Jusuf Kalla Siap Ditelusuri Rekam Jejaknya

JAKARTA — Calon wakil presiden Jusuf Kalla menyatakan siap menghadapi pertarungan Pemilu Presiden 2014. Ia mengaku tak keberatan semua rekam jejaknya diungkap.

"Silakan saja (diungkap rekam jejak), saya siap," kata Kalla, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/6/2014). Pernyataan Kalla itu merupakan penguat dari keinginannya pada gelaran pemilu yang damai dan jauh dari fitnah.

Kalla merasa lebih dapat menerima kampanye negatif tetapi sesuai fakta dan data ketimbang kampanye hitam yang tak diperkuat data dan hanya fitnah. Kalla hadir di Bidakara untuk melakukan deklarasi damai yang diinisiasi oleh Komisi Pemilihan Umum.

Deklarasi ini dihadiri dua pasangan calon peserta Pemilu Presiden 2014. Dua pasangan ini adalah Joko Widodo-Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Para petinggi partai pengusung kedua pasangan turut pula hadir dalam deklarasi itu.

JK: Kampanye Hitam Jangan, Kampanye Negatif Boleh Asal...

Jusuf Kalla meminta kampanye Pemilihan Presiden 2014 dilakukan dengan damai tanpa menebar fitnah. Ia menyayangkan banyaknya kampanye hitam dan kampanye negatif saat ini.

“Black campaign tidak boleh. Jangan fitnah. Kampanye negatif boleh selama ada data dan kebenaran,” kata calon wakil presiden pendamping Joko Widodo itu dalam Deklarasi Pemilu Presiden Berintegritas dan Damai di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa malam 3 Juni 2014.

JK menyatakan, kampanye hitam merugikan kedua pasangan calon. Saat ini, menurut JK, dia dan Jokowi pun kerap mendapat cemoohan dari sebagian masyarakat karena serangan kampanye hitam dan kampanye negatif tersebut.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum melarang capres-cawapres untuk saling menyinggung lawan politik, baik melaui media sosial maupun dalam kampanye terbuka.

Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan kampanye hitam di media sosial saat ini menjadi perhatian utama KPU dan Badan Pengawas Pemilu. (art)