Merdeka.com - Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering mendapatkan fitnah dari lawan politiknya, bahkan hingga mencemarkan nama baik. Menurut Jokowi, lawan politiknya itu kerap mencari-cari kesalahan.

"Karena sulit cari kesalahan dan tidak menemukan kesalahan, akhirnya yang diproduksi fitnah," ujar Jokowi dalam acara Silaturahmi Nasional Alim Ulama PKB di Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).

Jokowi mencontohkan salah satu fitnah kepadanya. Seperti rencana penghapusan sertifikasi guru, jika Jokowi dan Jusuf Kalla (JK) menang dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Padahal, dia merencanakan untuk menambahnya, bukan menghapus.

"Masalah akan menghapuskannya sertifikasi guru jika Jokowi dan JK jadi presiden. Logikanya enggak masuk," jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga mengingatkan kepada para ulama bahwa pada kertas suara, pakaian yang digunakan pasangan ini akan berbeda. Di mana Jokowi menggunakan kotak-kotak dan JK mengenakan putih.

"Jadi nanti seragamnya saya kotak-kotak dan Pak JK pakai putih. Karena waktu Pak JK dicoba foto pakai kotak-kotak, Pak JK kayak umur 30. Ya sudah kami minta tetap gunakan baju putih," tutupnya.

[has]

http://www.merdeka.com/politik/jokow...si-fitnah.html

Betapa berat serangan fitnah hitam terutama mengenai SARA yang dialamatkan kepada Jokowi. Ini terjadi awalnya di pilgub 2012. Banyak kalangan agama yang tidak menghendaki ada wakil gub dari keturunan dan non muslim. Kalau Ahok Buddha, mungkin ga seganas ini.

Apalagi sekarang Ahok akan jadi gub. Serangan kepada Jokowi memuncak. Semua kalangan garis keras bersatu memakai ini sebagai bahan bersatu patu melawan jokowi. Bahkan kalau Tukul Arwana yang jadi musuh capres Jokowi, pasti akan mereka dukung.

Ini bukan mengenai prabowo. Ini mengenai agama.

Ane jadi berpikir, apakah Ahok dipasang prabowo adalah memang untuk hal ini?Prabowo menggembosi saat Jokowi akan jadi presiden.

Siapa yang sangka kalau Ahok akan jadi wakil Jokowi?

Ane memang yakin kalau Jokowi mengambil Ahok krn kemampuannya. Dan keberlangsungan pemerintahannya yang akur. Tetapi pilihan Jokowi akan Ahok membuat situasi Jokowi menjadi sulit dalam hal serangan dari kalangan agama.

Negara ini tampaknya akan semakin mengarah kepada kehancuran bila kita melihat orang berdasar agama. Memag teorinya adalah orang agama apapun bisa jadi apapun di negara ini. Teori. Tapi memang kita ada masalah. Apakah Bali rela di pimpin umat islam? jadi gubernur Bali misalnya?

Mestinya Jokowi lebih mudah memilih Deddy Mizwar jadi wakil. Tetapi Jokowi memang memilih yang terbaik. Terbaik buat rakyat. Kita melihat sendiri bagaimana Ahok kerja. Bandingkan dengan Deddy Mizwar di jawa barat. JAUHHHHHHH.

Tetapi yang terbaik terkendala faktor non teknis. Sesuatu yang memang berat untuk dihadapi apalagi melawan pandangan dari orang yang seagama dengan Jokowi. Bayangkan orang seagama menfitnah Jokowi seperti bukan muslim, keturunan China, Ibunya Kristen dll dll. dan itu dilakukan didalam masjid, seperti tausiah Rhoma Irama yang heboh itu.

Melihat apa yang dialamai Jokowi ini, Anne berharap Ahok bisa lebih menghargai Jokowi. Walau Ahok dari gerindra, tetapi menganggap Prabowo lebih baik dari Jokowi itu sangat ga enak. Ingat Hok, ente adalah pilihan Jokowi bukan prabowo. Ente sendiri mengaku kalau Prabowo mengajukan 2 nama untuk di pilih. Ahok dan Deddy Mizwar. Walau ane maunya dan pengennya atau menduga untuk percaya bahwa mungkin Ahok udah minta ijin ke Jokowi buat ngomong gitu.

Coba bayangkan agan agan kalau ini terjadi.

Jokowi dan Ahok membuat perjanjian. Kalau Jokowi Presiden,Ahok akan diangkat menteri dan gubernur jakarta akan dipilih lagi. Kalau Jokowi kalah, maka Jokowi akan mengundurkan diri dan Ahok jadi gubernur.

Ane percaya umat yang mendukung prabowo dengan dalih SARA akan berbalik mendukung Jokowi. Percaya tidak percaya.