- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bahaya Mie instan, cara membuat Mie instan yang benar, dan sehat


TS
bangjomblo
Bahaya Mie instan, cara membuat Mie instan yang benar, dan sehat
misi agan-agan maaf menggangu malam kalian 
ane cuma ingin ngasih info nih gan seperti judul di atas, semoga bermanfaat ya agan-agan.
Saran buat agan-agan
Jangan lupa budayakan :















ane cuma ingin ngasih info nih gan seperti judul di atas, semoga bermanfaat ya agan-agan.
Spoiler for Awalan Gan :

Spoiler for TKP GAN:
siapa yang gak tau yang namanya Mie instan? siapa yang blom pernah makan? kalau ada yang bilang belum pernah tandanya bohong 
langsung ke TKP gan

Bahaya Mie instan :

1. Zat Lilin
zat lilin yang mana zat tersebut baru bisa dicerna dengan sempurna setelah tiga sampai tujuh hari ngendon diperut kita. Tergantung dari banyaknya kandungan zat lilin masing-masing merek mie yang dipasarkan. Nah lho kalau setiap hari kita menjejali perut dengan mie instan, kebayang kan gimana nasib lambung kita? Oke taruhlah misal dalam satu pekan, kita mengkonsumsi (3 bungkus mie X 7 hari) 21 bungkus mie instan. Kalau dihitung minimalnya, kita ambil yang bisa dicerna selama 3 hari, maka zat lilin itu baru bisa dicerna setelah 63 hari atau sama dengan 2 bulan 3 hari. Bayangkan, itu baru untuk satu minggu! Bagaimana kalau setiap minggunya kita terbiasa makan mie instant?


2. berlebihan MSG pada bumbu
Bentuk vetsin kristal yang mendominasi bumbu mie instan ditengarai dapat melukai dinding lambung sehingga perut merasa sakit dan menyebabkan bakteri helicobacter pylory tumbuh dengan pesat di luka yang timbul. Kemudian memicu pembesaran pada luka sehingga kita akan sering merasa perih seperti menderita maag. Karena itu ketika kita sangat lapar dan memutuskan memilih mie instan sebagai solusi yang terjadi kadang perut terasa perih. Kalau dibiasakan bisa menimbulkan gastritis.

3.Tingginya kadar garam
kandungan garam yang berlebihan juga akan menghasilkan penyakit, yang di anjurkan yaitu 2300mg per hari liat daftar di atas. bila kita sehari memakan 2mie sekali sudah tidak sehat karna berlebihan pada kadar garam

Cara Memasakan Mie instan dengan benar dan sehat

ikuti seperti cara yang di kemasan mie instan tetapi kada orang menganggap kecil dan membuat tidak mengikuti seperti petunjuk. Dalam kemasan bungkus mie instant, semua menganjurkan agar memasak mie dahulu baru menaburkan bumbu dimangkok ataupun pirin saji. Tapi seringkali kita membiasakan membumbui mie instan saat mie mendidih diatas kompor. Dengan alasan bumbu lebih menyatu dan berasa selangkah lebih lezat. Padahal jika bumbu ber-MSG dimasak diatas suhu 120 derajat Celsius akan berpotensi menjadi Karsinogen pembawa Kanker yang mematikan. Kelihatan sepele memang, tapi prosedur ini sudah selayaknya diketahui banyak orang. Sehingga kita sebagai konsumen tidak dirugikan.
Lebih jauh, MSG alias monosodium glutamat merupakan asam amino esensial yang hanya dibutuhkan dalam kadar yang sangat kecil. Maka jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan menyebabkan toksikotoksik yaitu meluruhnya sel-sel seperti sel saraf dan dapat mendegenerasi sel saraf sehingga kita akan merasa lebih bodoh dan kesulitan berpikir akibat hancurnya sel-sel saraf diotak secara perlahan. Hingga tak mengherankan, jika dokter juga sangat menyarankan Ibu hamil untuk menghindari komsumsi mie instan dan makanan ber-MSG yang membahayakan pertumbuhan otak janin.
Itu hanya sedikit yang bisa kuingat dan kutuliskan, dan jika dikuliti lebih dalam lagi tentang bahaya mie instan sudah pasti akan membuat kita berpikir dua kali untuk mengkonsumsi produk ini. Karena sebenarnya yang paling berbahaya dari eksistansi mie instan sendiri adalah kandungan pengawetnya, baik pada mie, bumbu, saus, maupun minyaknya. Kita sudah sama-sama tahu bahaya natrium benzoat yang digunakan sebagai pengawet makanan. Bahan pengawet disinyalir akan merusak ginjal kita bahkan kita dapat terkena diabetes karena gula darah didalam darah akan meningkat. Konsumsi pengawet yang berlebihan memicu kerusakan pada hati sehingga tidak dapat menghasilkan insulin dari sel betanya. Tidak hanya berhenti disitu, bahan pengawet juga dapat merusak sel-sel saraf kita. Dan kita akan menjadi bodoh akibat mengkonsumsi mie berlebih. Kalau sudah begini, masihkah kita bersikukuh menomorsatukan mie instan sebagai menu diet harian? Hanya karena murah dan sedap disantap lantas kita mengabaikan harga mahal yang harus dibayar di hari tua, ketika mendapati kerusakan hati dan otak karena mengkonsumsi mie secara berlebih.
Kenyataannya kita tidak harus menunggu tua untuk melihat dampak negatif mie yang dikonsumsi secara berlebih. Banyak kasus seputar mie yang sempat menghias surat kabar lokal maupun nasional. Seperti kasus Hilal pada 2009 lalu misalnya, sungguh berita itu masih menghantuiku. Di tabloid Nova yang pernah kubaca, mie instan yang menawarkan kelezatan instan telah membuat si kecil Hilal sebegitu menggilai mie instan. Sehingga diusianya yang baru genap 6 tahun, ia dipaksa menelan pil pahit sebab ususnya bocor dan mengalami pembusukan sehingga harus dipotong. Bahkan karena sangat parah, dokter mengamputasi usus Hilal sekitar 10 cm dan ini dilakukan setelah dua kali operasi pemotongan. Sangat miris dan mengerikan bukan?
Cerita lebih lanjut dari korban keganasan mie instan

langsung ke TKP gan


Bahaya Mie instan :
Spoiler for 1:
1. Zat Lilin
zat lilin yang mana zat tersebut baru bisa dicerna dengan sempurna setelah tiga sampai tujuh hari ngendon diperut kita. Tergantung dari banyaknya kandungan zat lilin masing-masing merek mie yang dipasarkan. Nah lho kalau setiap hari kita menjejali perut dengan mie instan, kebayang kan gimana nasib lambung kita? Oke taruhlah misal dalam satu pekan, kita mengkonsumsi (3 bungkus mie X 7 hari) 21 bungkus mie instan. Kalau dihitung minimalnya, kita ambil yang bisa dicerna selama 3 hari, maka zat lilin itu baru bisa dicerna setelah 63 hari atau sama dengan 2 bulan 3 hari. Bayangkan, itu baru untuk satu minggu! Bagaimana kalau setiap minggunya kita terbiasa makan mie instant?
Spoiler for 2:


2. berlebihan MSG pada bumbu
Bentuk vetsin kristal yang mendominasi bumbu mie instan ditengarai dapat melukai dinding lambung sehingga perut merasa sakit dan menyebabkan bakteri helicobacter pylory tumbuh dengan pesat di luka yang timbul. Kemudian memicu pembesaran pada luka sehingga kita akan sering merasa perih seperti menderita maag. Karena itu ketika kita sangat lapar dan memutuskan memilih mie instan sebagai solusi yang terjadi kadang perut terasa perih. Kalau dibiasakan bisa menimbulkan gastritis.
Spoiler for 3:

3.Tingginya kadar garam
kandungan garam yang berlebihan juga akan menghasilkan penyakit, yang di anjurkan yaitu 2300mg per hari liat daftar di atas. bila kita sehari memakan 2mie sekali sudah tidak sehat karna berlebihan pada kadar garam
Spoiler for akibat dari mie instan:


Cara Memasakan Mie instan dengan benar dan sehat
Spoiler for Cara dan pembahasan:

ikuti seperti cara yang di kemasan mie instan tetapi kada orang menganggap kecil dan membuat tidak mengikuti seperti petunjuk. Dalam kemasan bungkus mie instant, semua menganjurkan agar memasak mie dahulu baru menaburkan bumbu dimangkok ataupun pirin saji. Tapi seringkali kita membiasakan membumbui mie instan saat mie mendidih diatas kompor. Dengan alasan bumbu lebih menyatu dan berasa selangkah lebih lezat. Padahal jika bumbu ber-MSG dimasak diatas suhu 120 derajat Celsius akan berpotensi menjadi Karsinogen pembawa Kanker yang mematikan. Kelihatan sepele memang, tapi prosedur ini sudah selayaknya diketahui banyak orang. Sehingga kita sebagai konsumen tidak dirugikan.
Lebih jauh, MSG alias monosodium glutamat merupakan asam amino esensial yang hanya dibutuhkan dalam kadar yang sangat kecil. Maka jika dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan menyebabkan toksikotoksik yaitu meluruhnya sel-sel seperti sel saraf dan dapat mendegenerasi sel saraf sehingga kita akan merasa lebih bodoh dan kesulitan berpikir akibat hancurnya sel-sel saraf diotak secara perlahan. Hingga tak mengherankan, jika dokter juga sangat menyarankan Ibu hamil untuk menghindari komsumsi mie instan dan makanan ber-MSG yang membahayakan pertumbuhan otak janin.
Itu hanya sedikit yang bisa kuingat dan kutuliskan, dan jika dikuliti lebih dalam lagi tentang bahaya mie instan sudah pasti akan membuat kita berpikir dua kali untuk mengkonsumsi produk ini. Karena sebenarnya yang paling berbahaya dari eksistansi mie instan sendiri adalah kandungan pengawetnya, baik pada mie, bumbu, saus, maupun minyaknya. Kita sudah sama-sama tahu bahaya natrium benzoat yang digunakan sebagai pengawet makanan. Bahan pengawet disinyalir akan merusak ginjal kita bahkan kita dapat terkena diabetes karena gula darah didalam darah akan meningkat. Konsumsi pengawet yang berlebihan memicu kerusakan pada hati sehingga tidak dapat menghasilkan insulin dari sel betanya. Tidak hanya berhenti disitu, bahan pengawet juga dapat merusak sel-sel saraf kita. Dan kita akan menjadi bodoh akibat mengkonsumsi mie berlebih. Kalau sudah begini, masihkah kita bersikukuh menomorsatukan mie instan sebagai menu diet harian? Hanya karena murah dan sedap disantap lantas kita mengabaikan harga mahal yang harus dibayar di hari tua, ketika mendapati kerusakan hati dan otak karena mengkonsumsi mie secara berlebih.
Kenyataannya kita tidak harus menunggu tua untuk melihat dampak negatif mie yang dikonsumsi secara berlebih. Banyak kasus seputar mie yang sempat menghias surat kabar lokal maupun nasional. Seperti kasus Hilal pada 2009 lalu misalnya, sungguh berita itu masih menghantuiku. Di tabloid Nova yang pernah kubaca, mie instan yang menawarkan kelezatan instan telah membuat si kecil Hilal sebegitu menggilai mie instan. Sehingga diusianya yang baru genap 6 tahun, ia dipaksa menelan pil pahit sebab ususnya bocor dan mengalami pembusukan sehingga harus dipotong. Bahkan karena sangat parah, dokter mengamputasi usus Hilal sekitar 10 cm dan ini dilakukan setelah dua kali operasi pemotongan. Sangat miris dan mengerikan bukan?
Cerita lebih lanjut dari korban keganasan mie instan
Spoiler for Ceritanya:
diceritakan seseorang yang berusia 48 tahunan tapi sudah 4 tahun terakhir ini kemana-mana selalu membawa alat (maaf) pengganti anus. Lagi-lagi karena usus bawah sampai dengan anus telah dipotong sebab sudah tidak bisa dipakai lagi. Pasalnya dengan alasan ekonomi, sewaktu mahasiswa dia terbiasa mengkonsumsi mie instant secara berlebihan. Bagian usus yang dipotong tersebut adalah tempat mengendapnya bahan pengawet yang selalu ada di setiap mie instant. Dan menurut penelitian, banyak mie instan yang beredar menggunakan borax yang biasa digunakan sebagai pengawet untuk mayat. Walhasil menimbulkan pembusukan dan masalah serius pada usus.
Kasus lain masih dari portal yang sama, adalah seseorang yang terkena kanker getah bening. Dia berobat selama hampir 1 tahun di Singapore hingga menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997. Setelah diselidiki, ternyata dia terbiasa mengkonsumsi Indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari. Mirisnya kebiasaan ini dilakukan karena karena istrinya sibuk kerja. Menurut dokter yang menangani, penyebab utamanya adalah pengawet yang ada di Indomie dan korned yang dikonsumsi. Berkaca dari kasus ini, semoga kita lebih berhati hati dalam mengkonsumsi mie instan. Sehingga tidak lagi mengidolakannya sebagai makanan utama dalam menu keseharian kita. Apapun alasannya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan membiasakan hidup sehat sejak dini adalah kunci MUTLAK untuk tetap sehat.
Sebagai pamungkas kata, semoga artikel ini sedikit banyak membawa manfaat bagi segenap pembaca. Penulis sekedar melempengkan pendapat bahwa yang hemat tak selamanya membawa nikmat. Sehingga begitu tergelitik untuk secepatnya menuliskan dampak negatif / bahaya mie instant untuk di konsumsi secara berlebih dan cara mengurangi bahayanya. Kepada anak kost dan perantauan, berhemat memang tidak ada salahnya. Yang salah adalah ketika kita menjadi pelit untuk mengeluarkan biaya lebih demi asupan gizi yang lebih baik dan menyehatkan. Dus, untuk hari ini dan seterusnya, mulailah melakukan pola hidup sehat dengan memperbanyak makan buah dan sayuran, dan sebisa mungkin menghindari makanan yang instant. Dan buat ibu dari anak-anak, luangkanlah waktu untuk memasak sendiri dirumah. Makanlah mie instan hanya sekedar selingan, bukan sebagai menu harian. Bagaimanapun, asupan gizi dan nutrisi sehat keluarga adalah bagian dari tanggung jawab Bunda. Sebagai Bunda hebat, memberikan asupan instan pada anak dan keluarga tentu bukan pilihan yang bijak.
Kasus lain masih dari portal yang sama, adalah seseorang yang terkena kanker getah bening. Dia berobat selama hampir 1 tahun di Singapore hingga menghabiskan lebih dari 1 Milyar pada tahun 1996 sampai 1997. Setelah diselidiki, ternyata dia terbiasa mengkonsumsi Indomie plus korned selama 4 tahun terus menerus setiap hari. Mirisnya kebiasaan ini dilakukan karena karena istrinya sibuk kerja. Menurut dokter yang menangani, penyebab utamanya adalah pengawet yang ada di Indomie dan korned yang dikonsumsi. Berkaca dari kasus ini, semoga kita lebih berhati hati dalam mengkonsumsi mie instan. Sehingga tidak lagi mengidolakannya sebagai makanan utama dalam menu keseharian kita. Apapun alasannya, mencegah lebih baik daripada mengobati. Dan membiasakan hidup sehat sejak dini adalah kunci MUTLAK untuk tetap sehat.
Sebagai pamungkas kata, semoga artikel ini sedikit banyak membawa manfaat bagi segenap pembaca. Penulis sekedar melempengkan pendapat bahwa yang hemat tak selamanya membawa nikmat. Sehingga begitu tergelitik untuk secepatnya menuliskan dampak negatif / bahaya mie instant untuk di konsumsi secara berlebih dan cara mengurangi bahayanya. Kepada anak kost dan perantauan, berhemat memang tidak ada salahnya. Yang salah adalah ketika kita menjadi pelit untuk mengeluarkan biaya lebih demi asupan gizi yang lebih baik dan menyehatkan. Dus, untuk hari ini dan seterusnya, mulailah melakukan pola hidup sehat dengan memperbanyak makan buah dan sayuran, dan sebisa mungkin menghindari makanan yang instant. Dan buat ibu dari anak-anak, luangkanlah waktu untuk memasak sendiri dirumah. Makanlah mie instan hanya sekedar selingan, bukan sebagai menu harian. Bagaimanapun, asupan gizi dan nutrisi sehat keluarga adalah bagian dari tanggung jawab Bunda. Sebagai Bunda hebat, memberikan asupan instan pada anak dan keluarga tentu bukan pilihan yang bijak.
Saran buat agan-agan
Spoiler for sarannya:
bahaya yang saya ceritakan antara lain hanya mengkonsumsi mie instan tanpa memakan sayur-sayuran dan makanan sehat, dan perhatikan kesehatan anda agan-agan kaskus karna hidup hanya sekali gunakan pola gaya hidup sehat supaya kelak kita tua menjadi orang yang sehat
Spoiler for Sumber:
[URL="http://resepmasakandidowardah.blogspot.com/2013/08/bahaya-mie-instan-cara-membuat-mie-benar.html"]http://resepmasakandidowardah.blogspot.com/2013/08/bahaya-mie-instan-cara-membuat-mie-benar.html[/URL]
http://food.detik.com/read/2013/04/1...ara-ini#bigpic
http://food.detik.com/read/2013/04/1...ara-ini#bigpic
Jangan lupa budayakan :
Spoiler for ini ya gan:















Diubah oleh bangjomblo 19-05-2014 01:20
0
8.6K
Kutip
9
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan