VIVAnews - Hasil survei nasional dan analisis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network, Jumat 30 Mei 2014, menyebut elektabilitas calon presiden dari Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto, meningkat sejak pemilu legislatif (pileg). Sedangkan Joko Widodo yang diusung oleh koalisi PDI Perjuangan justru menurun.


"Dari survei LSI sejak pemilu legislatif, tren elektabilitas Prabowo naik. Berbeda dengan Jokowi yang elektabilitasnya justru turun," kata Ade Mulyana, Peneliti LSI Network di kantornya.

Peneliti LSI lainnya, Adjie Alfaraby menambahkan, tren peningkatan elektabilitas Prabowo itu terlihat dalam survei yang dilakukan sebelum hingga setelah pileg.

Sebelum pileg--survei nasional LSI pada akhir Mei hingga awal April lalu--menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo sekitar 18 persen. Namun setelah pileg, elektabilitasnya meningkat menjadi 22,75 persen. Sedangkan elektabilitas Jokowi dari 40 persen kini hanya 35,42 persen.

"Dibanding sebelum pileg, elektabilitas Jokowi cenderung stagnan, Prabowo terus naik," ujarnya.

Adjie menjelaskan, dari survei LSI, swing voters atau massa mengambang yang belum menentukan pilihan cukup banyak. Bahkan hampir mencapai setengahnya. Swing voters itu sangat berpotensi merubah arah dukungan pada pilpres nanti, tergantung pasangan capres mana yang bisa mempengaruhi.

"Swing voter ada 41 persen. Kuncinya siapa yang bisa mempengaruhi mereka bisa memenangkan pilpres, perebutannya di sini. Jadi belum ada yang menang mutlak. Ke depan masih sangat mungkin Prabowo menikung di menit-menit terakhir," terangnya

sumber: http://m.news.viva.co.id/pemilu2014/...--jokowi-turun

#jasmev belum terlambat bagi kalian yg ingin bertobat