Jakarta - Beberapa lembaga negara menggelar rapat dan mencari solusi atas maraknya isu black campaign dan SARA dalam tahap awal pemilu presiden. Hasilnya, tim kampanye Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta sepakat menghentikan kampanye hitam.

Kesepakatan tersebut diambil dalam rapat antara Bawaslu bersama tim pasangan calon, KPU, Bareskrim, Kejagung, KPI, PPATK, KPK dan Kominfo di kantor Bawaslu Jalan MH Thamrin, Jakpus, Jumat (30/5/2014).

"Kami sepakat menghindari kampanye hitam tak hanya oleh tim kampanye tapi juga dari simpatisan," kata tim pasangan Jokowi-Jusuf Kalla Agustiani Tio, dalam jumpa pers bersama usai rapat.

Tak hanya soal kampanye hitam, pihaknya menyesalkan isu SARA yang mencuat beberapa hari ini. Bahkan di saat kedua bakal pasangan calon belum ditetapkan secara resmi oleh KPU.

"Masalah agama suku, ras, etnis, mari kita semua untuk menghindri pembicaraan itu. Mari berada dalam konteks kebhinekaan, hindari bahas menghasut, fitnah atau kampanye hitam," tegas politisi PDIP itu.

"Kami imbau kepada semua simpatisan tim untuk menghindari menggunakan bahasa-bahasa sarkas, yang menyakiti orang. Mari kita mengajak masyarakat berbahasa santun," imbuh mantan anggota Bawaslu itu.

Hal senada disampaikan tim kampanye Prabowo-Hatta Yanuar Arif Wibowo. Menurutnya, pihaknya sepakat menghentikan kampanye hitam, karena sejak awal memang mengharamkan hal itu.

"Kami dari tim Prabwo-Hatta sebagaimana arahan ketua tim sukses kami Prof Mahfud MD, memang kita diharamkan black campaign karena itu sangat tidak mendidik," ucap Yanuar.

Ia mendorong agar kampanye Pilpres diisi dengan positive campaign, yaitu tentang visi misi, program dan target yang akan dicapai jika berhasil memenangkan Pilpres.

"Kesepakatan kita bersama dan Bawaslu, Bareskrim serta tim Jokowi-JK kami menolak black campaign dan kami haramkan sehingga Pilpres 2014 kita bisa menghadirkan pemimpin Indonesia yang lebih baik dan pemilu berintegritas," ucap politisi PKS itu.