- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Kenapa?] 3 Alasan (Tidak) Pilih Jokowi Jadi Presiden


TS
jasmev2014
[Kenapa?] 3 Alasan (Tidak) Pilih Jokowi Jadi Presiden
Haduh, Pernyataan Engkong
![[Kenapa?] 3 Alasan (Tidak) Pilih Jokowi Jadi Presiden](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/6797619_20140603042230.jpg)
Quote:
Jakarta – Capres Jokowi dianggap sebagai pemimpin yang merakyat, sederhana dengan gayanya yang khas “blusukan”. Jokowi semakin populer dengan pola pencitraan selama ini oleh media, Namun demikian kesan tersebut hanya sebatas tampak muka bahkan terkesan berlebihan, gaya ndeso Jokowi yang memelas berusaha mencuri hati rakyat ternyata palsu.
“Layaknya aktor peraih piala citra, Jokowi berlengak-lengok dan berperan sesuai arahan sutradara, kontras dengan yang terjadi di lapangan.” Ujar Direktur Pusat Studi Dan Kebijakan Publik AbdiProjo, Dwi Satya saat dihubungi tim media, Selasa (3/6/2014).
Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan alasan masyarakat mulai sadar bahwa selama ini terbius oleh pencitraan semu Jokowi.
“Pertama, Janji Jokowi membenahi jakarta terancam gagal, ada banyak program yang dicanangkan sejak dilantik menjadi gubernur tidak jelas arahnya, Permasalahan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS) dinilai sebagai program yang terburu-buru sehingga banyak bobol, Belum lagi masalah banjir minggu lalu (Jumat, 30/5) di beberapa jalur utama Jakarta terendam air menyebabkan macet luar biasa” ujarnya.
Sikap kesederhanaan Jokowi ini merupakan salah satu strategi untuk menunjukkan seolah dekat dengan rakyat. Jika di Pilkada Solo Jokowi berpura-pura menjadi seorang tukang tambal ban dan penarik becak, berbeda halnya ketika Jokowi menghadapi Pilpres 2014. Jokowi lebih memilih mengendarai bajaj menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketika mengikuti undian pasangan capres-cawapres untuk menarik simpati publik.
“Padahal sehari-hari naik Kijang Innova dan Land Cruiser bahkan untuk kampanye nasional ini mengunakan jet pribadi, Aksi Jokowi masuk gorong-gorong, Makan di warung tegal serta blusukan ke area banjir atau kebakaran hanya terjadi saat disorot kamera dan wartawan disekitarnya. Gaya Jokowi dengan “blusukan” ternyata tidak bisa menyelesaikan masalah, Saat korupsi bus Transjakarta mencuat seharusnya Jokowi secara proaktif melaporkan indikasi korupsi ke KPK seperti halnya saat menerima gitar Metallica dan kacamata pembalap Lorenzo, Jokowi langsung serahkan ke KPK agar terkesan pejabat bersih “ tuturnya.
Kepemimpinan Jokowi juga disorot saat banyak program Pemprov Jakarta tidak beres, Jokowi akan begitu cepat melemparkan kesalahan kepada anak buahnya jikalau perlu langsung di copot.
“Terakhir, Jokowi suka mencari kambing hitam bawahannya sehingga kinerja pemprov DKI amburadul, PNS tidak mendapat arahan jelas, yang penting pencitraan dirinya bagus“pungkasnya.
“Layaknya aktor peraih piala citra, Jokowi berlengak-lengok dan berperan sesuai arahan sutradara, kontras dengan yang terjadi di lapangan.” Ujar Direktur Pusat Studi Dan Kebijakan Publik AbdiProjo, Dwi Satya saat dihubungi tim media, Selasa (3/6/2014).
Lebih lanjut, Dwi mengungkapkan alasan masyarakat mulai sadar bahwa selama ini terbius oleh pencitraan semu Jokowi.
“Pertama, Janji Jokowi membenahi jakarta terancam gagal, ada banyak program yang dicanangkan sejak dilantik menjadi gubernur tidak jelas arahnya, Permasalahan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS) dinilai sebagai program yang terburu-buru sehingga banyak bobol, Belum lagi masalah banjir minggu lalu (Jumat, 30/5) di beberapa jalur utama Jakarta terendam air menyebabkan macet luar biasa” ujarnya.
Sikap kesederhanaan Jokowi ini merupakan salah satu strategi untuk menunjukkan seolah dekat dengan rakyat. Jika di Pilkada Solo Jokowi berpura-pura menjadi seorang tukang tambal ban dan penarik becak, berbeda halnya ketika Jokowi menghadapi Pilpres 2014. Jokowi lebih memilih mengendarai bajaj menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) ketika mengikuti undian pasangan capres-cawapres untuk menarik simpati publik.
“Padahal sehari-hari naik Kijang Innova dan Land Cruiser bahkan untuk kampanye nasional ini mengunakan jet pribadi, Aksi Jokowi masuk gorong-gorong, Makan di warung tegal serta blusukan ke area banjir atau kebakaran hanya terjadi saat disorot kamera dan wartawan disekitarnya. Gaya Jokowi dengan “blusukan” ternyata tidak bisa menyelesaikan masalah, Saat korupsi bus Transjakarta mencuat seharusnya Jokowi secara proaktif melaporkan indikasi korupsi ke KPK seperti halnya saat menerima gitar Metallica dan kacamata pembalap Lorenzo, Jokowi langsung serahkan ke KPK agar terkesan pejabat bersih “ tuturnya.
Kepemimpinan Jokowi juga disorot saat banyak program Pemprov Jakarta tidak beres, Jokowi akan begitu cepat melemparkan kesalahan kepada anak buahnya jikalau perlu langsung di copot.
“Terakhir, Jokowi suka mencari kambing hitam bawahannya sehingga kinerja pemprov DKI amburadul, PNS tidak mendapat arahan jelas, yang penting pencitraan dirinya bagus“pungkasnya.
Setelah Setor 10 T
![[Kenapa?] 3 Alasan (Tidak) Pilih Jokowi Jadi Presiden](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/6797619_20140603042755.jpg)
Spoiler for Ember:
0
7.7K
Kutip
57
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan