Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mashakoAvatar border
TS
mashako
Pihak TNI dan Kubu Prabowo-Hatta Bantah ada Instruksi ke Babinsa. 'Play Victim' lagi?
TNI: Tak Ada Instruksi ke Babinsa Data Preferensi Pilihan Warga di Pilpres
Kamis, 5 Juni 2014 | 18:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan, tidak ada instruksi kepada bintara pembina desa (Babinsa) untuk mendata preferensi pilihan warga dalam pemilu presiden mendatang.

"Tidak ada pendataan," kata Fuad dalam wawancara dengan Kompas TV di Jakarta, Kamis (5/6/2014). Hal itu dikatakan Fuad menanggapi informasi adanya pendataan oleh orang yang mengaku Babinsa di wilayah Cideng, Jakarta Utara.

Fuad mengatakan, pihaknya sedang menelusuri informasi tersebut. Instruksi sudah diberikan secara berjenjang mulai dari Kodam, Kodim, hingga Koramil. Hingga saat ini, kata dia, belum ditemukan adanya anggota Babinsa yang melakukan pendataan preferensi pilihan warga.

Fuad menegaskan, pihaknya netral dalam Pemilu sesuai instruksi dari Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. Jika nantinya hasil penelusuran ternyata informasi itu benar, ia memastikan akan ada tindakan dari institusi.

Seperti diberitakan, menjelang pemilu presiden, warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku Babinsa. Masalahnya, dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
http://nasional.kompas.com/read/2014...rga.di.Pilpres

Kubu Prabowo-Hatta Bantah Kerahkan Babinsa
Kamis, 5 Juni 2014 | 13:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Tantowi Yahya membantah pihaknya sengaja mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mengarahkan pilihan warga.

"Yang jelas dari pihak kami, tidak ada strategi seperti itu," kata Tantowi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (5/6/2014) siang.

Tantowi menilai, cara-cara seperti itu melanggar aturan dan jauh dari cara-cara yang terhormat.

Menurut dia, Prabowo-Hatta selalu melakukan persaingan yang adil dan jauh dari unsur-unsur kecurangan. "Prabowo-Hatta hanya ingin menang dengan bermartabat," ujarnya.

Seperti diberitakan, menjelang pemilu presiden, warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku Babinsa.

Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (baca: Datangi Rumah ke Rumah, Anggota Babinsa Arahkan Warga Pilih Prabowo).
http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp

Hashim Djojohadikusumo bantah kerahkan Babinsa untuk Prabowo
Kamis, 5 Juni 2014 14:52

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membantah adanya upaya untuk mengerahkan bintara pembina desa (babinsa) di sejumlah desa. Dikabarkan, pengerahan tersebut dilakukan agar warga memilih salah satu calon presiden.

"Enggak ada, tidak ada," ujar Hashim di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (5/6).

Saat dicecar berbagai pertanyaan, Hashim berupaya menyatakan TNI harus menjaga netralitasnya. Jika tidak, maka tindakan itu bakal mempersulit Prabowo Subianto untuk duduk di kursi presiden.

"Ya kalau ada yang dukung Prabowo kita susah dong. Tapi TNI kan harus netral. Kalau keluarga, anak istrinya bebas dong," tandasnya.

Ketika kembali disinggung soal adanya pengerahan babinsa di beberapa daerah, dia kembali membantah. "Yang pasti TNI harus netral. Babinsa harus netral. Tidak boleh pilih Jokowi, juga tidak boleh Prabowo," tutupnya.
http://www.merdeka.com/politik/hashi...k-prabowo.html

-----------------------

Hanya timses capres bodohlah kalau betul nyuruh-nyuruh aparat, terus dipesani agar warga memilih si anu ... di Jakarta pulak! Kalau di luar jawa atau di pantai selatan sana, mungkin masih masuk akal!

Dan yang menarik dicermati, media yang membuat laporan khusus untuk kasus pendataan warga oleh babinsa ini, dengan membuat index laporan sampai 2 halaman berita, kok yaa media yang itu-itu jua, KOMPAS. you know lah!


emoticon-Ngakak
0
2.9K
43
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan