- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rakyat tak butuh pemimpin pandai orasi dan tak mampu kerja


TS
Z0mby
Rakyat tak butuh pemimpin pandai orasi dan tak mampu kerja
Merdeka.com - Peneliti Senior Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyatakan dirinya menilai ada upaya penyesatan opini bahwa orasi atau pidato bagi calon pemimpin lebih penting dibandingkan kinerjanya.
"Penilaian itu menyesatkan. Kemampuan seorang pemimpin tak bisa hanya dinilai dari kepiawaian berorasi. Masyarakat tak butuh pemimpin yang hanya pandai orasi tapi tak mampu bekerja," tegas Lucius Karus, Kamis (5/6).
Dia menilai, apabila kemampuan memimpin hanya dilihat dari cara berbicara di depan publik, maka menjadi sangat keliru dan merendahkan arti demokrasi.
Lagipula, Jokowi dari awal menegaskan bahwa dirinya tak pandai berpidato dan lebih menunjukkan kepada masyarakat hasil kerja nyata yang teruji.
"Jokowi dikenal karena karakter personal yang bersahaja, pekerja keras yang tidak banyak berorasi dengan teori yang rumit dan ilmiah macam-macam. Apa untungnya bagi masyarakat kalau cuma ngomong saja," tegas Lucius.
Menurut dia, bila ingin melihat kemampuan seseorang, yang lebih baik adalah dengan mengadu pasangan calon masing-masing dengan melihat track record masing-masing.
Karena itu, dia berharap Jokowi tak perlu sibuk dengan debat tak penting soal kemampuan berpidato. Panggung orasi dan kampanye, kata Lucius, jelas bukan tempat untuk menguji kapasitas Jokowi.
"Dan yang paling penting bahwa pendekatan panggung melalui orasi kerap membungkus banyak kebohongan dan klaim-klaim yang tidak terkonfirmasi. Tipu daya orator dengan kepiawaiannya berpidato jelas membodohi pendengar," jelasnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/rak...mpu-kerja.html
politisi dan koruptor itu kebykan jago ngomong,jago cari alesan biar ga ketauan boroknya.jarang bgt ketemu koruptor yg bego ngomongnya....biasana yg bego pun yg jadi kambing item buat nutupin jejak......
mendingan yg ga bs ngomong tapi biasa kerja dan biasa ada hasilnya...
karna kita uda puluhan taon dibius yg jago ngomong dan ga maju"
"Penilaian itu menyesatkan. Kemampuan seorang pemimpin tak bisa hanya dinilai dari kepiawaian berorasi. Masyarakat tak butuh pemimpin yang hanya pandai orasi tapi tak mampu bekerja," tegas Lucius Karus, Kamis (5/6).
Dia menilai, apabila kemampuan memimpin hanya dilihat dari cara berbicara di depan publik, maka menjadi sangat keliru dan merendahkan arti demokrasi.
Lagipula, Jokowi dari awal menegaskan bahwa dirinya tak pandai berpidato dan lebih menunjukkan kepada masyarakat hasil kerja nyata yang teruji.
"Jokowi dikenal karena karakter personal yang bersahaja, pekerja keras yang tidak banyak berorasi dengan teori yang rumit dan ilmiah macam-macam. Apa untungnya bagi masyarakat kalau cuma ngomong saja," tegas Lucius.
Menurut dia, bila ingin melihat kemampuan seseorang, yang lebih baik adalah dengan mengadu pasangan calon masing-masing dengan melihat track record masing-masing.
Karena itu, dia berharap Jokowi tak perlu sibuk dengan debat tak penting soal kemampuan berpidato. Panggung orasi dan kampanye, kata Lucius, jelas bukan tempat untuk menguji kapasitas Jokowi.
"Dan yang paling penting bahwa pendekatan panggung melalui orasi kerap membungkus banyak kebohongan dan klaim-klaim yang tidak terkonfirmasi. Tipu daya orator dengan kepiawaiannya berpidato jelas membodohi pendengar," jelasnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/rak...mpu-kerja.html
politisi dan koruptor itu kebykan jago ngomong,jago cari alesan biar ga ketauan boroknya.jarang bgt ketemu koruptor yg bego ngomongnya....biasana yg bego pun yg jadi kambing item buat nutupin jejak......
mendingan yg ga bs ngomong tapi biasa kerja dan biasa ada hasilnya...
karna kita uda puluhan taon dibius yg jago ngomong dan ga maju"
0
1.9K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan