RMOL. Kampung Deret Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dinilai menjadi salah satu wujud kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang cukup brilian. Kini, dengan jumlah 134 rumah, kawasan itu diubah dari pemukiman kumuh menjadi pemukiman yang tertata rapih.

Terkait dengan konsep dan program kampung deret ini, Jokowi pun yakin bisa diterapkan di provinsi lain di seluruh Indonesia, terutama untuk wilayah kawasan berpenduduk padat. Jokowi sendiri mau bila konsep ini digunakan di Indonesia tetap memperhatikan desain kampung deret dengan karakter serta identitas warga yang tinggal di suatu daerah.

Untuk warga Petogogon sendiri, kini mereka merasa lega. Hal ini seperti disampaikan Maska, salah seorang tokoh masyarakat di RT 12/05 Kampung Deret. Ia merasa kini lebih nyaman.

Maska berharap dengan tempat tinggal yang sudah nyaman, surat-suratnya diurus dengan cepat agar segera selesai sehingga bisa hidup lebih tenang. Maksa juga mengaku senang karena Kampung Deret Petogogan ini akan jadi proyek percontohan.

"Saya rasa sih semua warga sebenarnya senang semua. Jadi harapannya saya, Pak Jokowi tetap peduli sama rakyat kecil seperti saya ini,” ujarnya.

Terhadap Jokowi, pria asal dari Cirebon, Jawa Barat ini juga menceritakan bagaimana antusiasme warga. Misalnya, saat ada seorang menteri ada yang kesini saja warga biasa saja.

"Tidak ada yang nonton. Tapi waktu Jokowi ke sini, waduuuhh, itu orang keluar semua, sampai Jokowi enggak bisa jalan itu, dari dulu itu mana ada Gubernur ke sini, Jokowi saja yang kesini," urainya sambil mengatakan ia akan mendukung Jokowi dalam pilpres.

Hal senada disampaikan Oman, yang merupakan warga RT 11/05, yang sudah tinggal dari tahun 1953. Sejak lama ia dengar rumahnya, yang berdiri di atas tanah pemerintah itu mau bongkar atau digusur. Mendengar kabar itu, ia bingung harus tinggal dimana.

"Alhamdulillah sekarang dibikin ini (Kampung Deret) dan diberikan Hak Milik (HGB) jadi kan sekarang saya bersyukur ada rumah untuk anak-anak saya di sini,” katanya.

Menurut Oman, Jokowi memang sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat, sehingga tidak akan berbeda dalam posisinya ketika menjadi walikota, gubernur, bahkan hingga presiden sekalipun. [rus]