Video Hashim Serang PKS Gaet 3.000 Lebih Penonton

Jakarta - Dua video Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Hashim Djojohadikusumo yang menyerang kader Partai Keadilan Sejahtera membukukan 1.169 view dalam sehari.

Video Hashim saat berpidato dalam acara The United States-Indonesia Society (Usindo) ini cukup kontroversial, karena menyinggung diskriminasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) oleh kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu mitra koalisi Gerindra.

Di situs berbagi video YouTube.com, ada dua pengunggah video Hashim, yakni akun bernama Maulana Syuhada dan Dwiko Sulistyo. Akun Maulanda Syuhada mengunggah cuplikan pidato Hashim berdurasi 3 menit 11 detik pada 1 Juni 2014. Sampai Senin siang, 2 Juni 2014, sekitar pukul 13.00 WIB, video berjudul "Pidato Hashim Djojohadikusumo di Washington" ini sudah ditonton oleh 2.814 pengakses.

Sedangkan akun Dwiko Sulistyo mengunggah video yang lebih panjang, berdurasi 1 jam 29 menit, dengan judul "Hashim Djojohadikusumo Memaparkan Visi Partai Gerindra di USINDO Open Forum Luncheon". Video ini menampilkan isi pidato Hashim secara lengkap disertai transkrip ucapan berikut keterangan penggalan waktu untuk setiap kalimat. Namun, hingga Senin pukul 12.30 WIB, video ini baru ditonton 188 pemirsa.

Dalam dua video tersebut, Hashim mengatakan sebanyak 73 pegawai pemerintah yang beragama Kristen di Kementerian Pertanian dipecat dalam sembilan tahun terakhir dan tidak diganti. "Hingga saat ini tidak ada satu pun pegawai pemerintah yang beragama Kristen di kementerian tersebut," kata Hashim.

Pada kesempatan itu, Hashim juga meyakinkan peserta pertemuan ihwal Prabowo yang sangat pro-Amerika. Dia menjamin Amerika akan menjadi mitra spesial Gerindra. Tapi, hampir setahun setelah pidato tersebut, Gerindra justru bersahabat dengan PKS. Gerindra dan PKS membentuk koalisi yang berisi enam partai. Koalisi yang mengusung Prabowo Subianto--kakak Hashim--sebagai calon presiden itu akan melawan calon presiden Joko Widodo alias Jokowi yang diusung koalisi pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

SUMBER............