Quote:
Adik Prabowo Akan Keluar Dari Gerindra Jika Partainya Gandeng FPI
Bisnis.com, JAKARTA — Partai Gerindra mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak akan bekerjasama dengan Ormas Front Pembela Islam (FPI) untuk mendapatkan dukungan pada Pilpres 2014 nanti.
Pasalnya, dalam salah satu visi dan misi yang diusung oleh pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah dijelaskan bahwa Prabowo-Hatta akan mengedepankan nilai-nilai pluralisme.
Penegasan tersebut disampaikan oleh anggota tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta, Hashim S. Djojohadikusuma di Jakarta, Senin (2/6).
"Tidak ada Prabowo gandeng FPI. Penyataannya Prabowo yang selalu diplintir. Demi Tuhan Yesus Kristus itu saya katakan," tuturnya.
Adik kandung Prabowo tersebut juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil sikap untuk keluar dari Partai Gerindra, jika ada tanda-tanda Partai Gerindra ingin bekerjasama dengan FPI.
"Kalau Partai Gerindra ada kerjasama dengan FPI, saya akan keluar," tukasnya.
Sumber
Padahal
Quote:
Kubu Prabowo-Hatta akui ingin rangkul FPI
Merdeka.com - Kubu pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa mengakui merangkul banyak pihak untuk menyukseskan jalannya di Pilpres 9 Juli mendatang. Salah satu pihak yang dirangkul yakni organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI).
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengatakan, pihaknya tak menampik bila mendekati ormas yang dikenal kerap melakukan kekerasan tersebut.
"Kalau kita bisa merangkul yang moderat menjadi berkawan dengan baik. Karena kita mau mengajak seseorang lebih baik kita harus berkawan juga," kata Suhardi di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (2/6).
Terkait citra negatif FPI di masyarakat, menurut Suhardi, pihaknya merasa mampu untuk mengatasi tersebut. Dia bahkan menyatakan buat mengubah sisi negatif tersebut.
"Kita harus komunikasi. Kita lebih dekat, dengan itu kita bisa berdialog dengan baik. Jadi hal-hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin," terangnya.
Sebelumnya, Lembaga bentukan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, The Wahid Institute, menyesalkan langkah kandidat presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Hatta Rajasa yang merangkul organisasi Front Pembela Islam (FPI).
Peneliti The Wahid Institute Muhammad Subhi Azhari mengatakan, langkah politik Prabowo dan Hatta merangkul FPI secara moral sebagai bakal calon pemimpin tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat.
"Kurang bijaksana. Masyarakat akan menilai bahwa calon ini menoleransi kekerasan. Seakan-akan menoleransi kekerasan," katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (31/5).
Sebelumnya, Cawapres Hatta Rajasa membantah jika kehadirannya di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk mencari dukungan dari massa Islam. Hatta berkilah hanya meminta doa kepada Front Pembela Islam (FPI), Majelis Tafsiran Quran dan Majelis Rasulullah yang datang ke lokasi.
"Saya enggak usah menyampaikan siapa yang mendukung. Saya mengatakan tadi hanya mohon doanya saja," ujar Hatta kepada wartawan di lokasi, Selasa
Sumber
Nah loe, gimana hayo? Pilih FPI ato pilih adik?

Lagi lagi terjadi blunder karena counter sang adik. Pastinya prabowo bakal tak berdaya, lebih nurutin si adik. Kalo sampe hashim ngacir, habis tuh modal. Bisa2 prabowo cuma tinggal kolor

Makan buah simalakama, makan fpi adik ngacir, gak tarik fpi berkurang dong dukungan. Sok pluralis tapi sesungguhnya rakus. Kena batunya kau skrg wo
