argopuroAvatar border
TS
argopuro
Amien Rais & Poros Tengah Merapat. Gerindra Tinggalkan Prabowo?
Amien Rais & Poros Tengah Merapat. Gerindra Tinggalkan Prabowo?
OPINI | 24 May 2014 | 16:54 Dibaca: 3410 Komentar: 12 8

Mengapa Ahok menolak menjadi TS Prabowo-Hatta ?

Mungkin karena Ahok mau fokus mengurus Jakarta dan karenanya tidak ingin disibukkan oleh kempanye Pilpres dimana Jokowi sebagai atasannya juga akan cuti.

Tapi absennya Ahok dari barisan depan kampanye Prabowo bisa saja karena Partai Gerindra sebagai pemimpin koalisi sudah mulai “malas” dan bimbang menyukseskan Ketua Dewan Pembina mereka sebagai Presiden

Mengapa ?

Mungkin beberapa elit Gerindra yang pintar pasti mulai membaca sesuatu yang tidak beres dari merapatnya Amien Rais dan mantan “Poros Tengah” nya di sekitar Prabowo.

Pangalaman Gusdur yang “diangkat dan dibanting” oleh Poros Tengah & Amien Rais bisa menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Gerindra. Jangan-jangan isu pelanggaran HAM Prabowo akan disimpan dan menjadi senjata pemungkas oleh Amien Rais Cs untuk menjadikan PAN berkuasa penuh di pemerintahan jika nantinya pasangan ini menang.

Dan Prabowo hanya diperalat sebagai “jalan” dan modal.

Kalau kejatuhan Gusdur sebagai kebanggan NU waktu itu kurang memuaskan, karena kepemimpinan beralih ke Megawati (PDIP ) dan Hamzah Haz (PPP ) sebagai perwakilan Poros Tengah. Kali ini, jika paket ini menang, kejatuhan Prabowo setelah menjadi RI 1, utuh manfaatnya ke dalam kendali Amien Rais Cs dan PAN. Sebab PKB sebagai representasi kalangan NU juga ada di seberang. Maka kemenangan kali ini akan betul betul memuaskan ambisi Amien.

Memang Amien Rais dan Poros Tengah yang dibangunnya seakan tidak hadir sebagai pemain utama dalam Pilpres 2014. Mereka main di “samping”. Dan seperti biasa, untuk persekongkolan jenis ini, partai-partai Poros tengah bisa bersatu, walaupun dalam banyak hal mereka sangat bertentangan.

Prabowo adalah sebuah alat saja menuju Istana. Mereka tahu Prabowo lemah. Tidak berpengalaman sebagai pejabat publik, dan yang paling pasti, Prabowo sangat berambisi dan karenanya mudah di”kondisikan”.

Gerindra lahir sebagai partai Nasionalis. Sebagian pengurusnya adalah bekas anggota sdan simpatisan partai-partai nasionalis. Dan Gerindra juga bisa besar seperti sekarang karena pemilihnya yang mayoritas nasionlis, karena calegnya juga dari kalangan Nasionalis. Gerindra sangat jauh gayanya dari PPP, PKS atau PAN.

Gerindra lebih mirip saudara tuanya PDIP dan Golkar, atau dengan saudara seangkatannya Partai Hanura, atau adiknya NasDem.

Lumbung suara Gerindra bukan di kantong-kantong “Poros Tengah”. Karenanya mendekatnya Amien Rais ke Prabowo bisa menjadi bumerang bagi pasangan ini. Pemilih Gerindra akan beralih ke Jokowi atau Golput. Mereka kecewa dan tidak percaya dengan ketulusan partai-partai Poros Tengah dalam koalisi mereka.

Mendekatnya Amien Rais Cs juga bisa mengungkit “luka lama” di kalangan NU, khususnya keluarga dan pendukung Gusdur.

Pemilih Gerindra membenci gaya politik Amien Rais yang cenderung “rasis” dan partai-partai Poros Tengah yang selama ini banyak tersangkut kasus. Mereka (pemilih Gerindra di Pileg) sedang berpikir untuk meninggalkan Prabowo. Tapi mereka tidak mesti meninggalkan Gerindra

Lewat Hatta, Amin Rais dan PAN, Poros Tengah sudah menjadi “pemilik saham Mayoritas” dalam Koalisi ini. Tinggal menang, angkat isu HAM dan Prabowo habis. Cara mereka membongkar borok2 dan latar belakang Prabowo akan lebih hebat dibanding yang terungkap selama ini. Amien Rais ahlinya.

Peran Golkar di Koalisi saat “kudeta” berlangsung bisa diterka. Golkar dan Poros tengah ada pengalaman kerja sama kalau untuk hal seperti ini. Istimewa ARB Cs akan diuntungkan dengan tersingkirnya Gerindra dari kekuasaan.

Gerindra adalah Partai “kurang pengalaman” yang akan mudah disingkirkan. Apalagi tidak ada tokohnya yang menarik dan kuat didalamnya selain Prabowo dan Ahok.

Prabowo bisa gagal, tapi Gerindra harus dijaga.

Permainan sudah dimulai, dan semakin kentara bahwa Prabowo lemah dan perlu dukungan berbagai kalangan untuk mengimbangi popularitas Jokowi. Prabowo sudah kesana kemari untuk memungut kepingan-kepingan dukungan guna membangun benteng. Dan yang terkumpul adalah musuh-musuh ideologi akar rumput Gerindra.

Partai lain dalam koalisi Polonia ada yang sudah memasang “sekoci”. Karena lebih yakin akan kekalahan? Mereka merelakan kadernya mendukung Jokowi tanpa pemecatan sebagai langkah antisipasi. Bagaimana Gerindra ?

Gerindra sebagai partai yang hanya diharapkan Prabowo sebagai alatnya menjadi Presiden cukup terancam. Baik menang atau kalah, jatah mereka tidak aman di eksekutif. Menang bersama Poros Tengah disertai isu HAM adalah bom “waktu meledaknya” sedikit diperpanjang.

Solusinya: Gerindra dengan bijak bisa mengirim pesan kesepahaman kepada kubu Jokowi sejak sekarang. Mayoritas pemilih Gerindra di Pileg akan hijrah ke Jokowi, mengapa para elit tidak membuat semacam langkah antisipasi.

Caranya :

Bisa saja dengan menganjurkan para kader Gerindra di seluruh Indonesia menghentikan kampanye hitam kepada Jokowi dan menggantinya dengan kampanye sehat yang mengangkat kebaikan-kebaikan Prabowo.

Gerindra bukan musuh PDIP. Mereka bisa menghadirkan sesuatu yang baik jika bekerjasama. Contohnya Pilgub DKI.

Mungkin akan lain ceritanya jika cawapres Prabowo bukan Hatta Rajasa (Tokoh Poros Tengah dan “orang” Amien Rais)

SBY saja tidak percaya dengan Koalisi ini, dimana besan dan sekaligus bekas menterinya sebagai Cawapres. Mungkin karena beliau tahu ada agenda Poros Tengah II dan Amien Rais dibelakangnya.

Dan mungkinkah itu yang SBY khawatirkan yang katanya akan akan membahayakan Negara? Dalam Konteks NKRI memang itu berbahaya.

Prabowo itu orang baik. Gusdur juga orang baik. Tapi pengalaman telah mengajari kita.

Kalaupun bukan sekarang, Gerindra masih memiliki kesempatan di masa depan. Kalaupun bukan Prabowo, ada Ahok atau tokoh lain yang bisa dipersiapkan Gerindra untuk bangsa ini kedepannya.

sumber:
http://politik.kompasiana.com/2014/0...wo-657565.html
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.9K
20
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan