- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Apa Pendapatmu Kalo Harga BBM kembali dinaikkan?


TS
abdht
Apa Pendapatmu Kalo Harga BBM kembali dinaikkan?
Selamat siang agan agan,ane newbie gan. Ane pengen nulis ini soalnya pas ane lagi belajar buat UAS tiba tiba terlintas ide ini. Jadi ane pengen nyoba nulis,hehe. Semoga tulisan ane ini ga repost gan,hehe 
Seperti yang kita tahu,nilai tukar Rupiah hari ini (03/06) melemah hingga menyentuh angka Rp. 11.820/USD. Sebenarnya rupiah melemah emang udah lama kan ya? Hehe. Dan rata rata emang selalu dikisaran Rp.11.000/USD. Hal ini menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal. Dampaknya kita sebagai konsumer mengurangi konsumsi barang impor seperti alat elektronik. Di sisi lain, dengan melemahnya nilai tukar rupiah, seharusnya justru akan meningkatkan ekspor kita,kenapa? Karena harga barang Indonesia menjadi lebih murah,sehingga memicu produsen lokal untuk menambah pasokan ekspor. Namun kenyataanya,transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit, artinya impor kita masih lebih besar daripada ekspor.
Penyebabnya adalah dengan melemahnya nilai tukar rupiah disertai dengan tingginya konsumsi domestik akan BBM menyebabkan harga BBM impor semakin mahal.Seperti yang kita ketahui hampir sebagian besar konsumsi BBM kita dipenuhi melalui impor.
Saat ini harga keekonomian bensin premium seharusnya adalah sekitar Rp.10.000/Liter. Namun dengan adanya subsidi, harga bensin premium sekarang menjadi Rp.6.500/Liter. Artinya adalah kita semua (pengguna bensin premium) menikmati subsidi pemerintah sebesar Rp.3.500/Liter. Seperti yang kita tahu, pengguna BBM bersubsidi adalah hampir seluruh lapisan masyarakat. Yang kaya sama yang miskin sama sama pake bensin bersubsidi. Berarti kebijakan subsidi ini kurang tepat sasaran bukan?
Dari sumber yang saya baca, konsumsi BBM kita tahun 2013 lalu sebesar 48 JUTA KILOLITER!! Artinya adalah pengeluaran pemerintah untuk mensubsidi BBM yang kita gunakan adalah sebesar Rp.168 TRILYUN (48 juta kilo liter x 3.500/liter)!
Dari data yang saya ambil dari http://www.kemenkeu.go.id/Page/infog...afis-apbn-2014jumlah pengeluaran Pemerintah Indonesia untuk subsidi sebesar Rp.282 TRILYUN. Padahal Pengeluaran total Pemerintah Indonesia sebesar Rp.1.800 TRILYUN. Artinya adalah 15,6 % pengeluaran total pemerintah Indonesia digunakan untuk subsidi BBM.
Sekarang bandingkan dengan pengeluaran pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur tahun 2014 yaitu hanya sekitar Rp.120 TRILYUN. Dengan biaya tersebut, pemerintah dapat membangun jalan baru sepanjang 3.800 km, rel kereta baru 98 km, membangun 20 bandara baru, serta 60 pelabuhan baru.
Coba kita mau menyisihkan uang SERIBU RUPIAH saja untuk konsumsi BBM atau subsidi BBM dari pemerintah menjadi Rp.2.500/Liter atau harga BBM subsidi menjadi Rp.7.500/Liter. Artinya pemerintah bisa mengehemat pengeluarannya untuk subsidi BBM sebesar Rp.80 TRILYUN/tahun!!
Bayangkan dengan jumlah tersebut Rp.80 TRLIYUN dilimpahkan ke pembangunan infrastruktur. Total biaya pembangunan Double Track di PANTURA (termasuk pembebasan lahan) hanya Rp.10 TRILYUN, artinya dengan penghematan Rp.80 TRILYUN/tahun pemerintah kita dapat membuat 8 Double Track!!
Lalu proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera hanya membutuhkan biaya total sebesar Rp.150 TRILYUN. Artinya pemerintah cukup menunggu 2 tahun agar dapat mengumpulkan dana sebesar Rp.160 TRILYUN, sehingga bisa digunakan untuk membiayai Jalan Tol Trans Sumatera.
Saat ini Indonesia menjadi peringkat 3 terbawah dunia dalam hal infrastruktur.
Padahal Indonesia menjadi buruan para investor untuk mengembangkan investasi mereka. Namun dengan minimnya fasilitas infrastruktur membuat para investor tersebut harus berpikir ulang. Biaya transportasi menjadi sangat mahal bagi mereka.
Manfaat lain dengan mengurangi subsidi BBM adalah pemerintah dapat mengalokasikan dana tersebut untuk memperbaiki infratruktur lain seperti alat transportasi umum. Uang tersebut dapat dilimpahkan untuk subsidi biaya transportasi umum. Saat ini kita sudah merasakan betapa murahnya menggunakan kereta api. Dulu (tahun 2013) kereta jarak jauh rata rata memakan biaya sekitar Rp.150.000. Sekarang (setelah April 2014) setelah ada subsidi kereta jarak jauh hanya menjadi rata rata Rp.70.000. Hal tersebut membuat kita beralih ke transportasi umum karena lebih murah dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Hasilnya? Jalan jalan umum menjadi berkurang kepadatannya (menjadi tidak macet) karena orang orangnya udah pindah ke transportasi umum.
Selain Transportasi umum, pemeirntah juga dapat meningkatkan fasilitas penunjang pendidikan. Pemerintah dapat memaksimalkan pembangunan sektor pendidikan. Banyak sekali gedung gedung sekolah yang tidak layak dipakai karena kondisi bangunannya yang memprihatinkan. Sekolah yang ada di pelosok dapat diperbaiki. Sehingga mereka masyarakat pelosok dapat menikmati fasilitas pendidikan. Kita tahu, pendidikan merupakan aset masa depan. Masa depan bangsa ini tergantung pada pendidikan yang diajarkan pada masa sekarang.
Namun bagaimana dengan inflasi? Bukankah dengan menaikkan harga bensin membuat harga barang pokok menjadi lebih mahal? Bakal banyak terjadi penimbunan bensin? BETUL. Namun ini merupakan masalah teknis, bagaimana cara pemerintah memutuskan kebijakan (mengurangi subsidi BBM) tersebut. Jika pemerintah bertele tele,terlalu lama, dan menimbulkan wacana di masyarakat, hal tersebut yang memicu kenaikan harga dan penimbunan. Response masyarakat terhadap wacana yang dibuat pemerintah membuat mereka panik dan cemas, hasilnya mereka akan menaikkan harga barang. Selain itu mereka akan menimbun BBM sebagai bentuk berjaga-jaga jika saja pemerintah jadi menaikkan harga BBM.
Lalu bagaimana caranya biar tidak terjadi inflasi dan penimbunan? Baiklah, yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah memutuskan kebijakan tersebut secara tegas,tidak bertele tele dan tidak tarik ulur yang menyebabkan wacana beredar di masyarakat. Sehingga tiba tiba harga bensin langsung meningkat tanpa pemberitahuan (wacana), sehingga tidak ada penimbunan.
Peningkatan harga barang itu pasti terjadi. Namun dampaknya dapat ditekan denga cara pemerintah menaikkan harga BBM tersebut secara gradual,tidak langsung meningkat tajam. Maksudnya gradual adalah menaikkan harga BBM nya sedikit sedikit tapi berkelanjutan. Bukan meningkatkan harga BBM secara besar besaran namun hanya sekali. Jika pemerintah meningkatkan seara gradual, maka inflasi dapat dikontrol. Bulan ini ditingkatkan Rp.7.000/Liter, lalu pasti akan terjadi gejolak ekonomi, tunggu response masyarakat, setelah keadaan ekonomi mulai kembali stabil, ditingkatkan lagi jadi Rp.7500/Liter, begitu seterusnya.
Selain itu, dengan meningkatkan harga BBM, pemerintah bisa mengalokasikan dana tersebut untuk mensejahterakan masyarakat miskin melalui Bantuan Langsung Tunai. Kebijakan ini mungkin lebih tepat sasaran dibandingkan memberikan subsidi BBM yang mana justru juga dinikmati oleh masyarakat menengah keatas. Mungkin kebijakan lain yang lebih tepat sasaran bisa berupa memberikan jaminan asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin atau memberikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat miskin.
Nah, dengan menyisihkan uang SERIBU RUPIAH kalian, bayangkan apa yang akan terjadi dengan infrastruktur di Indonesia dalam 5-10 tahun mendatang? Bukan tidak mungkin kereta tercepat di duniaseperti yang ada di Tiongkok bisa ada di Indonesia. Apalagi kalo subsidi BBM seluruhnya dihapus oleh pemerintah? Mungkin dalam 1 tahun Indonesia bisa semegah dan semewah Amerika atau Eropa
Ini pendapat ane sih gan,monggo kita sharing sharing pendapat agan disini.
Kalo berkenan Hehe

Quote:
DEMI INDONESIA YANG LEBIH MODERN 

Seperti yang kita tahu,nilai tukar Rupiah hari ini (03/06) melemah hingga menyentuh angka Rp. 11.820/USD. Sebenarnya rupiah melemah emang udah lama kan ya? Hehe. Dan rata rata emang selalu dikisaran Rp.11.000/USD. Hal ini menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal. Dampaknya kita sebagai konsumer mengurangi konsumsi barang impor seperti alat elektronik. Di sisi lain, dengan melemahnya nilai tukar rupiah, seharusnya justru akan meningkatkan ekspor kita,kenapa? Karena harga barang Indonesia menjadi lebih murah,sehingga memicu produsen lokal untuk menambah pasokan ekspor. Namun kenyataanya,transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit, artinya impor kita masih lebih besar daripada ekspor.
Spoiler for neraca transaksi berjalan:

Penyebabnya adalah dengan melemahnya nilai tukar rupiah disertai dengan tingginya konsumsi domestik akan BBM menyebabkan harga BBM impor semakin mahal.Seperti yang kita ketahui hampir sebagian besar konsumsi BBM kita dipenuhi melalui impor.
Saat ini harga keekonomian bensin premium seharusnya adalah sekitar Rp.10.000/Liter. Namun dengan adanya subsidi, harga bensin premium sekarang menjadi Rp.6.500/Liter. Artinya adalah kita semua (pengguna bensin premium) menikmati subsidi pemerintah sebesar Rp.3.500/Liter. Seperti yang kita tahu, pengguna BBM bersubsidi adalah hampir seluruh lapisan masyarakat. Yang kaya sama yang miskin sama sama pake bensin bersubsidi. Berarti kebijakan subsidi ini kurang tepat sasaran bukan?
Dari sumber yang saya baca, konsumsi BBM kita tahun 2013 lalu sebesar 48 JUTA KILOLITER!! Artinya adalah pengeluaran pemerintah untuk mensubsidi BBM yang kita gunakan adalah sebesar Rp.168 TRILYUN (48 juta kilo liter x 3.500/liter)!

Spoiler for APBN 2014:

Spoiler for APBN 2014:

Dari data yang saya ambil dari http://www.kemenkeu.go.id/Page/infog...afis-apbn-2014jumlah pengeluaran Pemerintah Indonesia untuk subsidi sebesar Rp.282 TRILYUN. Padahal Pengeluaran total Pemerintah Indonesia sebesar Rp.1.800 TRILYUN. Artinya adalah 15,6 % pengeluaran total pemerintah Indonesia digunakan untuk subsidi BBM.

Spoiler for APBN 2014:

Sekarang bandingkan dengan pengeluaran pemerintah untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur tahun 2014 yaitu hanya sekitar Rp.120 TRILYUN. Dengan biaya tersebut, pemerintah dapat membangun jalan baru sepanjang 3.800 km, rel kereta baru 98 km, membangun 20 bandara baru, serta 60 pelabuhan baru.

Coba kita mau menyisihkan uang SERIBU RUPIAH saja untuk konsumsi BBM atau subsidi BBM dari pemerintah menjadi Rp.2.500/Liter atau harga BBM subsidi menjadi Rp.7.500/Liter. Artinya pemerintah bisa mengehemat pengeluarannya untuk subsidi BBM sebesar Rp.80 TRILYUN/tahun!!

Bayangkan dengan jumlah tersebut Rp.80 TRLIYUN dilimpahkan ke pembangunan infrastruktur. Total biaya pembangunan Double Track di PANTURA (termasuk pembebasan lahan) hanya Rp.10 TRILYUN, artinya dengan penghematan Rp.80 TRILYUN/tahun pemerintah kita dapat membuat 8 Double Track!!
Lalu proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera hanya membutuhkan biaya total sebesar Rp.150 TRILYUN. Artinya pemerintah cukup menunggu 2 tahun agar dapat mengumpulkan dana sebesar Rp.160 TRILYUN, sehingga bisa digunakan untuk membiayai Jalan Tol Trans Sumatera.
Spoiler for Tol trans Sumatera:

Saat ini Indonesia menjadi peringkat 3 terbawah dunia dalam hal infrastruktur.

Manfaat lain dengan mengurangi subsidi BBM adalah pemerintah dapat mengalokasikan dana tersebut untuk memperbaiki infratruktur lain seperti alat transportasi umum. Uang tersebut dapat dilimpahkan untuk subsidi biaya transportasi umum. Saat ini kita sudah merasakan betapa murahnya menggunakan kereta api. Dulu (tahun 2013) kereta jarak jauh rata rata memakan biaya sekitar Rp.150.000. Sekarang (setelah April 2014) setelah ada subsidi kereta jarak jauh hanya menjadi rata rata Rp.70.000. Hal tersebut membuat kita beralih ke transportasi umum karena lebih murah dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Hasilnya? Jalan jalan umum menjadi berkurang kepadatannya (menjadi tidak macet) karena orang orangnya udah pindah ke transportasi umum.
Selain Transportasi umum, pemeirntah juga dapat meningkatkan fasilitas penunjang pendidikan. Pemerintah dapat memaksimalkan pembangunan sektor pendidikan. Banyak sekali gedung gedung sekolah yang tidak layak dipakai karena kondisi bangunannya yang memprihatinkan. Sekolah yang ada di pelosok dapat diperbaiki. Sehingga mereka masyarakat pelosok dapat menikmati fasilitas pendidikan. Kita tahu, pendidikan merupakan aset masa depan. Masa depan bangsa ini tergantung pada pendidikan yang diajarkan pada masa sekarang.

Namun bagaimana dengan inflasi? Bukankah dengan menaikkan harga bensin membuat harga barang pokok menjadi lebih mahal? Bakal banyak terjadi penimbunan bensin? BETUL. Namun ini merupakan masalah teknis, bagaimana cara pemerintah memutuskan kebijakan (mengurangi subsidi BBM) tersebut. Jika pemerintah bertele tele,terlalu lama, dan menimbulkan wacana di masyarakat, hal tersebut yang memicu kenaikan harga dan penimbunan. Response masyarakat terhadap wacana yang dibuat pemerintah membuat mereka panik dan cemas, hasilnya mereka akan menaikkan harga barang. Selain itu mereka akan menimbun BBM sebagai bentuk berjaga-jaga jika saja pemerintah jadi menaikkan harga BBM.
Lalu bagaimana caranya biar tidak terjadi inflasi dan penimbunan? Baiklah, yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah memutuskan kebijakan tersebut secara tegas,tidak bertele tele dan tidak tarik ulur yang menyebabkan wacana beredar di masyarakat. Sehingga tiba tiba harga bensin langsung meningkat tanpa pemberitahuan (wacana), sehingga tidak ada penimbunan.
Peningkatan harga barang itu pasti terjadi. Namun dampaknya dapat ditekan denga cara pemerintah menaikkan harga BBM tersebut secara gradual,tidak langsung meningkat tajam. Maksudnya gradual adalah menaikkan harga BBM nya sedikit sedikit tapi berkelanjutan. Bukan meningkatkan harga BBM secara besar besaran namun hanya sekali. Jika pemerintah meningkatkan seara gradual, maka inflasi dapat dikontrol. Bulan ini ditingkatkan Rp.7.000/Liter, lalu pasti akan terjadi gejolak ekonomi, tunggu response masyarakat, setelah keadaan ekonomi mulai kembali stabil, ditingkatkan lagi jadi Rp.7500/Liter, begitu seterusnya.
Selain itu, dengan meningkatkan harga BBM, pemerintah bisa mengalokasikan dana tersebut untuk mensejahterakan masyarakat miskin melalui Bantuan Langsung Tunai. Kebijakan ini mungkin lebih tepat sasaran dibandingkan memberikan subsidi BBM yang mana justru juga dinikmati oleh masyarakat menengah keatas. Mungkin kebijakan lain yang lebih tepat sasaran bisa berupa memberikan jaminan asuransi kesehatan untuk masyarakat miskin atau memberikan beasiswa pendidikan bagi masyarakat miskin.
Nah, dengan menyisihkan uang SERIBU RUPIAH kalian, bayangkan apa yang akan terjadi dengan infrastruktur di Indonesia dalam 5-10 tahun mendatang? Bukan tidak mungkin kereta tercepat di duniaseperti yang ada di Tiongkok bisa ada di Indonesia. Apalagi kalo subsidi BBM seluruhnya dihapus oleh pemerintah? Mungkin dalam 1 tahun Indonesia bisa semegah dan semewah Amerika atau Eropa

Ini pendapat ane sih gan,monggo kita sharing sharing pendapat agan disini.

Diubah oleh abdht 04-06-2014 12:39


nona212 memberi reputasi
1
6.9K
Kutip
153
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan