Ceu Odah nangis ketika mengetahui anak cikalnya Ikoh jadi PSK di Bandung,,,
Ceu Odah: "Hiks,,,! Hiks,,,! Hiks,,,! Hiks,,,!"
Ceu Ahoy: "Cep,,,! Cep,,,! Cep,,,! Yang sabar yah, Ceu,,,!"
Ceu Odah (Masih Nangis): "Hiks,,,! Hiks,,,! Hiks,,,! Hiks,,,!"
Ceu Ahoy: "Daripada nangis terus gitu, lebih baik kita mendoakan dari kejauhan biar Ikoh sadar dan kembali dengan kesadarannya sendiri ke arah jalan yang dirihoi-Nya, Ceu,,,!"
Ceu Odah (Nangisnya Makin Menjadi-jadi): "Hiks,,,! Hiks,,,! Hiks,,,! Hiks,,,!"
Ceu Ahoy: "Ceu Odah,,,! Saya maklum kenapa Eceu terus nangis, karena kalo kejadian pada keluarga saya, pasti saya juga nggak akan kuat seperti Eceu, dan saya mengerti Eceu pasti sedih dan kecewa karena tingkah polah anak Eceu si Ikoh itu,,,!"
Ceu Odah (Mulai Memberi Respon): "Heiii, Ceu Ahoy,,,! Saya nangis terus bukan karena sedih, kecewa, kesal, marah, sebel ke si Ikoh, tapi justru saya itu nangis karena terharu, tau,,,!"
Ceu Ahoy (Heran Sungguh): "Terharu,,,? Terharu dari sebelah mananya, Ceu,,,?"
Ceu Odah: "Terharu, karena akhirnya si Ikoh dapet kerjaan, setelah bertahun-tahun nganggur, dan bisa bantu-bantu perekonomian keluarga sedikit-sedikit,,,! Gitu, Ceu Ahoooy,,,!"
Ceu Ahoy (Tepok Jidat): "Ebuseeeh,,,! Pemikiran Ceu Odah ternyata bukan pemikiran mainstream sebagaimana ibu-ibu Indonesia layaknya euy, ah,,,!"