuah dukungan Parlemen (DPR) hanya sekitar 40 suara saja, pasti Jokowi (kalau menang Pilpres) akan mengalami kesulitan. Effektivitas pemerintahan bisa tersendat-sendat ....

emoticon-Matabelo
0
2.9K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan