Para pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, baik Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dan Prabowo-Hatta Rajasa, sepakat untuk menyerukan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke migas sebagai energi terbarukan.
Timses Jokow-JK bidang Energi, Darmawan Prasojo, mengatakan pihaknya akan mengurangi subsidi BBM untuk orang kaya. Artinya, tak menutup kemungkinan pihaknya akan menaikan harga BBM dengan syarat menyediakan bahan bakar yang lebih murah dan prorakyat.
“Hal terpenting adalah menyediakan energi yang cukup sehingga kalau harga BBM naik, tak menjadi masalah. Sebab, ada sumber energi yang lebih murah dan dapat menggantikan kebutuhan tersebut,” kata Darmawan dalam diskusi 'Visi Energi Prabowo Vs Jokowi' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (31/5)
Timses Prabowo-Hatta bidang kebijakan dan program, Drajad Wibowo, mengatakan upaya menaikkan harga BBM sama saja menyiksa rakyat kecil. Mereka lebih setuju untuk tidak mengambil langkah untuk menaikkan harga selama 5 tahun ke depan.
Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan. Kalaupun harus mengurangi subsidi BBM, maka hal itu hanya berlaku terhadap orang-orang kaya. Kemudian menutupnya melalui mekanisme pajak serta cukai sehingga sistem energi lebih tepat sasaran.
http://m.republika.co.id/berita/nasi...tahun-ke-depan
ga akan naek trus di ganti Alternatif ?
tapi tetap jual Premium 6500/Ltr ?
ato beli Premium wajib bawa SKTM dari RT/RW kelurahan & Kecamatan ?
begitu kah ??
ato bagaimana pak ?
nb : SKTM = Surat Keterangan Tidak Mampu
padahal dulu berkata ......
ah udahlah, anggap aja khilaf (kan yg ngemeng timses) .........
Quote:
Original Posted By hidewhenwebleed►TIMSES Prabowo gimana sih? gak ngerti atau gimana ya ? bukannya TIMSES Prabowo terdiri dari ahli2 yang kompeten di bidangnya termasuk energi ?,
Katanya Tegas dan Berani ?!?! kalo masalah subsidi BBM masih pilah2 antara orang kaya dan orang miskin apa masih bisa disebut Tegas dan Berani ? kalau benar Tegas dan Berani harusnya subsidi BBM dicabut total atau paling tidak dikurangi secara bertahap.
Kelihatan banget berusaha keras untuk menarik simpati rakyat, dengan mengeluarkan Visi Misi bidang energi yang "kedengarannya" seakan-akan pro Rakyat kecil.. Rakyat yg ga ngerti sih bakalan seneng2 aja, gak tau kalo dampak subsidi BBM sebenernya sangat merugikan..
Apalagi dengan embel2 mengurangi subsidi BBM untuk orang kaya aja, ABSURD !!, gimana caranya nanti di lapangan ? melalui mekanisme pajak serta cukai ? lebih ABSURD lagi ! rentan terhadap penyelewengan n pasti akan terjadi banyak kebocoran, indikasinya dapat dilihat pada kenyataan di lapangan sekarang ; masih sangat banyak orang yang mampu beli mobil dengan harga di atas 200 juta sampai 300 juta yang gak rela ngisi bensin non-subsidi (pertamax dan swasta) ? belum lagi nanti dipermasalahkan masalah keadilan, karena uang subsidi juga sebagian berasal dari pajak orang2 kaya.
Harga BBM gak naik berarti subsidi BBM gak akan dikurangi yang artinya pemerintah gak akan terbebas dari beban subsidi yang akan terus bertambah berat seiring dengan meningkatnya konsumsi BBM akibat dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan tetap di atas 5% untuk beberapa tahun ke depan, belum lagi faktor fluktuasi harga minyak di pasar internasional.
Sekedar Informasi pada tahun 2012 pemerintah harus menggelontorkan uang sebesar Rp. 212 Trilyun hanya untuk subsidi BBM saja, subsidi tersebut dinikmati hampir seluruh lapisan masyarakat baik orang kaya maupun orang miskin,
Faktanya adalah 84% subsidi dinikmati oleh lapisan masyarakat yang memiliki pendapatan menengah ke atas dan hanya sebesar 16 % dinikmati oleh masyarakat berpendapatan menengah ke bawah.
Uang untuk Subsidi akan lebih berguna untuk kemaslahatan rakyat apabila digunakan untuk :
- Pembangunan Infrastruktur seperti penambahan ruas jalan dan perbaikan jalan (
Jalan Rusak Bertebaran di Pelosok Negeri, Sampai Kapan Akan Didiamkan?,
- Pengembangan Energi alternatif (Panas Bumi, Energi Matahari, tenaga air, tenaga angin, nuklir berikut Pembangunan fasilitas dan infrastruktur yang mendukung pemanfaatan energi alternatif tersebut,
- Sektor-sektor Sosial, seperti pendidikan dan kesehatan,
- Sektor Ekonomi seperti Kredit usaha Lunak untuk usaha kecil, atau kredit lunak untuk mendukung enterpreneur muda,
- dll,
Sekarang tinggal bagaimana caranya agar masyarakat bertekad bersama2 untuk menyesuaikan diri dengan kenaikan BBM akibat dicabut atau dikuranginya subsidi BBM demi kemajuan Bangsa dan Negara, toh hasilnya akan dinikmati oleh bangsa sendiri juga..
========================================================
Pejwan dong gan TS kalo berkenan..
