Metrotvnews.com, Jakarta: Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko bungkam saat pertanyaan terkait rumor adanya rekomendasi Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang menganjurkan pemecatan Komandan Korps Komando Pasukan Khusus Letnan Jenderal Prabowo Subianto pada 1998.

Pertanyaan itu dilempar wartawan sehubungan permintaan sebuah kelompok yang menamakan diri Koalisi Melawan Lupa. Koalisi itu diisi sejumlah lembaga nirlaba macam Imparsial, KontraS, YLBHI, Setara institute, ICW, Elsam, dan keluarga korban hak asasi manusia (HAM). Mereka meminta TNI dan sejumlah purnawirawan mengungkapkan rekomendasi DKP yang menganjurkan pemecatan Prabowo.

Moeldoko enggan berkomentar karena hal itu terkait hukum. "Saya mohon maaf dalam hal ini saya tidak perlu atau tidak mau berkomentar. "Ini persoalan hukum murni, sebaiknya bukan saya yang memberikan komentar," ujar Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/5/2014).

http://news.metrotvnews.com/read/201...ecatan-prabowo

Bicara faka koq susah amat. saling lempar melempar.