Kalau Agan baru menikah, ane ucapkan selamat. Tapi jangan terpaku menjadi raja dan ratu semalam, hehe karena pekerjaan rumah nan sulit membentang di depan mahligai perkimpoian agan. Salah langkah bisa runyam.

"Mengelola keuangan pada saat bujangan dan menikah sangatlah berbeda, "Sebab, setelah menikah banyak perubahan pola pikir keuangan yang harus dilakukan."

berbagai hal yang berhubungan dengan keuangan, mulai dari berbagi rekening bank, menetapkan tujuan keuangan, asuransi , dan masih banyak lagi. Dan karena uang merupakan hal yang cukup emosional – dan salah satu penyebab utama perceraian – keberhasilan pernikahan Agan juga ditentukan oleh kebiasaan keuangan yang agan dan pasangan bangun sejak awal.

Untuk membangun permulaan yang baik, ada 10 langkah jitunya:

Mulai Menabung. agan mungkin telah menghabiskan seluruh tabungan untuk melangsungkan pernikahan. Nah sekarang waktunya untuk membangun kembali. Sebagai awal, kumpulkan paling tidak sebanyak 6 bulan pengeluaran bulanan sebagai dana darurat. Selain itu mulai juga perencanaan pensiun agan dari tempat kerja dengan menginvestasikan uang dalam portofolio yang terdiversifikasi sesuai dengan tujuan keuangan keluarga.

Ucapkan selamat tinggal pada rekening terpisah. Ketika telah menikah, uang bukan milikmu atau milikku, tapi milik berdua. Buatlah satu rekening giro atau tabungan untuk tujuan keuangan bersama.

Perbarui penerima manfaat. Ubah semua penerima manfaat pada polis asuransi, program pensiun, reksadana, dan surat berharga lainnya dengan nama pasangan agan. Hal ini sebenarnya tidak mutlak dilakukan, terutama apabila agan dan pasangan belum mempunyai anak. Namun terkadang sangat diperlukan, terutama apabila agan tidak punya orang lain lagi untuk dipercaya.

Utang. Jika pasangan agan belum tahu menahu tentang utang agan, hal tersebut lebih baik dibicarakan. Dengan demikian agan dapat memutuskan bagaimana agan berdua akan melunasi pinjaman tersebut

Cari tahu ke mana uang agan habis. Agan dan pasangan perlu bekerja sama untuk melacak pengeluaran keluarga. Lebih mudah untuk melakukan evaluasi dan mencapai tujuan keuangan bila agan mengerti dengan saksama kemana saja uang dihabiskan dan bagaimana pola pengeluaran.

Buat kesepakatan tentang pengeluaran keluara Seperti layaknya lajang, agan berdua pasti telah mendapatkan dan menghabiskan uang selama bertahun-tahun tanpa berkonsultasi pada siapa pun. Sayangnya hari-hari tersebut akan berakhir setelah menikah. Bisa dicoba untuk mendiskusikan dengan pasangan tentang pendekatan dan kebiasaan agan untuk menangani uang. Apakah satu orang pemboros dan satu lagi hemat? Buatlah aturan untuk menangani perbedaan, mungkin menetapkan batas pengeluaran bulanan untuk setiap orang atau menjanjikan untuk menyimpan sejumlah tertentu setiap bulan untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Prioritaskan pembelian. Bagian dari menikah berarti bersama-sama memutuskan bagaimana membelanjakan uang agan. Buatlah daftar pembelian yang akan datang – biaya sekolah anak, rumah, mobil, furnitur ruangan atau hewan peliharaan - dan memprioritaskan mereka daripada pengeluaran lain.

Konsolidasi kartu kredit agan. Hindari memiliki kartu kredit lebih dari yang agan butuhkan. Hal ini juga membuat lebih mudah untuk melacak pengeluaran rumah tangga.

Beli asuransi jiwa. Jika pendapatan agan berdua dipakai untuk membayar pengeluaran bulanan agan - dan sebagian besar pasangan melakukan - pastikan agan berdua memiliki asuransi jiwa yang cukup untuk saling melindungi. Hal ini mutlak dilakukan apabila agan berdua sudah mempunyai tanggungan, misalnya anak atau orang tua.

Mengatur dokumen. Pastikan agan berdua tahu di mana dokumen penting disimpan. Ini termasuk akte kelahiran dan pernikahan, kartu Jaminan Sosial, bank dan informasi rekening investasi, dan catatan pajak. Hal ini memudahkan kita untuk mencari dokumen tersebut saat dibutuhkan.