Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gampang11Avatar border
TS
gampang11
Satu lagi calon koruptor gabung prahara
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit, menilai langkah Prabowo-Hatta menggaet Priyo Budi Santoso ke dalam Tim Sukses sebagai langkah blunder yang akan memperberat langkah pemenangan pasangan itu.

Sebab, dengan bergabungnya Priyo akan semakin menunjukkan pasangan Prabowo-Hatta tidak propemberantasan korupsi mengingat nama Priyo sudah seringkali disebut dalam proses penyelidikan kasus korupsi pengadaan Alquran di Kementerian Agama.

"Priyo akan berpengaruh buruk karena dia potensial jadi koruptor. Memang survei menyebut dia (Priyo) sebagai tokoh muda potensial. Tapi realitasnya dia itu potensial koruptor. Masak Alquran saja dikorupsi," tegas Arbi di Jakarta, Sabtu (31/5/2014).

Karena itulah, Arbi menyatakan dirinya yakin adalah sebuah apabila Prabowo-Hatta merasa akan mendapat suara meningkat bila merekrut orang-orang bermasalah.

"Itu mimpi kali. Sok populer padahal tak populer," imbuhnya.

Sebagai bukti, dia merujuk pada perkara korupsi impor sapi yang melibatkan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang juga mengusung Prabowo-Jatta, Luthfie Hasan Ishaaq. Pasca itu, PKS langsung 'dihukum' pemilihnya di Pemilu Legislatif 2014 lalu.

"Prabowo bisa dianggap mengumpulkan koruptor. Mulai dari Suryadharma Alie, belum lagi ketua umum PBB," kata Arbi.

"Hubungan korupsi dan elektabilitas itu sudah ada bukti. Artinya korupsi politisi mempengaruhi pilihan. PKS turun suaranya karena koprusi. Itu bukan omong kosong karena ada buktinya."

Selain itu, Arbi juga menilai keberadaan Priyo sama saja dengan Marzuki Alie dimana keduanya sama-sama tak lolos kembali ke DPR.

“Pemilu DPR saja tak lolos, apalagi pemilu presiden. Kalau tak terpilih di Pileg, harusnya dia sadar bahwa dia sedang 'ditegur' pemilihnya. Makanya dia harus dengar suara hati pemilih. Ini politisi gede kepala yang tak menghargai konstituennya sih. Dia tak sendiri tak mengerti siapa konstituennya," beber Arbi.

Arbi mengakui pernyataannya itu cukup keras pada kubu Prabowo, sembari menyatakan dirinya tak takut diculik karena menyampaikan hal yang menurutnya benar.

"Saya memegang kebenaran, saya tak pusing. Kalau ada yang tak benar, ya saya sampaikan. Sejak dulu saya begitu," tegas dia.

Analisis tersebut mengacu pada kenyataan bahwa Priyo yang meskipun sering disebut sebagai tokoh muda potensial tetapi sebagai caleg Golkar di Pemilu 9 April lalu tidak lolos ke Senayan. Bahkan, citra Priyo yang negatif di publik juga bisa saja menjadi beban karena kasus hukum yang selama ini mengait-ngaitkan namanya adalah kasus korupsi Alquran di Kementerian Agama. Dalam kasus itu, nama Priyo sering muncul dalam persidangan, sehingga namanya pun selalu-dikait-kaitkan dalam kasus Alquran.

Sama dengan Priyo, Marzuki juga menjadi salah satu elite Demokrat yang tidak lagi lolos ke DPR meskupun saat ini posisinya sebagai Ketua DPR. Terlebih, Marzuki dalam kepemimpinannya sebagai Ketua DPR juga dianggap telah menurunkan wibawa lembaga politik tersebut.

Seperti penilaian yang pernah disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR yang juga Wakil Sekjen DPP PKS Fahri Hamzah. Menurut Fahri, Fahri, buruknya kinerja Parlemen periode 2009-2014 dianggap karena kesalahan politisi Partai Demokrat itu.

“Ini ada kritik untuk Marzuki, kinerja dan wibawa DPR makin hancur!,” kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/3/2014).
Sumber

0
2.8K
21
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan