- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
50 Tahun Uni Afrika, Dubes Zimbabwe Acungkan Jempol ke RI


TS
zambia.zimbabwe
50 Tahun Uni Afrika, Dubes Zimbabwe Acungkan Jempol ke RI
Tepat pada Peringatan 50 Tahun Uni Afrika, Duta Besar Zimbabwe untuk Indonesia Alice Magezza menyinggung Konferensi Asia Afrika (KAA), serta peranan Indonesia dalam membina hubungan yang baik dengan negara-negara Afrika. Magezza turut menjelaskan bahwa saat ini Afrika sudah jauh lebih berkembang ketimbang di masa lalu.
"Dalam peringatan tahun ini, kami akan memperingati Pan-Afrikanisme, persatuan Afrika. Pada sat Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, hanya ada enam negara yang baru merdeka. Namun saat ini, negara Afrika seluruhnya sudah merdeka dan berkembang," ujar Magezza di kantor Wisma Antara, Jakarta, Kamis (23/5/2013).
"Pendapatan domestik bruto kita meningkat dan kami berharap terus meningkat di masa yang akan datang. Kenaikan pendapatan itu juga dialami oleh negara-negara Afrika yang tidak memproduksi minyak," paparnya.
Dubes perempuan itu juga mengingatkan kembali keeratan hubungan Indonesia dan Afrika. Menurutnya, hubungan itu sudah banyak dipengaruhi dengan sejarah, banyak pula kesamaan antara Indonesia dan negara-negara Afrika terutama Zimbabwe.
"Banyak sekali kesamaan antara Indonesia dan Zimbabwe, cara kalian memasak sayur sama seperti kami. Batik yang ada di Indonesia juga mirip dengan corak pakaian di Zimbabwe (dan negara Afrika lainnya)," tutur Magezza
Magezza pun mengapresiasi peranan Indonesia dalam APEC, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Menurutnya, Indonesia bisa membawa banyak keuntungan dalam forum-forum ekonomi itu dan sampai saat ini, sudah banyak pengusaha-pengusaha Indonesia yang mendatangi Indonesia.
Pada kesempatan itu, Magezza menyebut nama-nama tokoh Afrika yang berjuang dalam Konferensi Asia Afrika. Mereka antara lain adalah Presiden Gamal Abdul-Nasser di Mesir, Ahmed Ben Bella di Aljazair, Raja Hassan dari Maroko, serta beberapa tokoh lainnya.
Sumber
"Dalam peringatan tahun ini, kami akan memperingati Pan-Afrikanisme, persatuan Afrika. Pada sat Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, hanya ada enam negara yang baru merdeka. Namun saat ini, negara Afrika seluruhnya sudah merdeka dan berkembang," ujar Magezza di kantor Wisma Antara, Jakarta, Kamis (23/5/2013).
"Pendapatan domestik bruto kita meningkat dan kami berharap terus meningkat di masa yang akan datang. Kenaikan pendapatan itu juga dialami oleh negara-negara Afrika yang tidak memproduksi minyak," paparnya.
Dubes perempuan itu juga mengingatkan kembali keeratan hubungan Indonesia dan Afrika. Menurutnya, hubungan itu sudah banyak dipengaruhi dengan sejarah, banyak pula kesamaan antara Indonesia dan negara-negara Afrika terutama Zimbabwe.
"Banyak sekali kesamaan antara Indonesia dan Zimbabwe, cara kalian memasak sayur sama seperti kami. Batik yang ada di Indonesia juga mirip dengan corak pakaian di Zimbabwe (dan negara Afrika lainnya)," tutur Magezza
Magezza pun mengapresiasi peranan Indonesia dalam APEC, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Menurutnya, Indonesia bisa membawa banyak keuntungan dalam forum-forum ekonomi itu dan sampai saat ini, sudah banyak pengusaha-pengusaha Indonesia yang mendatangi Indonesia.
Pada kesempatan itu, Magezza menyebut nama-nama tokoh Afrika yang berjuang dalam Konferensi Asia Afrika. Mereka antara lain adalah Presiden Gamal Abdul-Nasser di Mesir, Ahmed Ben Bella di Aljazair, Raja Hassan dari Maroko, serta beberapa tokoh lainnya.
Quote:
Sumber
Diubah oleh zambia.zimbabwe 07-06-2014 10:16
0
2.4K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan