Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dharma8888Avatar border
TS
dharma8888
Sindir Capres? Orang Haus Kekuasaan Tak Pernah Jadi Pemimpin Yang Baik, Kata Pastor
Seorang pastor, yang juga dosen di STF Driyarkara Jakarta mengatakan orang yang haus kekuasaan tidak pernah menjadi pemimpin yang baik. Sebaliknya orang yang justru skeptis terhadap kursi kekuasaan biasanya punya probabilitas jauh lebih besar menjadi pemimpin yang baik. Hanya sosok yang telah membaktikan diri dan membuktikan diri setia pada perkara kecil sanggup setia dalam perkara sebesar Negara.

“Pemimpin yang kita butuhkan bukanlah sosok yang haus kekuasaan, bukan pula sosok yang bertangan besi atau tangannya pernah berlumuran darah dengan kekerasan. Bukan pula sosok yang terlalu gandrung dengan citra dan tepuk tangan internasional, bukan juga sosok yang hanya berlagak memahami aspirasi dan jeri payah rakyat biasa,” kata Pastor Bernardinus Herry Priyono SJ saat tampil menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk “Menyambut Tahun Kedaulatan Rakyat”, yang diselenggarakan di Bentara Budaya Jakarta, belum lama ini.

Alasan yang dikemukakan Pastor Herry, bahwa hanya orang yang dapat merelatifkan dan membuat jarak dari kekuasaan itulah sosok yang sanggup menghidupi tugas agung bahwa kursi kekuasaan bukanlah untuk dirinya melainkan untuk terwujudnya mandat, yaitu kemaslatan atau kebaikan bersama.

Ia mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan sosok baru dan muda, bukan sosok daur ulang yang dewasa ini medesak-desak diri dengan kehausan kuasa untuk menjadi komandan negeri ini. Inilah paradox dan ironi kepemimpinan.

“Mungkin anda akan menyanggah, sosok-sosok baru dan muda itu belum berpengalaman. Jawaban baliknya lugas, mereka telah membuktikan diri pada lingkup lebih kecil; dan hanya sosok-sosok yang telah membaktikan diri dan membuktikan diri setia pada perkara kecil sanggup setia dalam perkara sebesar negara,” katanya.

Menurutnya, “Kita tidak kekurangan persediaan sosok pemimpin baru dan muda seperti itu. Siang dan malam mereka telah membuktikan dan membaktikan diri. Dari subuh sampai senja mereka melaksanakan otoritasnya dengan mendatangi langsung dan berlayar dalam denyut kebutuhan serta hajat hidup warga biasa.”

Sosok-sosok itu adalah para “pemimpin yang tertanam” (embedded leadership), samasekali berkebalikan dengan sosok-sosok yang selama ini penuh nafsu mendesak-mendesakan diri ingin menjadi penguasa negeri, namun sesungguhnya hanya para “pelagak yang tercerabut”.

“Tentu Indonesia tidak sekecil kota, dan kepemimpinan juga butuh kompetensi prima. Namun, kita selalu lupa bahwa kompetensi bukanlah lagak, melainkan kesanggupan yang telah terbukti secara habitual dalam praktik kepeimpinan yang gerak-geraknya tertuju pada kebaikan bersama dan denyut hidup orang-orang biasa. Juga bila lingkupnya kota dan belum seluas bentangan negara,” jelasnya.

[URL="xy"][URL="http://indonesia.ucanews.com/2014/05/26/orang-yang-haus-kekuasaan-tidak-pernah-menjadi-pemimpin-yang-baik-kata-pastor/"]source uca[/URL][/URL]


lagi sindir jokowi atau prabowo, haus kekuasaan?
0
6.5K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan