- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Aku Bukan Ordinary Girl | Kategori BO


TS
Dhanara
Aku Bukan Ordinary Girl | Kategori BO
Baca postingan originalnya di http://nglawus.in/12-aku-bukan-ordinary-girl
Kalimat "I'm just an ordinary girl..." adalah kalimat yang sangat amat populer dipakai para wanita sebagai kalimat pamungkas dalam setiap akun bio sosial media yang mereka miliki (facebook, twitter, path, instagram, friendster, myspace etc).
Mungkin, mereka mau menekankan bahwa mereka adalah benar - benar wanita tulen (100% benar - benar wanita), bukan hasil kecanggihan tekhnologi dari operasi transgendar yang belakangan kian populer.
Karena merasa eksistensinya sebagai wanita 100% yang kian terancam oleh kehadiran para wanita hasil modifikasi yang tumbuh subur bak jamur dimusim hujan, kala banyak cucian tergantung dan terfermentasi. Maka dalam sebuah forum international yang dihadiri seluruh perwakilan wanita dari seluruh dunia yang mengambil tema "How to face modified women" yang diselenggarakan di kota Bangkok - Thailand (ini adalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh ataupun tempat kejadian adalah benar - bener sebuah kesengajaan), menghasilkan sebuah fatwa untuk menambahkan kata "I'm just an ordinary girl" di akhir setiap bio sosial media yang mereka gunakan. (iya, ini ngasal banget)

TREECHADA PETCHARAT (versi pria) a.k.a Nong Poy (versi wanita)
Kecemasan para wanita ini memang sangat beralasan, jika melihat foto wanita hasil modifikasi diatas yang sangat pacar-able dan mungkin juga nikah-able untuk sebagian pria (aku bukan dari sebagian pria ini kawan).
Note : Walaupun kelihatannya sangat pacar-able hingga nikah-able, tapi wanita - wanita ini tidak bisa menghasilakan pelumas sendiri saat menunaikan kewajibannya sebagai wanita, sehingga masih membutuhkan pelumas sintetis, yang mungkin mengakibatkan sedikit ketidaknyamanan untuk sebagian orang (if you know what I mean).
"OK, pembahasan kita sudah semakin melebar jauh kawan..."
"Baiklah, kita beli pelumas dulu... #ehhh"
Kenapa sebagian wanita lebih memilih menjadi "just an ordinary girl"?
Jika para wanita hanya menjadi ordinary dan tidak punya SOMTHING EXTRA yang bisa dibanggakan sebagai wanita, bisa dipastikan eksistensi mereka akan semakin tergerus oleh kemunculan - kemunculan wanita hasil modifikasi seperti photo diatas.
Padahal hanya dengan sedikit "EXTRA" mereka (para wanita penganut paham "just an ordinary girl") akan menjadi "just an extraordinary girl" yang akan mengakibatkan tatapan semua kaum adam tertuju pada SOMTHING EXTRA yang mereka miliki.
Wooowww banget kan kalau kalian (para wanita) bisa menjadi "extraordinary girl" dan menjadi pusat gravitasi pandangan mata para kaum adam disekitar kalian....
Untuk menjadi "extraordinary girl" kalian cuma butuh a lilbit "EXTRA"...
Iya, kalian cuma butuh a lilbit EXTRA "silicon" pada bagian - bagian tubuh yang dirasa dan dipandang kurang memberi tonjolan yang berarti.
Efek dari a lilbit EXTRA "silicon" ini benar - benar sudah teruji oleh beberapa pablik figur papan atas di negeri ini, seperti penyanyi dangdut Julia Peres, chef yang konon katanya masakannya enak, Farah Quinn (walaupun aku belum pernah nyobain masakannya, tapi memang enak dipandang chef kita satu ini kalau sedang masak) dan masih banyak lagi pastinya, yang kalau aku jelasin satu persatu bisa berakibat tidak baik buatku (sambil betulin celana).

Julia Perez has SOMETHING EXTRA

Farah Quinn has SOMETHING EXTRA
"Sekarang giliran kalian memiliki SOMTHING EXTRA... *dikeplak FPI*"
Jika a lilbit EXTRA "silicon" dirasa dan dipandang terlalu menakutkan karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan maka sebagai gantinya kalian butuh a lilbit EXTRA "spons" pada bagian - bagian tubuh yang dirasa dan dipandang kurang memberi tonjolan yang berarti.
So, what's your choice girls?
Akhir kata, apapun pilihan kalian (silicon or spons), pilihlah dengan bijak tanpa menimbulkan anarkismS E N S O R.
Kalimat "I'm just an ordinary girl..." adalah kalimat yang sangat amat populer dipakai para wanita sebagai kalimat pamungkas dalam setiap akun bio sosial media yang mereka miliki (facebook, twitter, path, instagram, friendster, myspace etc).
Mungkin, mereka mau menekankan bahwa mereka adalah benar - benar wanita tulen (100% benar - benar wanita), bukan hasil kecanggihan tekhnologi dari operasi transgendar yang belakangan kian populer.
Karena merasa eksistensinya sebagai wanita 100% yang kian terancam oleh kehadiran para wanita hasil modifikasi yang tumbuh subur bak jamur dimusim hujan, kala banyak cucian tergantung dan terfermentasi. Maka dalam sebuah forum international yang dihadiri seluruh perwakilan wanita dari seluruh dunia yang mengambil tema "How to face modified women" yang diselenggarakan di kota Bangkok - Thailand (ini adalah fiktif belaka, jika ada kesamaan nama tokoh ataupun tempat kejadian adalah benar - bener sebuah kesengajaan), menghasilkan sebuah fatwa untuk menambahkan kata "I'm just an ordinary girl" di akhir setiap bio sosial media yang mereka gunakan. (iya, ini ngasal banget)

TREECHADA PETCHARAT (versi pria) a.k.a Nong Poy (versi wanita)
Kecemasan para wanita ini memang sangat beralasan, jika melihat foto wanita hasil modifikasi diatas yang sangat pacar-able dan mungkin juga nikah-able untuk sebagian pria (aku bukan dari sebagian pria ini kawan).
Note : Walaupun kelihatannya sangat pacar-able hingga nikah-able, tapi wanita - wanita ini tidak bisa menghasilakan pelumas sendiri saat menunaikan kewajibannya sebagai wanita, sehingga masih membutuhkan pelumas sintetis, yang mungkin mengakibatkan sedikit ketidaknyamanan untuk sebagian orang (if you know what I mean).
"OK, pembahasan kita sudah semakin melebar jauh kawan..."
"Baiklah, kita beli pelumas dulu... #ehhh"
Kenapa sebagian wanita lebih memilih menjadi "just an ordinary girl"?
Jika para wanita hanya menjadi ordinary dan tidak punya SOMTHING EXTRA yang bisa dibanggakan sebagai wanita, bisa dipastikan eksistensi mereka akan semakin tergerus oleh kemunculan - kemunculan wanita hasil modifikasi seperti photo diatas.
Padahal hanya dengan sedikit "EXTRA" mereka (para wanita penganut paham "just an ordinary girl") akan menjadi "just an extraordinary girl" yang akan mengakibatkan tatapan semua kaum adam tertuju pada SOMTHING EXTRA yang mereka miliki.
Wooowww banget kan kalau kalian (para wanita) bisa menjadi "extraordinary girl" dan menjadi pusat gravitasi pandangan mata para kaum adam disekitar kalian....
Untuk menjadi "extraordinary girl" kalian cuma butuh a lilbit "EXTRA"...
Iya, kalian cuma butuh a lilbit EXTRA "silicon" pada bagian - bagian tubuh yang dirasa dan dipandang kurang memberi tonjolan yang berarti.
Efek dari a lilbit EXTRA "silicon" ini benar - benar sudah teruji oleh beberapa pablik figur papan atas di negeri ini, seperti penyanyi dangdut Julia Peres, chef yang konon katanya masakannya enak, Farah Quinn (walaupun aku belum pernah nyobain masakannya, tapi memang enak dipandang chef kita satu ini kalau sedang masak) dan masih banyak lagi pastinya, yang kalau aku jelasin satu persatu bisa berakibat tidak baik buatku (sambil betulin celana).

Julia Perez has SOMETHING EXTRA

Farah Quinn has SOMETHING EXTRA
"Sekarang giliran kalian memiliki SOMTHING EXTRA... *dikeplak FPI*"
Jika a lilbit EXTRA "silicon" dirasa dan dipandang terlalu menakutkan karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan maka sebagai gantinya kalian butuh a lilbit EXTRA "spons" pada bagian - bagian tubuh yang dirasa dan dipandang kurang memberi tonjolan yang berarti.
So, what's your choice girls?
Akhir kata, apapun pilihan kalian (silicon or spons), pilihlah dengan bijak tanpa menimbulkan anarkismS E N S O R.
Quote:
0
9.6K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan