superhazmanAvatar border
TS
superhazman
JOKOWI & PRABOWO, 2 capres terbaik negeri ini
oke gan, agak panjang, tapi ane mo bikin thread yang mungkin beda dr lainnya.. disini ane yang masih netral bakal melihat dr sisi2 positifnya karena ud banyak bertebaran yang negatif2nya.. ane berharap agan baca sampe abis, biar nangkep maksud dan pemikiran ane.

2 Capres terbaik negeri ini, knapa begitu? karena 2 sosok ini langsung bs mementuk 2 buah kubu, yang faktanya, salah satunya pasti Presiden Indonesia yang baru, yang faktanya, pemilu cukup sekali putaran, yang faktanya, pasukan Golput indikasinya berkurang...

karena siapa, karena 2 Capres ini.. mereka bisa sedemikian dahsyatnya menggerakan masyarakat, saling bersaing, baik di dunia maya, baik antar profesi, antar kubu..

kalo gag dahsyat, 2 tokoh ini ga bakalan bikin kaskus isinya perang terus, media di republik ini terpecah 2 kubu, TNI, Polri, Ulama, Artis, Partai terpecah jd 2.. akan dengan mudahnya semua pihak memilih 1 yang paling ok kalo yang 1 nya gag kompeten..

Jujur, selama hidup dan berpijak di negeri ini, baru kali ini saya ngerasa pemilu presiden layaknya final ajang pemilihan tokoh. Sampai saat detik ini pun saya belum tau tangan saya bakalan nyoblos siapa.. Saya rasa saya akan menentukan pilihan ketika debat capres di tivi-tivi sudah ditayangkan, karena yang debat capresnya langsung, bukan groupies2nya ato fans2 fanatiknya.. sehingga saya bs liat kapabilitas capres yang ditanya, capresnya bisa gag terima tekanan dr pertanyaan yg kritis, bisa gag atur emosi, gimana respon terhadap sebuah tekanan, dan gimana jawaban yang dikasi, realistis ato cuap2 aja..

jadi.. di thread ini pun saya gag akan ngomongin yang jeleknya, karena mereka berdua adalah CAPRES TERBAIK NEGERI INI saat ini. meskipun, ga tertutup kemungkinan yang posting ato reply bisa ada yang ngejelekkin lagi salah satu capres. tapi saya disini ingin "membela" keduanya, betul, keduanya..

saya mo kutip kata2 bung ANIES BASWEDAN di acara mata najwa, dia bilang "kita ga lagi nyari sosok sempurna untuk jadi Presiden.." dan saya setuju, semua jenis manusia terbaik di dunia ini pun kalo dicari boroknya pasti ada. makanya saya akan membela kedua Capres ini, supaya kita memilih krn Capres tersebut punya nilai positifnya.. bukan memilih krn capres lawan jelek, karena capres lawan ga kompeten, karena capres lawan beda ras, karena capres lawan ingkar janji..

kita milih presiden jangan ditentukan "KARENA CAPRES LAWAN BEGINI.." tapi karena "CAPRES SAYA.."

saya ulas sedikit dr forum2 debat yang ada di tv, bagaimana asal mula persaingan 2 manusia hebat ini dimulai. Gini, Saat Jokowi jd Gubernur, pemilu 2014 dipersiapkan.. SBY dan pemerintahannya, dipastikan berakhir setelah 10 tahun menjabat (kecuali ada yg nyalonin jd wapres).. lalu muncul secercah harapan untuk nama baru.. Paling tinggi elektabilitasnya adalah Prabowo, dibanding nama2 yang diperkirakan bakalan jd pesaing.. sebut aja Dahlan Iskan, Ical, Mahfud MD dan sebagainya.. mayoritas masyarakat jelas membanding2kan, dan Prabowo dianggap sebagai calon yang bs memimpin Indonesia selanjutnya, setelah masyarakat kecewa dengan akir pemerintahan SBY.. Elektabilitasnya meroket, ga ada lawan, ketebas semua, pastilah Prabowo tersenyum lebar, kaki nya sudah melangkah setengah, apalagi Jokowi Ahok yg diusungnya pegang kendali jakarta.

1 tahun Jokowi di Jakarta, wacana untuk mengusung Jokowi nyapres muncul, dan itu merusak susunan persentase elektabilitas Prabowo yang tadinya sendirian mimpin di atas, langsung kena salip. Jelas terganggu, tp blom ada statement apapun karena itu baru wacana.. Barulah 1,5 tahun di Jakarta, tiba2 pemberitaan Jokowi calon tunggal PDIP untuk nyapres muncul. Dan saat itu "perang" dimulai..

skip skip skip.. langsung ke pembahasan..

dan akhirnya sampailah kita pada tahap ini, tahap kita saling ngejelek2in 2 org ini, padahal dimata saya 2 org ini adalah 2 yang terbaik.. bahkan Dahlan iskan pun sampe mundur meskipun hampir diusung Demokrat, krn sadar diri kalo elektabilitasnya kalah jauh oleh 2 manusia ini.

2 Capres ini secara individu cinta negeri ini, kenapa, saya jabarkan.

saya akan coba membela dr persepsi saya dan juga sumbernya..

pertama, Prabowo, tanah air, dan juga kasus mei 98
Dalam beberapa kesempatan, saya secara pribadi cari tau sosok ini seperti apa, saya gag mau jd org yg selalu menelan bulat2 cerita yang mampir kepada saya.. saya akan cari dr berbagai sumber, saya akan analisis dan akan pilah2 jawaban yang ada.. biar ga kayak org2 begog yang denger ini oh gitu denger itu oh gini..

Menurut sumber dan interview Dalton Tanonaka dengan Prabowo (bisa diliat sendiri di youtube)
Prabowo pada saat 98, punya tugas dan ditugasi untuk "mengamankan" beberapa org yang terindikasi ingin mengacau negara ato tanda kutip mengacau "soeharto". menurut pengakuannya, ada 9 org yg harus dia amankan, dan ada juga perintah yang sama terhadap 9 org lainnya dan dia tdk tahu siapa org lain yang diberi tugas itu selain dia. Yang dia tahu, 9 org yg dia tangkap berhasil dikembalikan dan hidup.. yang menurut Bapaknya, Soemitro, Prabowo diperintahkan, lebih dr sekedar menangkap, alias dihilangkan. Tapi dia memilih membebaskan yang ditangkap. Menurutnya lagi, kata "penculikkan" adalah istilah yg digunakan krn Soeharto telah jatuh.. krn pada saat jatuh, apa yang legal di jamannya, menjadi ilegal. "pengamanan negara" menjadi "penculikkan". Serba salah, karena Prabowo ditugaskan, karena pada saat itu negara/Soeharto terancam, sedangkan menurutnya, kalo saat ini ada yg simpan bom dan ditangkap, pasti pihak yg mengamankan dijadikan pahlawan.

Lalu dilain kesempatan Prabowo juga mengungkapkan. Prabowo pada tahun '98.. beberapa saat sebelum kerusuhan sebenarkan akan naik pangkat, dr Jendral bintang 3 menjadi bintang 4. Menantu org paling berkuasa di Indonesia. Tidak ada alasan untuk mengkudeta negara ini. 34 batalyon dipimpin oleh Prabowo, artinya 3/4 TNI ato ABRI saat itu dikuasai oleh Prabowo.. istilahnya, jika mau kudeta, semudah mengucapkan satu perintah. Angkatan Laut, Angkatan Darat dibawah pengaruhnya. Tapi tidak dilakukannya. make sense..

Prabowo memilih untuk berbisnis dan menekuni dunia bisnis, setelah dibebas tugaskan, dan dari situ dia belajar langsung apa yang dialami dilapangan. Pengakuannya, karena dia cinta Indonesia, dia pilih untuk balik ke politik negeri ini, dibanding ada di ranah comfort zone nya. Sudah enak di dunia bisnisnya, tp dy memilih untuk balik ke politik, membenahi negeri ini.

Isu tentang Nasionalisasi, Anti-Kristen dan Anti-Tionghoa
Secara era globalisasi, Prabowo mengatakan, gag mongin nasionalisasi secara menyeluruh, tidak bs hidup sndiri tanpa bantuan asing, jelas, tp point pentingnya, kita jangan sampai mengandalkan negara lain, konsep yang saya suka, kita makan semua hasil kita sendiri, bukan negara lain yang makan. Investasi buat negara lain tetap dilakukan, tapi yang tidak memberatkan negara sendiri.

Anti-Kristen jelas langsung terbantahkan dengan fakta bahwa ibunya lahir dan mati sebagai kristen, dan adiknya sendiri Hashim sebagai ketua dewan pembina sayap kristen gerindra.

Tentang Anti-Tionghoa, Prabowo pada wawancara dengan Dalton mengatakan, masyarakat keturunan Tionghoa adalah masyarakat pebisnis, tidak mungkin dia anti terhadap kaum Tionghoa karena tanpa mereka, ekonomi ga seimbang, kolaps, bukan karena yang lain tidak mampu tanpa keturunan Tionghoa, tapi penyeimbangnya menjadi tidak ada. Ekonomi bersifat global dan masyarakat Tionghoa masuk didalamnya. Terlebih lagi, Prabowo memiliki sekretaris pribadi keturunan tionghoa dan 3 dokter pribadi yang berketurunan Tionghoa. Ditambah lagi, mengusung Ahok masuk dalam pemerintahan. Menurut pengakuan Ahok (bisa dicari di youtube) Prabowo lah yang mendatangin Ahok untuk diusung jadi cawagub wakil Gerindra, bukan Ahok yang melamar.

Jokowi, petugas partai dan janji yang belum tuntas
Tokoh ini, saya baru pertama kali denger pada saat mobil esemka dulu itu. Saya masih memandang sebelah mata. Lalu muncul lagi, saat masuk majalah luar yang membahas Jokowi masuk salah satu walikota terbaik dunia. Curious, apa sih yang dibuat dia.. SOLO, saya ga mao asal baca cerita dan berita bulat2.. Teman saya wong solo dan saya tanya langsung. Dia pribadi, merasakan perubahan yang banyak. Oke, skip2, muncul pemilihan Gubernur, jujur nrh...jujur, saya saat itu lbh ke Cagub Faisal Basri, ngomong tentang kesederhanaan Faisal Basri juga top, dy jual rumahnya kok buat dana kampanyenya sendiri.

Tapi setelah itu, debat Cagub muncul di tv, saya penasaran, gimana sih Jokowi ini.. dan saya pada akhirnya nyoblos dia.

Saya ingin merasakan apa yang warga solo rasakan, itu pertama2.. setiap hari saya baca terus di web, hari ini ngapain dia, hari ini ngapain lagi, hari ini blusukkan kemana lagi. sampe akhirnya muncul wacana dia mo dijadiin capres..dalam hati kecil saya ..."jangan dulu dong, kelarin dulu 5 tahunnya, gw pengen cepet2 ngerasain MRT di jkt nih, lagian gw yakin kok kalo 5 tahun aja minimal disini trus nyapres 2019 pasti menang.."

Tapi jeng jeng jeng, pada akhirnya Jokowi jd capres tunggalnya PDI..

Dari kacamata pribadi saya, soal tugas sebagai Gubernur dan juga janji2nya.. hmmm.. saya pribadi punya teori begini..terhadap sebuah jabatan yang berdurasi 5 tahun (baik itu kepada gubernur, presiden, dpr, bos, ato apapun itu) 3 tahun pertama adalah tahun2 "PROSES" dan 2 tahun berikutnya adalah tahun "HASIL"

liat gag, SBY 10 tahun mencoba ber-proses tapi gag sampe tahap ber-hasil kok, bicara tentang janji yang ga terselesaikan, saya kira PR SBY lbh banyak, sampe masa jabatan dan pemerintahannya berhenti pun, bahkan "proses" pun belom mulai.

Jokowi, ada yang protes, sejauh ini, macet Jakarta ga berkurang, menurut kacamata saya, macet memang belum berkurang, tp, prosesnya lagi jalan, saya kemana2 saat ini lg kesel, krn semuanya jalan macet.. tapi saya melihat, macet karena apa, karena pelebaran jalan, karen pengecoran dinding2 kali, karena perbaikan jalan rusak, karena pembebasan lahan, yang serempak.. dan itu kan "cikal-bakal" penuntasan kemacetan nantinya pada tahap tahun ke-4 dan 5.. saya percaya sebuah rumah berdiri harus dengan berdarah2 dan berkeringat dulu dibangunnya, sama seperti kemacetan, untuk melebarkan jalan yang notabenenya dipake tiap hari tiap jam tiap menit tiap detik oleh pengendara, pastilah terjadi kemacetan ketika jalanan yang dipakai itu sedang dibetulkan.

waduk2 yang ada disekitar rumah saya (waduk pluit dan cengkareng) berubah, dalam waktu 1,5 tahun.. saya yakin gag gampang untuk ngurus itu. karena saya tau berandai2 sulitnya urus masyarakat sekitar waduk. Tanah Abang jelas sebuah mujizat yg tadinya ga terbayangkan kalo bakalan jadi jalanan yang ga terhambat tenda2 kaki lima dijalanannya. Mungkin kita terfokus sama berita Pemilu, Tapi sadar gag, Stadium, yang notabenenya 16 tahun menjadi sarang narkoba, diskotik "untouchable" yang bebas 24 jam dugem tanpa henti, bisa disegel permanen, saya ulangi "permanen".. artinya banyak mafia2 kartel narkoba kelas gede yang bs aja ancem nyawa Jokowi Ahok.

satu setengah tahun, untuk merubah itu semua, kalo ada yang bilang ga ada hasil, think with your brain (kalo ada). 1,5 tahun itu waktu yang singkat. Tapi hasil terlihat, menurut pribadi saya, dan yg lainnya sedang "diproses". well, setidaknya jalanan2 sekitar saya sedang diperlebar dan diperbaiki.

Petugas partai, coba kita cuci muka, ambil teh sebentar, kita teguk, trus berpikir dengan kepala dingin. Apa sih yang jadi masalah dengan kalimat "petugas partai". "OH, ya masalah lah, dia bakalan dikendarain Mega"...

Hmmm, coba gw pikir sebentar, seberapa besar kuasa sebuah partai mengendarai seorang "presiden". Notabenenya, posisi tertinggi kedua setelah presiden adalah wapres, yang jelas2 bukan partai yang sama. Jadi kalo presidennya nurutin ketua partai terus, jelas wapres bisa protes

Kebijakan seorg Presiden, kalo ditentang, apalagi yang gerakin cmn 1 partai, misalnya bu mega aja, bakalan gampang banget buat dipatahin oleh pihak2 partai yang duduk di kursi DPR kok. 1 partai tinggal ngelawan partai2 lainnya di DPR dan habislah si Presiden. (terjadi pada saat GusDur lengser)

Jadi, kok saya berpikir ga mungkin Jokowi disetir sama Mega. terlalu bodoh, untuk melakukan itu. Jelas apa keputusan yang diambil pasti melalu perembukkan dengan wapres dan kabinetnya, bukan dengan Mega, buat apa, terlalu bodoh, sekali lagi saya katakan.. terlalu bodoh ambil keputusan Mega dibanding keputusan kabinetnya sendiri.

Kira-kira demikian pembelaan saya terhadap 2 orang hebat ini, saya yakin 2 org ini adalah org yang cinta tanah air, org yang "punya hati" untuk negeri ini.. tapi bisa saja rusak gambarannya karena org2 dibelakangnya yang mendukung. Saya hanya ingin melihatsecara pribadi 2 Capres terbaik ini dr mata saya sendiri, bukan dr mata media, bukan dari mata org lain..

sampai akhirnya tgl 9 Juli, saya bisa memilih karena "SAYA PILIH DY LEBIH BAIK" bukan karena "SAYA PILIH YANG INI KARENA SITU JELEKNYA BANYAK"

"SAYA PILIH YANG INI, KARENA HANYA BOLEH PILIH 1 DARI 2 YANG TERBAIK"

siapapun presidennya, agan2 tetep tinggal di negara ini kan? dan berjuang, mencintai negara ini apapun yang terjadi kan? jadi, selamat berpartisipasi dalam pesta demokrasi 2014

Agan mesti jadi pemilih yang pintar

MERDEKA
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.8K
18
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan