Ada sebuah cerita : setelah sekian lama pacaran, ada saat saat dimana menjalani hubungan itu rasanya seperti menjalankanrutinitas. Misalnya saja, saat menjemput pasangan sepulang kerja. Awalnya kekasihnya merasa senang karna ada yang mengantarnya pulang, tapi lama-lama hal itu seolah berubah menjadi kewajiban. Buktinya kekasih itu akan marah kalau tidak menjemputnya.
C’mon beb kami bukan supir kalian.. Begitu juga saat makan bersama, awalnya kekasih akan menghargai jika ditraktir makan malam. Lama- lama mereka beranggapan bahwa hal itu adalah suatu yang lumrah dan tidak istimewa.

Well, we will be so happy if we know it special. So please, let us know...

Jangan hilangkan senyum bahagia kalian ketika kami menjemput, biar bagaimanapun kami ingin tau bahwa kehadiran kami menyenangkan bagi kalian..

Kami mengerti salah satu kebutuhan cewek adalah banyak bicara. Tapi bukan berati hal itu menjadi hak kalian sepenuhnya. Ada kalannya, kami juga ingin memberitahukan masalahnya dan membicarakan perasaannya. Sayangnnya, terkadang wanita tidak menyadari bahwa pasangannya juga ingin berbagi perasaan nya. Kalau sudah begini pria akan mencari orang lain yang bisa dipercaya dan lebih perhatian kepadannya...

Contoh di sms :

cowok : yank.. maaf aku gak bisa ikut..
cewek : oh ya udah.. eh ia, aku beli tas bagusnya warna merah ato bla.. bla.. bla.. @$1@#*$%@!..

Setelah berapa lama cowok itu mencari teman lain untuk bercerita.. Ketika cowok tersebut tergoda oleh wanita lain, cewek tersebut marah-marah dan berkata “Apasih yang dia dapat dari wanita itu?”

Heloooo, tidak akan ada asap kalau tidak ada api!! cwok juga bisa merasa kesepian. Jadi, saat ada wanita lain yang mau menjadi temen curhatannya, perasaan pria itu pun berbunga bunga. Jadi jangan egois!!

kalian harus tau kapan waktunya didengar dan kapan waktunya mendengar. Komunikasi itu harus selalu dua arah.

Pada dasarnya,tidak ada orang yang suka diatur. Pria tidak mau diatur karna kami memang mahluk yang egois. Saat suatu hubungan menghalangi kami bermain basket bersama teman-teman atau saat hubungan menghalangi kami saat ingin menyaksikan pertandingan bola. Saat itulah kami merasa terkekang. Masalahnya wanita dapat mengikat pria tanpa sengaja,
misalnya ketika wanita menelepon kami saat kami sedang menonton big match dan malah bercerita pannjang lebar hingga satu jam. Hasilnya? Kalian malah marah-marah karna kami tidak fokus mendengarkan omongan kalian. ..

Bahkan ada yang sampe mengorbankan latihan futsalnya karena harus menjemput pasangannya di acara arisan. Sebetulnya sang pacar tidak meminta, tetapi hanya berkata “nggak papa kok kalo kamu main futsal, aku pulang sendri aja. Paling Cuma dirampok atau diculik.” Hmmmmm.... bagi kami kata itu sama saja artinya dengan “jemput aku dan tinggalkan permainan futsal yang gak penting itu”

Pria itu ingin dan butuh dihormati. Jangan pernah membandingkan kami dengan pria lain. Sekali lagi, kadang kalian melakukan tanpa sadar. Misalnya anda mengucapkan “senang deh kalau ada yang buatin lagu seperti dia” sambil menunjuk seorang teman yang jago main musik.

oi.. It hurts.. Dalam kasus seperti ini, sebagian dari kami mungkin tiba-tiba memilih untuk mengikuti kursus musik. Dan sebagian lagi menerima kenyataan bahwa dia tidak begitu spesial.

Cinta itu timbul karena kita saling mengobrol. Tapi tahukah kalian kalau kita jarang ketemu maka perasaan itu mungkin hilang? Salah satu dasar dalam membangun hubungan adalah komunikasi.

Dalam Long distance realitionship, komunikasi antar pasangan otomatis tidak selancar jika anda menjalani hubungan jarak dekat.sekalipun sudah banyak alat untuk berkomunikasi di jaman modern ini. Kami tetap membutuhkan pertemuan fisik. Dampak dari komunikasi yang putus itu adalah ketidak setiaan. Pria merasa lebih nyaman saat pasangannya ada di dekatnya.