Dari awal memang saya tidak begitu respect dengan JK namun akhirnya terpilih juga sebagai cawapres jokowi dan sayapun mencoba menerima namun belum sempat saya menilai ada video beredar tentang tanggapan JK terhadap jokowi, dan jawaban JK ketika dikonfirmasi mengatakan (itu dulu), saya gak ingin mendalaminya karna memang JK tidak menampik kalau video itu benar dengan segala perkataanya, dari sana saya mulai kecewa karna sudah sangat jelas JK hanya menginginkan jabatan, terjawab sudah keraguan saya sebelum JK Ditetapkan sebagai cawapres jokowi, saya sangat berharap cawapres jokowi bukan dari golongan orang munafiq, ciri2 tersebut sebenarya sudah tersentuh oleh jokowi namun entah pengaruh megawati atau dari elit partainya hingga org2 trsebut tersingkirkan dari awal, dan ciri2 yg bukan dari golongan munafiq, pertama orangya tertindas, selalu memegang teguh prinsip perjuanganya dan tidak terpengaruh jabatan, biasanya juga mereka terabaikan dan dianggap tidak mampu namun meski mereka sendiri tetapi terlihat tetap memperjuangkan aspirasi bangsa ini (mereka kerja sendiri) dalam arti mereka tidak butuh di expose dan digandeng partai atau pejabat penguasa, dan mereka adalah 1.abraham samad, 2, rizal ramli, 3, yusril ihza mahendra dan 3,sri sultan. mereka ini musuh penguasa dan sangat diminati partai BESAR namun mereka tidak pernah konsisten, mereka pernah masuk partai besar namun mereka tidak pernah sependapat dan akhirnya mereka keluar atau bertahan tetapi tidak mau bekerja untuk partai malah selalu menentang, dan orang2 seperti mereka sangatlah tidak suka dengan basa basi, mengejar jabatan dan tampil terus menerus dimedia dengan berbagai alasan, sangat disayangkan orang seperti mereka tidak dipake buat ngurus negara yg kacau balau, padahal orang seperti merekaah yg faham permasalahan bangsa karna meski mereka punya kerjaan bahkan partai sendiri tetapi fokus mereka bertolak belakang dengan pemerintahan, pemerintah sudah sangat jelas MENGUTAMAKAN PARTAI DAN KADRERNYA.. semua begitu dan urusanya itu2 saja.. untuk memikirkan masalah bangsa sangat sedikit waktu mereka, bahkan disaat urusan partai sudah kelar malah orang2 partai yg selau koar2 saat pileg dan pilpres mereka menjadi letoy saat semua sudah beres, saat sidang paripurna mereka ribut urusan sendiri, pokoknya pusing lah kalau mau diurai, intinya kenapa orang2 kritis yg faham permasalahan negeri ini tidak bisa mendapat kesempatan? apakah mereka memang harus memuja partai besar dulu agar dapat kesempatan, tapi saya pikir itu bukan sifat mereka... akhir kata saya capek, ingin banget menceritakan semua namun ibu jariku sudah terasa sakit krna cm ngetik pke hape,.. tolong fahami dan lanjutak imajinasi saya tentang negeri ini, bukan masalah jokowi tapi lebih 10tahun kedepan bagaimana supaya indonesia memiliki pemimpin yg benar2 mengerti permasaahan bangsa