UMAT ISLAM INDONESIA: Berapa lama lagi bertahan sebagai mayoritas?

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS [3]: 110).

Banyak umat Islam di Indonesia yang punya sikap aneh pada sesama saudara seimannnya sendiri seperti misalnya:

1. Seorang muslim yang korupsi dibully luar biasa. umat lain yang korupsi dianggap biasa.

2. Seorang muslim mencari kekuasaan dibully luar biasa, umat lain mencari kekuasaan dianggap biasa.

3. Seorang muslim yang ingin menjaga akidahnya dengan tidak mencampurbaurkan ibadah dengan umat berkeyakinan berbeda dianggap tidak toleran, seorang muslim yang tidak menanyakan umat lain memperbanyak tempat ibadah dengan jumlah yang tidak proporsional dengan populasi mereka dianggap sedang toleran.

4. Seorang muslim menanyakan keimanan dan keislaman seorang pemimpin dianggap SARA, sesama non muslim menyuarakan untuk tidak memilih pemimpin yang tidak seiman dengan mereka dianggap bukan SARA.

5. Partai yang mendukung RUU Ekonomi Syariah dipermasalahkan, partai yang mendukung penolakan RUU Jaminan Produk Halal dipandang hebat.

6. Sedikit elite politik muslim yang membuat pelanggaran sosial dihabisi, banyak elite politik umat lain yang membuat pelanggaran sosial dilupakan.

7. Sedikit kekeliruan dari banyaknya kebaikan seorang muslim dipermasalahkan hebat, sedikit kebaikan dari banyak kekeliruan umat lain diagung-agungkan.

Saudaraku ...

Islam tidak hanya mengatur kehidupan pada sisi muamalah saja. Hubungan antar manusia seperti tidak boleh mencuri, harus dekat dengan kaum lemah, dan bersikap santun hanyalah sebagian kecil dari ajaran dalam Islam.Ada sisi krusial lain yakni akidah dan ibadah mahdhah.

Siapa-siapa yang akan mendukung kemudahan mendapatkan produk halal di negeri ini?

Siapa-siapa yang akan mendukung kemudahan menerapakan undang-undang Perkimpoian yang sesuai dengan syariat Islam?

Siapa-siapa yang akan mendukung kemudahan upaya protektif anak-anak kita dari tayangan media yang dapat menjerat keimanan dan keislaman?

Akan sedikit peluang jika kita berharap banyak pada anggota DPR RI yang berlatar belakang berkeyakinan yang berbeda dengan kita. Sebab mereka lebih tidak banyak memahami ajaran Islam yang kaafah dibandingkan yang berkeyakinan sebagai seorang muslim.

Pak Jokowi dan Pak Prabowo hanyalah manusia biasa dicalonkan sebagai seorang Eksekutif yang kita pun belum tahu seberapa besar dan kuat keberpihakannya pada kepentingan umat Islam. Kualitas keimanan dan keislaman dari keduanya tidak hanya sekedar terukur dari piawainya berwudhu, dan sholat, atau piawainya dekat dengan masyarakat dan sisi hubungan kemanusiaan saja.

Namun anggota DPR RI sebagai Legistatif yang juga menyusun undang-undang, yang Insya Allah lebih mungkin untuk memudahkan terwujudnya kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada umat Islam.

Mari mengamati dengan kesadaran yang tinggi bagaimana pengerucutan ideologi keyakinan ini semakin kuat terasa. Betapa mereka bersatu padu untuk mendukung kelompoknya. Mereka memilih anggota legistatif sesuai dengan keyakinan mereka. Banyak elite yang keluar dari partainya untuk mendukung sesama keyakinan di parlemen. Elite-elite yang berbeda keyakinan dan memegang teguh keyakinannya semakin terpolarisasi amat jelas.

Mari bersatu untuk memerangi manusia-manusia yang membenci Islam. Bukan bersatu hanya sekedar dukung mendukung capres-cawapres.

Semoga negara Indonesia tercinta yang mayoritas muslim dengan keindahan Islam nya ini tidak menjadi sebuah KENANGAN pada puluhan tahun mendatang. Anak cucu kita masih merasakan indahnya toleransi beragama ketika Islam menjadi mayoritas.

Tragedi Andalusia dan Cordova di Spanyol dan beberapa negara di Eropa sudah lebih dari cukup bagi kita untuk belajar tentang indahnya kejayaan Islam yang mendamaikan siapapun latar belakang keyakinannya.

Berapa lama lagi kita dapat bertahan sebagai mayoritas?
Umat Islam semakin terpuruk atau semakin kuat, kita sendiri masing-masing yang menentukan atas ijin Allah SWT.

Wallahu a'lam ...

[Nukes yang masih dhaif dalam penghayatan tentang 99 Cahaya di Langit Eropa]

Catatan:
Gambar terlampir adalah peta anggota DPR RI terpilih berdasarkan Koalisi, Partai, dan Keyakinan Keislamannya.