- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
MASJID DIAWASI, PROSTITUSI DILINDUNGI


TS
nuke1992
MASJID DIAWASI, PROSTITUSI DILINDUNGI
MASJID DIAWASI, PROSTITUSI DILINDUNGI
PDIP yang tidak pernah berubah karena IDEOLOGI nya sejak dulu seperti itu. Jauh dari nilai-nilai ketuhanan. Dekat dengan nilai-nilai keiblisan. Jauh dari nilai-nilai kesantunan, dekat dengan nilai-nilai premanisme.
Belum berkuasa saja sudah seperti ini, bagaimana ketika nanti berkuasa?
Lebih parah dari jaman ordebaru sekali pun. Jadi teringat bagaimana Ali Murtopo, LB Moerdani, dan orang-orang pembenci Islam lainnya, yang mengkebiri umat Islam saat itu. Pendakwah dan orang yang mau belajar Islam lebih kaaffah ditangkapi.
Orang-orang yang sudah akut terkena penyakit wahn. Sangat takut dengan kematian, dan terlalu cinta kepada dunia.
Naudzubillah summa naudzubillah ...

http://www.republika.co.id/berita/pe...-khutbah-jumat
Q: coba liat berita secara menyeluruh, jangan diplintir and diambil angel menguntungkan aja fair aja
A: Itu fakta. Apresiasi sepenuhnya tergantung pada siapa yang menginterpretasikannya. 2 + 2 bisa dibilang 5 kalau yang yang menginterprestasikannya orang yang tidak pandai berhitung atau emosi.
Q: lihat sebab akibat, siapa yg menjadikan masjid untuk kampanye fitnah?
jangan lihat akibat, tp lihat sebabnya juga.
A: Justru anda yang fitnah mas. Ada ribuan masjid di Indonesia, berapa yang seperti itu? Minta data statistik deskriptifnya ya ...
Q: nih analoginya
kenapa sekarang masjid sering dikunci, padahal Masjid adalah rumah ALLAH, rumah untuk semua umat, -> karna banyakan maling skrg yg berani malingin masjid.
A: Mematai-matai penceramah/pendakwah itu tidak sama dengan upaya preventif pada maling. Anda mau, setiap anda kemana pun dikawal sama orang yang benci anda supaya tidak menyebarkan fitnah?
Q: apa bisa kita bilang masjid skrg bukan rumah ALLAH karna umat gak bisa sewaktu2 ke masjid? gak juga kan?
A: Lebay dan OOT dengan materi Thread.
Kembali ke bicara statistik. Datanya ada? Kalau sekedar bicara sampel, saya bisa ngasih sampel yang berbeda dengan sampel anda: pernah shalat di Rest Area Tol Cikampek atau lainnya? Mesjidnya di tutup ga?
Btw, bagaimana pula dengan tempat ibadah umat lain? Dikunci ndak?
Q: be fair man,
dolly? coba diikuti sepak terjang bu risma, dia kader PDIP lho
A: Tidak fair yang mana mas bro? Yang saya sampaikan itu benar gak?
Anda mengenal Trias Politika yang masih berlaku di Indonesia?
Trias Politika masih di anut di Indonesia. Bu Risma sebagai Eksekutif mendukung pembubaran dolly, sementara Fraksi PDIP Legistatif menolak.
Bu Risma saya yakin sepenuhnya nya sudah sangat masif dan terstruktur dalam merumuskan secara jeli dalam mengatasi kasus dolly termasuk memberikan solusi2 strategisnya pendampingan 'kehidupan baru' untuk eks PSK yang di dolly tersebut jika memang dibubarkan.
Bu Risma sampai nangis mau mengundurkan diri karena tekanan kebijakan partai/fraksi berkaitan dengan wakil walikota dan dolly ini yang berbeda dengan cara pandangnya dan sikapnya. Cobalah tengok video nya di Mata Najwa beberapa waktu lalu.
Farksi PDIP akhirnya 'mengalah' ketika wacana ini semakin terblow-up di ranah publik. Saya merasakan bagaimana sulitnya posisi bu Risma dengan situasi dilema ini.
Kadang berfikir bagaimana kalau saya di posisi seperti bu Risma yang harus menghadapi pertentangan antara hati nurani dan kepentingan partainya.
Kejadian ini bisa terjadi pada pak JKW. Misal pak JKW menuntut pembubaran prostitusi, tapi PDIP yang menugasinya sebagai presiden tidak setuju pembubaran. Dengan pengalaman bu Risma ini, beliau akan berat pula untuk dapat positioning kapan harus memposisikan sebagai Presiden Indonesia, dan kapan harus memposisikan sebagai petugas partai.
Dalam pemahaman saya, PDIP cenderung tidak membela kepentingan umat Islam, sebab banyak RUU yang membela umat Islam di tolak, seperti RUU Anti Pornografi, RUU Ekonomi Syariah, dll. Bahkan melakukan walk out dalam rapat.
Sangat aneh jika ada partai yang menolak kepentingan umat Islam sebagai masyarakat mayoritas di negeri ini.
Q: saya tetep mencatat pdip punya nilai minus dalam hal undang2 syariah,
jujur saya masih mempelajari apa yg salah diundang2 itu sampai mereka menolak, masih pertanyaan bagi saya, menolak mentah2 keseluruhan atau menolak pasal2 tertentu. (ini hanya supaya saya lebih fair melihat sesuatu)
A: sudah saya jelaskan di atas. Mengapa mereka sering tidak berpihak pada kepentingan umat Islam? Karena masih banyak dari mereka yang tidak mengerti Islam. Periode 2014-2019 ini ada 44% non muslim di Parlemen PDIP. Bagaimana mereka bisa memahami kebutuhan umat Islam?
Q: perkara calon atau kader yg diusung,
saya tanya, kalau jokowi bukan kader PDIP apa pendapat kita masih sama?
A: Yang saya angkat dari thread ini adalah partai pengusung. Saya tidak membahas profil capresnya. Nanti akan ada Thread tersendiri dari saya untuk analisis komparasi capres, serta analisis bagaimana peluang seorang capres yang akan berpihak atau tidak pada kepentingan umat Islam, ketika capres tersebut berada di lingkungan parlemen yang mendukung.
Sederhananya, seseorang dengan KUALITAS yang standar, akan punya PELUANG yang LEBIH BESAR menjadi baik jika berada di lingkungan yang baik, begitu pun sebaliknya. Ingat, pak Jokowi sudah difenisikan sebagai petugas partai.
Q: Pertanyaan lagi, kenapa partai islam dan partai lain malah lambat melihat potensi2 seperti bu risma, jokowi, mas ganjar, dan kenapa malah PDIP yg melihat? salah siapa?
A: Mari kita bahas pada sesi berbeda tentang mengukur kualitas seseorang. Kalau anda punya alat ukurnya silakan disampaikan. Seperti yang saya sampikan di atas, saya punya alat ukur tersendiri dan Insya Allah lebih komprehensif. Btw, mereka dibandingkan dengan siapa? Orang dipandang unggul ketika dibandingkan dengan yang tidak lebih unggul. Orang dipandang tidak unggul ketika dibandingkan dengan yang lebih unggul. Sepertinya anda kurang menguasai pengetahuan tentang analisi komparasi.
Bagi saya pribadi dan mungkin sama dengan pendapat partai-partai Islam lainnya, Pak Jokowi itu bukan orang yang hebat. Amat sangat biasa. (analisisnya nanti di thread saya berikutnya. Ada analisis mengukur tingkat shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah seseorang)
Q: untuk diketahui, dalam pilwalkot surakarta periode 2, jokowi sudah tidak mau maju, tp dibujuk untuk maju, sampai2 HNW dari PKS lgsg ke solo untuk membujuk, bahkan diminta untuk maju dari partai lain kalau pdip gak mau memajukan jokowi.
A: Tidak sama sekali mempengaruhi pendapat saya bahwa beliau biasa-biasa saja. Saya punya alat ukur sendiri dalam menilai kualitas seorang pemimpin.
Q: dari penjabaran saya diatas, fair kah kita?
terutama buat TS, fair kah kita? -don't be naif bro
A: Fair atau tidak tergantung hati masing-masing dalam kejujuran dan melihat kebenaran. Jika kita terbiasa menguatamakan kebenaran dengan kekuatan akal, Insya Allah Fair. Tapi jika kita hanya memperturuti hawa nafsu, saya pastikan tidak akan fair. Silakan masing-masing merenung dan berfikir. Selama kita hidup, Kita termasuk orang-orang yang berfikir atau berperasaan? Satu lagi alat ukur fair adalah, jika diajak diskusi lebih komprehensif, kita bersedia. Nah saya mengajak Anda untuk diskusi lebih komprehensif bertemu langsung supaya bisa memahami body language masing-masing seperti halnya kita bisa belajar dari body language para capres yang sudah 2 kali tampil pidato, kapan bisa?
PDIP yang tidak pernah berubah karena IDEOLOGI nya sejak dulu seperti itu. Jauh dari nilai-nilai ketuhanan. Dekat dengan nilai-nilai keiblisan. Jauh dari nilai-nilai kesantunan, dekat dengan nilai-nilai premanisme.
Belum berkuasa saja sudah seperti ini, bagaimana ketika nanti berkuasa?
Lebih parah dari jaman ordebaru sekali pun. Jadi teringat bagaimana Ali Murtopo, LB Moerdani, dan orang-orang pembenci Islam lainnya, yang mengkebiri umat Islam saat itu. Pendakwah dan orang yang mau belajar Islam lebih kaaffah ditangkapi.
Orang-orang yang sudah akut terkena penyakit wahn. Sangat takut dengan kematian, dan terlalu cinta kepada dunia.
Naudzubillah summa naudzubillah ...

http://www.republika.co.id/berita/pe...-khutbah-jumat
Spoiler for Salah satu materi diskusi dalam thread ini:
Quote:
Original Posted By bigboy16►coba liat berita secara menyeluruh, jangan diplintir and diambil angel menguntungkan aja
fair aja
lihat sebab akibat, siapa yg menjadikan masjid untuk kampanye fitnah?
jangan lihat akibat, tp lihat sebabnya juga.
nih analoginya
kenapa sekarang masjid sering dikunci, padahal Masjid adalah rumah ALLAH, rumah untuk semua umat, -> karna banyakan maling skrg yg berani malingin masjid.
apa bisa kita bilang masjid skrg bukan rumah ALLAH karna umat gak bisa sewaktu2 ke masjid? gak juga kan?
be fair man,
dolly? coba diikuti sepak terjang bu risma, dia kader PDIP lho
saya tetep mencatat pdip punya nilai minus dalam hal undang2 syariah,
jujur saya masih mempelajari apa yg salah diundang2 itu sampai mereka menolak, masih pertanyaan bagi saya, menolak mentah2 keseluruhan atau menolak pasal2 tertentu. (ini hanya supaya saya lebih fair melihat sesuatu)
perkara calon atau kader yg diusung,
saya tanya, kalau jokowi bukan kader PDIP apa pendapat kita masih sama?
Pertanyaan lagi, kenapa partai islam dan partai lain malah lambat melihat potensi2 seperti bu risma, jokowi, mas ganjar, dan kenapa malah PDIP yg melihat? salah siapa?
untuk diketahui, dalam pilwalkot surakarta periode 2, jokowi sudah tidak mau maju, tp dibujuk untuk maju, sampai2 HNW dari PKS lgsg ke solo untuk membujuk, bahkan diminta untuk maju dari partai lain kalau pdip gak mau memajukan jokowi.
dari penjabaran saya diatas, fair kah kita?
terutama buat TS, fair kah kita?
-don't be naif bro-
fair aja
lihat sebab akibat, siapa yg menjadikan masjid untuk kampanye fitnah?
jangan lihat akibat, tp lihat sebabnya juga.
nih analoginya
kenapa sekarang masjid sering dikunci, padahal Masjid adalah rumah ALLAH, rumah untuk semua umat, -> karna banyakan maling skrg yg berani malingin masjid.
apa bisa kita bilang masjid skrg bukan rumah ALLAH karna umat gak bisa sewaktu2 ke masjid? gak juga kan?
be fair man,
dolly? coba diikuti sepak terjang bu risma, dia kader PDIP lho
saya tetep mencatat pdip punya nilai minus dalam hal undang2 syariah,
jujur saya masih mempelajari apa yg salah diundang2 itu sampai mereka menolak, masih pertanyaan bagi saya, menolak mentah2 keseluruhan atau menolak pasal2 tertentu. (ini hanya supaya saya lebih fair melihat sesuatu)
perkara calon atau kader yg diusung,
saya tanya, kalau jokowi bukan kader PDIP apa pendapat kita masih sama?
Pertanyaan lagi, kenapa partai islam dan partai lain malah lambat melihat potensi2 seperti bu risma, jokowi, mas ganjar, dan kenapa malah PDIP yg melihat? salah siapa?
untuk diketahui, dalam pilwalkot surakarta periode 2, jokowi sudah tidak mau maju, tp dibujuk untuk maju, sampai2 HNW dari PKS lgsg ke solo untuk membujuk, bahkan diminta untuk maju dari partai lain kalau pdip gak mau memajukan jokowi.
dari penjabaran saya diatas, fair kah kita?
terutama buat TS, fair kah kita?
-don't be naif bro-
Q: coba liat berita secara menyeluruh, jangan diplintir and diambil angel menguntungkan aja fair aja
A: Itu fakta. Apresiasi sepenuhnya tergantung pada siapa yang menginterpretasikannya. 2 + 2 bisa dibilang 5 kalau yang yang menginterprestasikannya orang yang tidak pandai berhitung atau emosi.
Q: lihat sebab akibat, siapa yg menjadikan masjid untuk kampanye fitnah?
jangan lihat akibat, tp lihat sebabnya juga.
A: Justru anda yang fitnah mas. Ada ribuan masjid di Indonesia, berapa yang seperti itu? Minta data statistik deskriptifnya ya ...
Q: nih analoginya
kenapa sekarang masjid sering dikunci, padahal Masjid adalah rumah ALLAH, rumah untuk semua umat, -> karna banyakan maling skrg yg berani malingin masjid.
A: Mematai-matai penceramah/pendakwah itu tidak sama dengan upaya preventif pada maling. Anda mau, setiap anda kemana pun dikawal sama orang yang benci anda supaya tidak menyebarkan fitnah?
Q: apa bisa kita bilang masjid skrg bukan rumah ALLAH karna umat gak bisa sewaktu2 ke masjid? gak juga kan?
A: Lebay dan OOT dengan materi Thread.
Kembali ke bicara statistik. Datanya ada? Kalau sekedar bicara sampel, saya bisa ngasih sampel yang berbeda dengan sampel anda: pernah shalat di Rest Area Tol Cikampek atau lainnya? Mesjidnya di tutup ga?
Btw, bagaimana pula dengan tempat ibadah umat lain? Dikunci ndak?
Q: be fair man,
dolly? coba diikuti sepak terjang bu risma, dia kader PDIP lho
A: Tidak fair yang mana mas bro? Yang saya sampaikan itu benar gak?
Anda mengenal Trias Politika yang masih berlaku di Indonesia?
Trias Politika masih di anut di Indonesia. Bu Risma sebagai Eksekutif mendukung pembubaran dolly, sementara Fraksi PDIP Legistatif menolak.
Bu Risma saya yakin sepenuhnya nya sudah sangat masif dan terstruktur dalam merumuskan secara jeli dalam mengatasi kasus dolly termasuk memberikan solusi2 strategisnya pendampingan 'kehidupan baru' untuk eks PSK yang di dolly tersebut jika memang dibubarkan.
Bu Risma sampai nangis mau mengundurkan diri karena tekanan kebijakan partai/fraksi berkaitan dengan wakil walikota dan dolly ini yang berbeda dengan cara pandangnya dan sikapnya. Cobalah tengok video nya di Mata Najwa beberapa waktu lalu.
Farksi PDIP akhirnya 'mengalah' ketika wacana ini semakin terblow-up di ranah publik. Saya merasakan bagaimana sulitnya posisi bu Risma dengan situasi dilema ini.
Kadang berfikir bagaimana kalau saya di posisi seperti bu Risma yang harus menghadapi pertentangan antara hati nurani dan kepentingan partainya.
Kejadian ini bisa terjadi pada pak JKW. Misal pak JKW menuntut pembubaran prostitusi, tapi PDIP yang menugasinya sebagai presiden tidak setuju pembubaran. Dengan pengalaman bu Risma ini, beliau akan berat pula untuk dapat positioning kapan harus memposisikan sebagai Presiden Indonesia, dan kapan harus memposisikan sebagai petugas partai.
Dalam pemahaman saya, PDIP cenderung tidak membela kepentingan umat Islam, sebab banyak RUU yang membela umat Islam di tolak, seperti RUU Anti Pornografi, RUU Ekonomi Syariah, dll. Bahkan melakukan walk out dalam rapat.
Sangat aneh jika ada partai yang menolak kepentingan umat Islam sebagai masyarakat mayoritas di negeri ini.
Q: saya tetep mencatat pdip punya nilai minus dalam hal undang2 syariah,
jujur saya masih mempelajari apa yg salah diundang2 itu sampai mereka menolak, masih pertanyaan bagi saya, menolak mentah2 keseluruhan atau menolak pasal2 tertentu. (ini hanya supaya saya lebih fair melihat sesuatu)
A: sudah saya jelaskan di atas. Mengapa mereka sering tidak berpihak pada kepentingan umat Islam? Karena masih banyak dari mereka yang tidak mengerti Islam. Periode 2014-2019 ini ada 44% non muslim di Parlemen PDIP. Bagaimana mereka bisa memahami kebutuhan umat Islam?
Q: perkara calon atau kader yg diusung,
saya tanya, kalau jokowi bukan kader PDIP apa pendapat kita masih sama?
A: Yang saya angkat dari thread ini adalah partai pengusung. Saya tidak membahas profil capresnya. Nanti akan ada Thread tersendiri dari saya untuk analisis komparasi capres, serta analisis bagaimana peluang seorang capres yang akan berpihak atau tidak pada kepentingan umat Islam, ketika capres tersebut berada di lingkungan parlemen yang mendukung.
Sederhananya, seseorang dengan KUALITAS yang standar, akan punya PELUANG yang LEBIH BESAR menjadi baik jika berada di lingkungan yang baik, begitu pun sebaliknya. Ingat, pak Jokowi sudah difenisikan sebagai petugas partai.
Q: Pertanyaan lagi, kenapa partai islam dan partai lain malah lambat melihat potensi2 seperti bu risma, jokowi, mas ganjar, dan kenapa malah PDIP yg melihat? salah siapa?
A: Mari kita bahas pada sesi berbeda tentang mengukur kualitas seseorang. Kalau anda punya alat ukurnya silakan disampaikan. Seperti yang saya sampikan di atas, saya punya alat ukur tersendiri dan Insya Allah lebih komprehensif. Btw, mereka dibandingkan dengan siapa? Orang dipandang unggul ketika dibandingkan dengan yang tidak lebih unggul. Orang dipandang tidak unggul ketika dibandingkan dengan yang lebih unggul. Sepertinya anda kurang menguasai pengetahuan tentang analisi komparasi.
Bagi saya pribadi dan mungkin sama dengan pendapat partai-partai Islam lainnya, Pak Jokowi itu bukan orang yang hebat. Amat sangat biasa. (analisisnya nanti di thread saya berikutnya. Ada analisis mengukur tingkat shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah seseorang)
Q: untuk diketahui, dalam pilwalkot surakarta periode 2, jokowi sudah tidak mau maju, tp dibujuk untuk maju, sampai2 HNW dari PKS lgsg ke solo untuk membujuk, bahkan diminta untuk maju dari partai lain kalau pdip gak mau memajukan jokowi.
A: Tidak sama sekali mempengaruhi pendapat saya bahwa beliau biasa-biasa saja. Saya punya alat ukur sendiri dalam menilai kualitas seorang pemimpin.
Q: dari penjabaran saya diatas, fair kah kita?
terutama buat TS, fair kah kita? -don't be naif bro
A: Fair atau tidak tergantung hati masing-masing dalam kejujuran dan melihat kebenaran. Jika kita terbiasa menguatamakan kebenaran dengan kekuatan akal, Insya Allah Fair. Tapi jika kita hanya memperturuti hawa nafsu, saya pastikan tidak akan fair. Silakan masing-masing merenung dan berfikir. Selama kita hidup, Kita termasuk orang-orang yang berfikir atau berperasaan? Satu lagi alat ukur fair adalah, jika diajak diskusi lebih komprehensif, kita bersedia. Nah saya mengajak Anda untuk diskusi lebih komprehensif bertemu langsung supaya bisa memahami body language masing-masing seperti halnya kita bisa belajar dari body language para capres yang sudah 2 kali tampil pidato, kapan bisa?
Diubah oleh nuke1992 04-06-2014 08:24
0
11.6K
Kutip
295
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan