Kaskus

Food & Travel

goindonesiacomAvatar border
TS
goindonesiacom
Mengintip Stasiun Ala Eropa di Jakarta Utara
Mengintip Stasiun Ala Eropa di Jakarta Utara

Stasiun Tanjung Priok


Mengintip Stasiun Ala Eropa di Jakarta Utara
Mungkin kawasan Tanjung Priok sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya, serta para pendatang dari dan ke Jakarta. Ya, kawasan ini memang terkenal dengan pelabuhannya yang kerap kali terjadi kemacetan panjang di kawasan ini. namun, di balik hiruk pikuk Tanjung Priok dengan perjalanan kapal yang hilir mudik berlayar, Anda dapat menemukan stasiun cantik yang menjadi salah satu saksi bisu Indonesia di masa lalu. Stasiun Tanjung Priok namanya.

Salah satu stasiun tertua di Indonesia ini terletak di seberang Pelabuhan Tanjung priok, Jakarta Utara. Dengan keindahan dan cerita masa lalunya, stasiun ini menjadi cagar budaya DKI Jakarta. Meski sudah direnovasi menjadi lebih modern, sisa kejayaan Belanda Abad ke-19 ini masih tetap terasa. Atmosfer bangunan buatan Eropa terasa ketika memandang sekeliling stasiun. Masih ada bekas penginapan yang terkunci rapat di atas ruangan kepala stasiun, tepatnya di sayap kiri bangunan.

Perpaduan gaya neo klasik dan kontemporer di atas tanah seluas 46.930 meter persegi dengan luas bangunan 3.768 meter persegi tersebut membuat bangungan stasiun ini megah dan mewah. Mirip dengan stasiun di London, Berlin dan Belanda. Memang tidak bisa dipungkiri, pembangunan Stasiun Tanjung Priok tersebut ditujukan untuk menghubungkan antara Pelabuhan Tanjung Priok dan Batavia yang berada di selatan.

Selain itu, stasiun tersebut juga menjadi tempat persinggahan para pekerja Eropa setelah melakukan perjalanan di atas kapal, sehingga terdapat tempat makan dan penginapan. Lalu, digunakan untuk naik turun penumpang hingga tahun 2000, tetapi setelah itu tidak beroperasi sampai dilakukan renovasi besar-besaran dan dibuka kembali pada tahun 2009.

Peninggalan Sejarah Yang Terpelihara
Stasiun Tanjung Priok dirancang oleh CW Koch Statts Spoorwegen dan dibangun saat kepemimpinan Gubernur Jenderal AFW Idenburg pada tahun 1914. Stasiun ini memiliki delapan jalur sepur dengan enam peron. Kapasitasnya hampir sama dengan Stasiun Jakarta Kota yang memiliki 12 jalur sepur dan 12 peron.

Menariknya lagi dari stasiun ini adalah misteri bunker yang sepertinya dulu menjadi tempat penyimpanan logistik saat masa penjajahan Belanda. Ada lagi bekas toilet VVIP yang measih dipertahankan ornamen modern tapi unik dan kelengkapannya. Ruangan-ruangan antik juga dalam kondisi terpelihara, seperti dapur yang lengkap dengan lemari makan, ruang kecil mirip dengan lift yang menggunakan tali untuk mengantarkan bahan makanan, ruang dansa tempo dulu, kantor dan juga ruang resepsionis. Keunikan tersebut semakin menambah daya tarik bagi yang mengetahuinya.
Spoiler for Stasiun Tanjung Priok Tempo Dulu:

Spoiler for Stasiun Tanjung Priok Kini:

0
2K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan