- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kampanye Prabowo di Medsos Lebih Rapi dari Jokowi


TS
lutchuah
Kampanye Prabowo di Medsos Lebih Rapi dari Jokowi
Sumber
Kalo dilihat sih emang benar. Panastak dan Josmev sering seradak seruduk, emosional dan suka oot. Maklumlah sifat banteng begitu, beda dengan garuda
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif PoliticaWave Yose Rizal mengatakan dua kandidat kuat calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo, berkampanye di media sosial dengan cara berbeda. Akun kampanye media sosial Prabowo dinilai lebih rapi ketimbang Jokowi--sapaan Joko Widodo.
"Prabowo cenderung tidak emosional dalam merespon berbagai serangan yang terjadi," ujar Yose dalam pesan elektronik yang diterima, Senin, 19 Mei 2014.
Yose mengatakan ada kelebihan dan kekurangan dari kedua cara komunikasi media sosial Prabowo dan Jokowi. Kampanye media sosial Prabowo, katanya, punya sistem komunikasi rapi karena karena bertumpu pada akun-akun yang berafiliasi dengan Gerindra. Akun pendukung Prabowo dinilai memiliki keseragaman dalam menjawab berbagai isu yang berkembang."Terlihat mereka telah memiliki FAQ (Frequently Asked Question) yang disepakati bersama."
Meskipun demikian, akun kampanye Prabowo dianggap memiliki kelemahan karena akun-akun ini berasal dari jejaring sosial yang sama sehingga memiliki keterbatasan dalam menjangkau akun netizen secara luas. Menurut Yose, jumlah percakapan dan jangkauan percakapan tentang Prabowo menjadi terbatas.
Sebaliknya, kampanye media sosial Jokowi yang bertumpu pada jaringan relawan terlihat kurang seragam dan mengandalkan spontanitas. Yose mengatakan ada berbagai jenis respon yang berbeda terhadap berbagai isu. Tidak semua gugus relawan memiliki pemahaman konten dan isu yang sama. "Letupan emosi pun sering terlihat dalam merespon berbagai serangan yang terjadi," ujarnya.
Namun karena komunikasi terjadi dalam banyak gugus relawan, jumlah dan jangkauan percakapan tentang Jokowi menjadi sangat luas. Percakapan tentang Jokowi dapat menjangkau berbagai simpul jejaring sosial netizen yang sangat berbeda. Banyak dari simpul-simpul ini yang sebelumnya tidak terhubung satu sama lain hingga akhirnya hubungan komunikasi terjadi karena percakapan tentang Jokowi.
Perbedaan lain, kata Yose, terlihat dari cara penamaan akun yang digunakan tim kampanye kedua tokoh. Menurut dia, kampanye media sosial Prabowo bertumpu pada akun yang terafiliasi langsung dengan Gerindra, seperti @Gerindra, @FansGerindra, @Gerindradpddki, @Gerindra_Sulsel, @GarudaPrabowo. Adapula akun yang terafisiliasi dengan Prabowo atau tokoh Gerindra, seperti @Vote_Prabowo, @FCPrabowoSulsel, @Info_Prabowo, @InfoGerindra, @Fadlizon, @Habiburokhman dan @Zarryhendrik.
Di lain pihak, Jokowi tidak terlalu terlihat didukung oleh akun-akun yang berafiliasi langsung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Akun pendukung Jokowi lebih ditunjang akun yang berasal dari basis relawan. Beberapa akun pendukung Jokowi adalah @Jokowi4Me, @PDI_Perjuangan, @InfoJKW4P, @Jokowi_Ina, @Bara_Jokowi, @Relawan_Jokowi, @JKW4P, @Jasmev2014, @IwanPiliang dan @KartikaDjoemadi.
Penggunaan media sosial sebagai alat kampanye calon presiden dilakukan secara massif oleh Barack Obama pada 2008. Ketika itu Obama memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain bisa mengumpulkan relawan dan simpati publik, Obama juga sanggup mengumpulkan dana dari publik.
"Prabowo cenderung tidak emosional dalam merespon berbagai serangan yang terjadi," ujar Yose dalam pesan elektronik yang diterima, Senin, 19 Mei 2014.
Yose mengatakan ada kelebihan dan kekurangan dari kedua cara komunikasi media sosial Prabowo dan Jokowi. Kampanye media sosial Prabowo, katanya, punya sistem komunikasi rapi karena karena bertumpu pada akun-akun yang berafiliasi dengan Gerindra. Akun pendukung Prabowo dinilai memiliki keseragaman dalam menjawab berbagai isu yang berkembang."Terlihat mereka telah memiliki FAQ (Frequently Asked Question) yang disepakati bersama."
Meskipun demikian, akun kampanye Prabowo dianggap memiliki kelemahan karena akun-akun ini berasal dari jejaring sosial yang sama sehingga memiliki keterbatasan dalam menjangkau akun netizen secara luas. Menurut Yose, jumlah percakapan dan jangkauan percakapan tentang Prabowo menjadi terbatas.
Sebaliknya, kampanye media sosial Jokowi yang bertumpu pada jaringan relawan terlihat kurang seragam dan mengandalkan spontanitas. Yose mengatakan ada berbagai jenis respon yang berbeda terhadap berbagai isu. Tidak semua gugus relawan memiliki pemahaman konten dan isu yang sama. "Letupan emosi pun sering terlihat dalam merespon berbagai serangan yang terjadi," ujarnya.
Namun karena komunikasi terjadi dalam banyak gugus relawan, jumlah dan jangkauan percakapan tentang Jokowi menjadi sangat luas. Percakapan tentang Jokowi dapat menjangkau berbagai simpul jejaring sosial netizen yang sangat berbeda. Banyak dari simpul-simpul ini yang sebelumnya tidak terhubung satu sama lain hingga akhirnya hubungan komunikasi terjadi karena percakapan tentang Jokowi.
Perbedaan lain, kata Yose, terlihat dari cara penamaan akun yang digunakan tim kampanye kedua tokoh. Menurut dia, kampanye media sosial Prabowo bertumpu pada akun yang terafiliasi langsung dengan Gerindra, seperti @Gerindra, @FansGerindra, @Gerindradpddki, @Gerindra_Sulsel, @GarudaPrabowo. Adapula akun yang terafisiliasi dengan Prabowo atau tokoh Gerindra, seperti @Vote_Prabowo, @FCPrabowoSulsel, @Info_Prabowo, @InfoGerindra, @Fadlizon, @Habiburokhman dan @Zarryhendrik.
Di lain pihak, Jokowi tidak terlalu terlihat didukung oleh akun-akun yang berafiliasi langsung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Akun pendukung Jokowi lebih ditunjang akun yang berasal dari basis relawan. Beberapa akun pendukung Jokowi adalah @Jokowi4Me, @PDI_Perjuangan, @InfoJKW4P, @Jokowi_Ina, @Bara_Jokowi, @Relawan_Jokowi, @JKW4P, @Jasmev2014, @IwanPiliang dan @KartikaDjoemadi.
Penggunaan media sosial sebagai alat kampanye calon presiden dilakukan secara massif oleh Barack Obama pada 2008. Ketika itu Obama memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain bisa mengumpulkan relawan dan simpati publik, Obama juga sanggup mengumpulkan dana dari publik.
Kalo dilihat sih emang benar. Panastak dan Josmev sering seradak seruduk, emosional dan suka oot. Maklumlah sifat banteng begitu, beda dengan garuda

0
1.3K
Kutip
15
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan