Permisi agan-agan semua, ane cuma mau share tentang iklan ini gan


Ane sebelumnya gak tertarik nonton iklan-iklan di Youtube, tapi pas ane liat iklan ini, ane jadi terharu gan. Terlepas dari ini adalah iklannya Lif*b*y serta bantuan2 dari Lif*b*y untuk warga disana, ane cukup salut sama pembuatan iklan ini, awalnya ane gak tau gan, ini iklan apa, terus ditengah2 iklan ane dah nebak pasti iklan mengenai perubahan iklim atau semacam iklan lingkungan, tapi ane jadi paham pas ane ngeliat bagian akhirnya, disitulah ane jadi terharu gan. Mungkin sosok "Utari" di iklan ini digambarkan seperti orang sakit jiwa, tapi pada dasarnya kalau ane menilai gak begitu gan, sebab mungkin utari belum siap menerima kenyataan kalau anaknya akhirnya meninggal, selain itu ane juga bersimpati dengan suaminya utari gan, sebab pada dasarnya suami utari pun tidak bisa menghilangkan kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal, tapi suami utari cukup kuat untuk menutupi itu, hingga akhirnya dia bilang "besok hari yang penting buatmu, usiamu lima tahun, tidur yang nyenyak ya anakku", dari sini ane mau cuma ngasih tau gan, gimana kalo situasi yang dialami oleh utari dan suaminya menimpa kita gan, dan ane cuma mau bilang, bahwa sudah saatnya kita menghargai hidup dan kehidupan selama kita masih mampu merangkulnya dengan baik....

sekedar info aja gan, desa yang di tinggali utari namanya Desa Bitobe, Desa Terpencil di Kupang yang Masih Kesulitan Air Bersih

(Letak mata air sangat jauh dan belum cukup dikembangkan oleh masyarakat sekitar, sehingga tidak ada aliran air bersih ke dalam rumah. Penduduk, terutama anak-anak harus mengambil dari mata air yang berjarak beberapa kilometer untuk keperluan air bersih di rumah maupun sekolah.)


Karena jauhnya sumber air, anak-anak harus membawa jeriken berisi air sebelum berangkat dan pulang sekolah. Air yang dibawa sebelum berangkat sekolah digunakan untuk keperluan di sekolah, sedangkan air yang dibawa sepulang sekolah digunakan untuk keperluan di rumah


Kondisi fasilitas sanitasi dasar juga tidak memadai. Kurangnya informasi tentang hidup sehat membuat penduduk desa kebanyakan belum memiliki kebiasaan yang mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang menunjukkan kepedulian kepada masalah kesehatan, seperti mandi, cuci tangan pakai sabun di saat-saat penting, atau juga menyikat gigi.


Kegiatan warga Bitobe di pagi hari, mengambil air menggunakan jeriken atau ember di embung (kolam buatan) yang belum mengering.


Desa Bitobe termasuk salah satu daerah terparah di Kupang. Kontur topografinya berbukit-bukit, dengan kondisi infrastruktur jalan yang tidak bagus, serta seringkali tidak bisa dilalui bila musim hujan. Jarak dari kota Kupang sekitar 180-200 km, yang karena kondisi jalan maka harus ditempuh dengan waktu 5-7 jam dari Kupang.


Kondisi yang gersang dan sulit air, membuat penduduk desa hanya bisa bercocok tanam selama 110 hari dalam setahun selama musim hujan. Hasil panen selama musim hujan, seperti jagung dan padi, akan disimpan di atap rumah selama musim panas. Bahan pangan tersebut selalu diasapi agar dapat bertahan selama bertahun-tahun


Beginilah bentuk kamar mandi yang ada di desa Bitobe, berupa bilik kecil terbuat dari batang kayu yang hanya bisa digunakan untuk buang air kecil. Untuk keperluan airnya, warga terlebih dahulu harus berjalan kaki beberapa kilometer


Inilah salah satu mata air bersih di desa Bitobe. Ukurannya sangat kecil untuk bisa memenuhi kebutuhan air satu desa. Untuk mendapatkannya, warga juga harus berjalan kaki beberapa kilometer


Penampakan desa Bitobe yang terlihat gersang dan kering.

Bila di beberapa daerah di Indonesia Timur 'mata air su dekat', tidak demikian dengan desa Bitobe yang terdapat di kecamatan Amfoang Tengah, Kupang.

Miris rasanya kalo ngeliat yang begini gan, Indonesia yang sudah lama merdeka, yang katanya kaya sumber daya alam, dengan jumlah 17000 pulau dan jumlah penduduk 240 juta jiwa penduduk, kita semua masih harus di suguhkan dengan kenyataan seperti ini, semoga presiden kita yang akan datang dapat memprioritaskan Indonesia timur sebagai objek pembangunan bukan hanya fisik tapi juga pemberdayaan manusianya, hidup Indonesia....
Sumber