Klub ternama Inggris Manchester United memimpin daftar setelah pada Juli 2012 perusahaan otomotif Amerika Serikat, General Motors, membayar $559 juta (Rp 5,4 triliun) untuk 7 tahun - sekitar $80 juta (Rp 777 miliar)per tahun - agar salah satu brand mereka, Chevrolet, bisa tampil di bagian dada seragam para pemain Setan Merah mulai musim 2014-15.

Foto atas: Spanduk raksasa yang menunjukkan kerjasama Manchester United dengan Chevrolet terpampang di tembok depan stadion Old Trafford.

Klub besar dari Spanyol, Barcelona, pun rupanya tidak kebal dari godaan fulus di sepak bola.
Setelah 113 tahun bersikukuh untuk tidak menempelkan logo sponsor di seragam tim mereka, Barca mengumumkan pada Maret 2013 bahwa mulai musim depan akan ada logo perusahaan penerbangan Qatar Airways di seragam mereka.

Untuk itu mematahkan tradisi Barcelona itu Qatar Airways membawar $38 juta (Rp 369 miliar)per tahun selama lima tahun mulai musim 2013-2014.

Juara Bundesliga Jerman Bayern Munich pada 2009 menandatangani kontrak sponsor seragam dengan perusahaan telekomunikasi lokal, Deutsche Telekom, yang bernilai $37 juta (Rp 359 miliar)per tahun.
Kontrak tersebut akan berakhir pada akhir musim ini.

Liverpool, klub Inggris berjuluk the Reds, mendapatkan $33 juta (Rp 320 miliar) per tahun dari Standard Chartered Bank sejak 2009.

Kontrak mereka akan berakhir pada 2014 dan dikabarkan kedua pihak tengah melakukan negosiasi untuk melanjutkan kerjasama - dengan nilai yang lebih besar tentunya.

Sejak 2007 hingga musim ini perusahaan judi online Eropa, Bwin, telah menjadi sponsor seragam Real Madrid dengan nilai $29 juta (Rp282 miliar) per tahun.

Akan tetapi media Spanyol mengabarkan bahwa Les Merengues telah menyutujui kontrak empat tahun dengan perusahaan penerbangan dari UAE, Fly Emirates, dengan nilai diperkirakan mencapai 26 juta euro (Rp 328 miliar) per tahun, mulai musim depan.

Perusahaan elektronik dari Korea Selatan, Samsung, telah mensponsori Chelsea sejak 2005 dengan nilai kontrak$28,6 juta (Rp 278 miliar) per tahun. Kontrak mereka akan berakhir pada musim 2014-15.

Manchester City tidak masuk dalam daftar Forbes walau memiliki kontrak 10 tahun yang bernilai $640 juta (Rp 6,2 triliun)dengan Etihad, perusahaan penerbangan milik pemerintah Uni Emirat Arab, sejak 2011.

Forbes menjelaskan bahwa kontrak dengan Etihad itu satu paket dengan penamaan stadion mereka di Manchester dan klub tidak pernah mengumumkan kepada khalayak nilai masing-masing kontrak.

Sama seperti City, klub Inggris lainnya Arsenal juga memiliki kontrak penamaan stadion dan seragam dengan Emirates bernilai$240 juta (Rp 2,3 triliun) untuk lima tahun sejak 2012, yang merupakan perpanjangan dari kontrak lama yang ditandatangani pada 2006.