Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gampang11Avatar border
TS
gampang11
Mengambil keputusan tegas dan cepat, Jokowi Bikin Para Menteri Terpelongo
Metrotvnews.com, Jakarta: Pesona Joko Widodo ternyata mampu membuat para menteri terpelongo. Gubernur DKI Jakarta ini bicara visi misi di depan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Perekonomian Chairul Tanjung dan Gubernur BI Agus Martowardoyo saat menghadiri Rakornas V Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) 2014.

Jokowi mengatakan komunikasi menjadi masalah utama antara pemerintah pusat dengan daerah. Selama ini, kata dia, komunikasi yang terjalin antara keduanya sangat kurang, sehingga berimbas pada stabilitas harga di tiap daerah.

"Pengalaman yang kita lihat di lapangan, hanya masalah komunikasi antara pusat dengan Gubernur dan Wali Kota, komunikasi ini harus rutin setiap bulan," ucapnya di hadapan para menteri dan ratusan hadirin di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (21/5/2014).

Mengenakan batik lengan panjang bercorak cokelat, Jokowi dengan mantap berbicara di depan podium. Banyak para tamu berdecak kagum terutama saat bicara soal pengurangan jumlah impor. Jokowi menyebut Pemrov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Pemrov Sulawesi Selatan, Lampung dan NTT.

"Kemarin saya main ke Sulsel, ada surplus beras 2,6 juta ton. Detik itu juga saya tanda tangan dengan Gubernur Sulsel dan berasnya langsung dikirim ke Jakarta. Ketakutan saya jika tidak distok dari Sulsel, nanti diisi beras impor. Saya ingin mencegahnya, walaupun saat beras sudah datang, Jakarta masih ngutang. Di Lampung juga buah dan sayur melimpah, untuk apa kita impor," beber Mantan Wali Kota Surakarta ini.

Mendengar itu, Gamawan Fauzi tampak serius sambil menopangkan tangan di dagunya. Sementara Chairul Tanjung terlihat mengangguk-angguk sembari tersenyum.

Gamawan mengatakan kerja sama antardaerah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan harus ditiru oleh provinsi dan daerah lainnya.

"Kerja sama yang dilakukan Pak Jokowi kemarin dengan pemprov Sulsel bagus sekali. Jakarta kekurangan beras, Sulses kelebihan beras. Memang harus seperti itu, satu daerah kekurangan namun ada satu daerah yang kelebihan, saling melengkapi," papar Gamawan.

Sementara untuk memudahkan kerjasama antardaerah, lanjut Jokowi, dibutuhkan infrastruktur laut yang memadai, seperti pembangunan tol laut di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Jokowi mengatakan ini bertujuan agar biaya kirim lebih murah.

"Harus dibangun biar biaya kirim murah. Masak biaya kirim dari Jawa ke Eropa lebih murah daripada ke Papua. Di Belawan, Papua, ada deep seaport, tiap hari ada kapal besar, saya yakin harga semen di Jawa Rp50 Ribu di Papua juga sama, biar keadilan merata. Kemudian di NTT, 40 Ribu sapi bisa sebenarnya sekali angkut, tapi kapal kita cuma 200 sekali angkut," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya mengatakan pemikiran Jokowi ini patut untuk diimplementasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

"Saya setuju dengan pemikiran Pak Jokowi, agar harga di Jawa sama di Papua," katanya. (Bob)
Sumber

Jokowi Pamer Beras dari Sulsel Hasil Kerja Kilat



JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jakarta Joko Widodo blusukan di Pasar Induk Beras Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (28/5/2014) sore. Dia meninjau empat kontainer beras yang didatangkan dari Sulawesi Selatan, hasil kerja sama kedua pemerintah provinsi.

"Ini beras yang kemarin kita beli dari Sulsel. Ada tujuh kontainer, yang sudah sampai empat kontainer. Tiga lagi masih di jalan," ujar Jokowi di sela blusukannya tersebut.

Jokowi mengatakan, kerja sama distribusi komoditas pangan semacam itu memberikan dampak positif bagi petani padi di daerah asal, konsumen, hingga pedagang di daerah pasar. Petani di Sulawesi Selatan, lanjut Jokowi, mendapatkan kepastian pasar.

Dengan begitu petani tidak dipermainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melalui sistem ijon (membeli padi hijau dengan harga murah). Kesejahteraan petani pun diharap membaik.

"Yang terpenting ada tambahan suplai beras di pasar beras Cipinang. Pedagangnya untung, konsumen juga untung. Kan harganya menjadi murah karena ketersediaan aman," ujarnya.

Sekedar gambaran, tiap hari kebutuhan beras di Jakarta sebesar dua ribu ton. Jokowi yakin, kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dapat berlanjut di masa mendatang, bahkan jika dirinya terpilih menjadi presiden dalam pilpres 9 Juli 2014.

"Hubungan ini sudah bukan antarpemerintah, tapi pengusaha. Mereka sudah ketemu, saling percaya, ya jadi pasti berkelanjutan," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta menandatangani kerja sama dengan Pemprov Sulsel dalam hal ketahanan pangan. Sejumlah kekayaan daerah di Sulsel didistribusikan ke Ibu Kota, antara lain beras, daging sapi dan ikan.
Sumber


"Jokowi" Lebih Baik Impor Beras Dari Sulsel Daripada Dari Luar Negeri





Jakarta Teken Kerja Sama Perdagangan dengan Sulsel

Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya usai penandatanganan nota kesepakatan tersebut di pelabuhan peti kemas Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/5/2014), mengatakan kesepakatan tersebut dibuat hanya dalam waktu tiga jam. Hal itu membuktikan bahwa jika berniat untuk menyelesaikan permasalahan rakyat, maka tidak menutup kemungkinan sebuah kerja sama dirancang dalam waktu singkat. Sumber
Diubah oleh gampang11 06-06-2014 00:44
0
6K
51
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan